Liputan6.com, New Delhi - India kini punya kapal buatan dalam negeri, INS Vikrant.
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (3/9/2022), INS Vikrant merupakan kapal induk buatan dalam negeri pertama India. Pada Jumat 2 September, pengerahan armada tersebut menjadikan negara tersebut bergabung dengan liga elit dari kekuatan angkatan laut di dunia.
Baca Juga
Dengan kapal induk Vikrant senilai $3 miliar atau setara dengan Rp 44 triliun, India akan bergabung dengan sejumlah kecil negara yang memiliki lebih dari satu kapal induk atau kapal induk helikopter. Selain itu menjadi negara ketiga, setelah Inggris dan Tiongkok, yang telah menugaskan kapal induk buatan dalam negeri dalam tiga tahun terakhir.
Advertisement
Kapal induk ini telah membuat bangsa dengan "kepercayaan diri baru," kata Perdana Menteri Narendra Modi pada upacara yang ditandai dengan kemeriahan di Galangan Kapal Cochin di negara bagian Kerala selatan India.
"Tujuannya mungkin sulit. Tantangannya mungkin besar. Tetapi ketika India mengambil keputusan, tidak ada tujuan yang mustahil," kata Modi, sebelum menaiki kapal induk dan membentangkan bendera angkatan laut baru negara itu.
"Sampai sekarang, kapal induk jenis ini hanya dibuat oleh negara-negara maju. Hari ini, India dengan memasuki liga ini telah mengambil satu langkah lagi untuk menjadi negara maju," ungkap Modi, menambahkan bahwa kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi "prioritas keamanan utama" bagi India.
John Bradford, rekan senior di S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, mengatakan bahwa komitmen India terhadap kapal itu mencerminkan "visi jangka panjangnya untuk mempertahankan kekuatan angkatan laut kelas dunia."
"Ada pertanyaan yang membayangi tentang kemampuan bertahan kapal induk apa pun di era rudal, tetapi angkatan laut utama - termasuk AS, Jepang, Tiongkok, dan Inggris - menggandakan investasi kapal induk mereka. Dalam hal ini, India tetap ikut serta dalam perlombaan,"Â lanjut Bradford.
Para Analis Memuji Potensi Daya Tembaknya
INS Vikrant bergabung dengan kapal induk INS Vikramaditya, kapal induk era Soviet yang telah diperbaharui serta dibeli dari Rusia pada tahun 2004, dalam armada India.
Dengan bobot sekitar 40.000 ton, Vikrant sedikit lebih kecil dari Vikramaditya dan kapal induk AS, Tiongkok, dan Inggris meskipun lebih besar dari kapal induk Jepang.
Namun para analis memuji potensi daya tembaknya, ketika sayap udaranya beroperasi penuh selama beberapa tahun ke depan, Vikrant akan membawa hingga 30 pesawat, termasuk jet tempur MiG-29K - yang akan diluncurkan dari dek bergaya ski-ramp - dan helikopter serta sistem pertahanan termasuk rudal permukaan-ke-udara.
Didukung oleh empat mesin turbin gas, kecepatan tertingginya diperkirakan mencapai 32 mph (52 kph) dengan jangkauan 8.600 mil (13.890 kilometer)."India mengirimkan pesan bahwa India memiliki kekuatan, memiliki kapal induk, dan oleh karena itu memiliki kekuatan udara untuk mendominasi jangkauan yang jauh di Samudra Hindia," ungkap Ajai Shukla, mantan perwira militer India yang beralih menjadi analis pertahanan.
Para analis mengatakan bahwa kapal induk baru itu, serta kapal penghancur dan fregat yang pada akhirnya akan membentuk kelompok serangannya, juga memberi India opsi lebih jauh lagi.
"India dapat memengaruhi dan mengoordinasikan solusi keamanan potensial untuk masalah regional. Memiliki kelompok tugas angkatan laut berkemampuan samudra terbuka untuk berkontribusi menambah pengaruh dan opsi India. India tidak perlu bergabung dalam respons multilateral tetapi dapat melakukannya, atau membangun kehadiran independen yang terpisah, jika India memilih," ungkap Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut A.S. yang sekarang mengajar di Hawaii Pacific University.
Kapal induk baru itu akan memungkinkan India untuk mengambil peran yang lebih besar dalam latihan militer oleh Dialog Keamanan Quadrilateral, atau "Quad," aliansi informal Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan India.
Misalnya, kapal induk AS dan Jepang telah mengambil bagian dalam latihan tahunan Malabar yang dihadiri oleh anggota Quad.
Advertisement
Membangun Vikrant Bukan Hal Mudah Bagi India
Pemerintah menandatangani desain dan konstruksinya pada tahun 2003 dan lambung kapal diletakkan pada bulan Februari 2009.
Kapal itu dibaptis Vikrant - yang berarti "berani" atau "menang" dalam bahasa Sansekerta - dan diluncurkan pada Agustus 2013.
Tetapi kemudian terjadi penundaan, fitur-fiturnya perlu didesain ulang, ada masalah dalam mengamankan peralatan penerbangan dari Rusia, dan kemudian ada pandemi Covid-19.
Namun, para ahli mengatakan bahwa India akan dapat meningkatkan kapasitas pembuatan kapal domestiknya dan belajar dari pengalaman tersebut.
"Mereka sekarang memiliki keahlian untuk membangun kapal induk berikutnya dengan lebih cepat dan mungkin dengan desain yang lebih baik," ungkap Schuster.
Angkatan Laut India sedang mempertimbangkan untuk membangun kapal induk pribumi kedua.
Ini masih dalam tahap konsep tetapi ada spekulasi bahwa setiap kapal induk baru bisa berada dalam kisaran 65.000 ton, seukuran HMS Queen Elizabeth Inggris atau kapal induk kedua Tiongkok, Shandong.
Tiongkok dipandang sebagai pesaing angkatan laut utama India di kawasan ini. Dengan dua kapal induk yang beroperasi dan kapal induk ketiga yang jauh lebih canggih yang diluncurkan pada tahun lalu, Tiongkok berada di depan India baik secara numerik maupun teknologi, tetapi analis memberi India keunggulan dalam pengalaman operasional kapal induk.
Angkatan Laut India mulai mengoperasikan kapal induk pada tahun 1961. Kapal induk pertamanya, yang diakuisisi dari Inggris, juga disebut Vikrant. Vikrant pertama dipensiunkan pada tahun 1997.
Kapal induk kedua buatan Inggris, INS Viraat, bertugas di Angkatan Laut India selama 30 tahun sebelum dinonaktifkan pada tahun 2017.
Kapal Vikrant Masih Kalah Unggul dari Kapal Induk Tiongkok
Kapal induk pertama Tiongkok, Liaoning, adalah kapal era Soviet yang belum selesai yang dibeli Beijing dari Ukraina pada tahun 1998, diperbarui dan akhirnya ditugaskan pada tahun 2012.
Kapal induk pertama yang dibangun di dalam negeri, Shandong, mulai beroperasi pada tahun 2019 dan pada bulan Juni 2022 meluncurkan kapal induk ketiganya, Fujian - kapal induk canggih dengan sistem peluncuran berbantuan katapel elektromagnetik, mirip dengan yang digunakan oleh AS.
"Dalam catatan, kapal induk baru Tiongkok memiliki kemampuan lebih dalam hal muatan dan teknologi daripada Vikrant. Namun, India memiliki pengalaman puluhan tahun mengoperasikan pasukan penerbangan kapal induk sementara Tiongkok masih belajar," kata Bradford, analis Singapura.
Bahkan dengan pengalaman itu, dibutuhkan waktu satu tahun atau lebih lama lagi bagi Vikrant untuk sepenuhnya siap sebagai kekuatan tempur. Itu biasa terjadi pada kapal induk.
Kapal induk terbaru Amerika, USS Gerald Ford, ditugaskan pada tahun 2017 dan hanya diharapkan untuk melakukan pengerahan pertamanya akhir tahun ini.
Advertisement