Montenegro Gelar Kompetisi Berbaring 60 Jam, Hadiahnya hingga Rp 5 Juta

Desa Brezna di Montenegro baru-baru ini menggelar acara tahunan ke-12 "Lying Down Championship". Sebuah kompetisi tidak biasa, di mana tujuan akhirnya adalah menghabiskan waktu berbaring sebanyak mungkin.

oleh Resha Febriyana Putri diperbarui 27 Agu 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2022, 18:35 WIB
Tidak Tidur dan Menghindari Berbaring
Ilustrasi Berbaring Credit: pexels.com/Cindy

Liputan6.com, Brezna - Desa Brezna di Montenegro baru-baru ini menggelar acara tahunan ke-12 "Lying Down Championship". Sebuah kompetisi tidak biasa, di mana tujuan akhirnya adalah menghabiskan waktu berbaring sebanyak mungkin.

Kedengarannya cukup mudah, siapa yang tak senang berbaring? Tetapi seiring berjalannya waktu, nyatanya berbaring terlalu lama akan membuat tulang dan otot Anda mulai terasa sakit, anggota tubuh pun bisa mati rasa.

Dalam kondisi tersebut, tak ayal Anda merasa ingin bangun dan melakukan peregangan. Nah, dalam kompetisi tersebut, hal itu yang menjadi tantangan.

Tahun ini, sang juara, seorang pria, berhasil berbaring selama sekitar 60 jam.

"Itu tidak sulit. Percayalah, saya bahkan tidak melakukan pemanasan," kata Žarko Pejanović, yang dikenal sebagai "Knele" kepada wartawan, dikutip dari Oddity Central, Sabtu (27/8/2022).

 

9 Saingan

FOTO: Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Presiden Belarusia Mundur
Para pengunjuk rasa berbaring di depan polisi antihuru-hara yang memblokir demonstrasi pendukung oposisi Belarusia di Minsk, Belarusia, Minggu (30/8/2020). Puluhan ribu demonstran berkumpul untuk menuntut agar Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengundurkan diri. (AP Photo)

Pejanovic berkompetisi melawan sembilan orang lainnya, dengan berbaring di tanah sebuah taman setempat.

Setiap orang diperbolehkan membawa benda-benda seperti ponsel dan buku untuk menyibukkan diri saat mereka berbaring di tanah, tetapi satu per satu dari mereka mulai bangkit, sampai hanya dua orang yang tersisa - Žarko Pejanović dari Zabjela dan Vuk Koljenšić dari Danilovgrad.

Pada satu titik, kedua kompetitor mulai bercanda tentang pembagian gelar juara, tetapi Pejanovic bertekad untuk membawa pulang gelar Juara Lying Down ke-12, dan setelah sekitar 60 jam, ia tetap menjadi yang terakhir berbaring.

 

Memecahkan Rekor yang Belum Terpecahkan

Menikmati Hari yang Cerah di Tepi Teluk Odaiba Tokyo
Orang-orang berbaring di rumput pada hari yang cerah di tepi teluk di daerah Odaiba Tokyo (12/4/2022). Odaiba yang dapat diakses dari Jembatan Pelangi atau kereta Yurikamome yang futuristik adalah pusat hiburan teknologi canggih di sebuah pulau buatan di Teluk Tokyo. (AFP/Charly Triballeau)

60 jam terdengar seperti waktu yang lama, tetapi Anda harus tahu bahwa beberapa tahun yang lalu, sebuah peraturan baru diterapkan yang memungkinkan para pesaing untuk mengunjungi toilet setiap delapan jam.

Hal itu jelas membuat segalanya menjadi lebih mudah, dan merupakan salah satu faktor kunci yang memungkinkan seorang wanita bernama Dubravka Aksic mencetak rekor dunia dengan menghabiskan selama empat hari dan 21 jam berbaring terlentang.

Sebelum aturan istirahat di toilet diadopsi, rekor dunia untuk berbaring terus menerus adalah 52 jam.

 

Kemenangan Žarko Pejanović

Ilustrasi Penghargaan, Kejuaraan, Piala
Ilustrasi Penghargaan, Kejuaraan, Piala. Kredit: Arek Socha (qimono) via Pixabay

Kejuaraan Berbaring ini diciptakan oleh seorang pria bernama Radoje Blagojevic untuk mengolok-olok anggapan bahwa orang Montenegro adalah pemalas.

Untuk memenangkan edisi tahun ini, Žarko Pejanović membawa pulang hadiah uang tunai sebesar 350 euro setara dengan 5 juta rupiah, voucher makan siang untuk dua orang di sebuah restoran, voucher menginap di akhir pekan di desa etnis 'Montenegro', dan wisata arung jeram.

Dan yang paling penting, dia mendapatkan gelar yang bisa dibanggakan seumur hidupnya.

Anehnya, menurut media di Montenegro, baru-baru ini melaporkan bahwa tak lama setelah dinyatakan sebagai pemenang kompetisi yang tidak biasa ini, Žarko Pejanović ditahan oleh polisi karena diduga menyerang wartawan secara fisik dan merusak markas sebuah surat kabar yang menyebutnya sebagai "penipu terbesar di seluruh Montenegro".

Delirium, Gejala COVID-19, Gejala Baru COVID-19, Gejala Covid, Gejala Baru Covid
Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya