Liputan6.com, Dallas - Pada tanggal 6 September 2018, seorang petugas polisi Dallas yang sedang tidak bertugas menembak mati pria kulit hitam tak bersenjata di apartemen korban.
Dikutip dari laman History.com, saat kembali ke komplek apartemennya di Dallas, Texas, polisi Amber Guyger memasuki apartemen milik Botham Jean, dan mengira bahwa apartemen itu adalah apartemennya miliknya. Padahal salah!
Ketika masuk ke dalam apartemen tersebut, dia menemukan seorang pria di dalamnya. Kemudian Guyger menembakkan senjatanya, hingga menewaskan pria itu.
Advertisement
Guyger tidak ditangkap sampai tiga hari kemudian yang memicu kemarahan publik, hingga akhirnya dia didakwa dengan tuduhan pembunuhan.
Guyger mengklaim bahwa ia kelelahan setelah bekerja selama 13 jam, hingga menyebabkan dirinya keliru menaiki tangga berikutnya dan masuk ke apartemen yang salah. Saat masuk ke dalamnya Guyger ketakutan ketika melihat siluet dari apa yang ia yakini sebagai pencuri di tempat yang dianggap sebagai apartemennya.
Guyger juga mengklaim telah menyuruhnya untuk mengangkat tangan, namun pria tersebut mulai bergerak ke arahnya sebelum dia menembak pistol ke arah dada sang korban.
Dihukum Atas Kasus Pembunuhan
Jaksa penuntut berargumen bahwa Guyger tidak bisa membedakan pintu dengan keset yang berbeda di lantai yang berbeda di komplek apartemen tersebut, dan menyaratakan bahwa itu pintu apartemennya sendiri. Sementara korban, Jean -dia duduk di sofa sambil makan es krim- tidaklah mirip seperti gerak gerik seorang pencuri.
Dengan hal ini Guyger dianggap melanggar protokol polisi dengan memasuki apartemen orang lain dan langsung menembakkan senjatanya, dibandingkan memanggil bantuan dari kantor polisi terdekat.
Terlepas dari keputusan hakim untuk mengizinkan juri mempertimbangkan "doktrin kastil", sebuah undang-undang Texas yang membenarkan kekuatan mematikan untuk mempertahankan rumah seseorang, akhirnya hakim memutuskan Guyger bersalah atas pembunuhan, atas dakwaan yang diajukan banding olehnya.
Dalam kasus tersebut Guyger adalah petugas polisi Dallas pertama yang dihukum karena pembunuhan sejak tahun 1973.
Advertisement
Sejarah Lain
Selain kasus pembunuhan oleh petugas polisi Dellas, pada tanggal 6 September 1968, Swaziland memperoleh kemerdekaannya dari jajahan Inggris.
Peristiwa bersejarah lainnya juga terjadi pada tanggal yang sama di tahun 1915, di mana sebuah sebuah prototipe tank yang dijuluki Little Willie diperlihatkan untuk pertama kali ke hadapan publik Inggris.
Prototipe tank pertama dikenal sebagai Little Willie. Kekurangan dari kendaraan generasi pertama ini adalah mesin terlalu mudah panas dan belum mampu secara sempurna menyeberangi parit.
Prototipe tank kedua kemudian diproduksi pada tahun 1916 -- yang dikenal sebagai Big Willie. Pada kali ini, lapisan baja dibuat agar kendaraan tahan terhadap serangan peluru. Produksi kedua pertama kali diturunkan dalam pertempuran Somme di Prancis.