Kopi Robusta Indonesia Berhasil Masuk Pasar Serbia

Satu kontainer kopi robusta Indonesia diekspor ke Serbia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Sep 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2022, 18:00 WIB
Ekspor kopi Indonesia ke Serbia.
Ekspor kopi Indonesia ke Serbia. Dok: Kemlu RI

Liputan6.com, Jakarta - Diplomasi kopi masih terus digencarkan oleh Kementerian Luar Negeri RI serta KBRI di luar negeri. Terkini, kopi Indonesia berhasil menembus pasar Serbia

Dilaporkan situs Kemlu RI yang dikutip Sabtu (10/9/2022), promosi gencar yang dilakukan KBRI Beograd ikut berjasa atas ekspor kopi robusta yang berasal dari CV Optima Karya Pitaya. Perusahaan itu sebelumnya berpartisipasi pada pameran the 89th International Agricultural Fair tanggal 21 – 27 Mei 2022 di kota Novi Sad, Serbia.

Ekspor ini merupakan langkah awal meningkatkan pangsa pasar kopi di​ Serbia yang masih memiliki peluang besar untuk terus digarap. Berdasarkan data dari Kantor Statistik Serbia, pada tahun 2021 Serbia mengimpor roasted coffee senilai lebih dari 20 juta dolar AS dan green bean senilai lebih dari 63 juta dolar.

Namun, impor kopi Serbia dari Indonesia terbilang masih rendah dan mayoritas melalui negara ketiga. Oleh sebab itu, promosi kopi di berbagai ajang di Serbia secara terus menerus sangat diperlukan untuk lebih memperkenalkan kopi Indonesia di masyarakat setempat.

KBRI Beograd telah mempromosikan kopi Indonesia di berbagai ajang promosi dagang. Selain berpartisipasi pada pameran the 89th International Agricultural Fair tahun ini, KBRI Beograd berkerja sama dengan Kementerian Pertanian RI juga telah menyelenggarakan pameran One Day with Indonesian Coffee, Fruits and Floriculture (ODICOFF) pada November 2021.

Secara keseluruhan, pameran ini menghasilkan letter of intent dagang senilai 7,3 juta dolar AS di mana kopi merupakan salah satu produk yang banyak menarik perhatian importir setempat.​


Mimpi Garut Jadi Pemasok Bibit Kopi Unggul di Dunia

Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama bersama Bupati Garut Rudy Gunawan, saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Ahad (28/8/2022). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama bersama Bupati Garut Rudy Gunawan, saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Ahad (28/8/2022). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kementerian Pertanian (Kementan) RI siap menjadikan Garut, Jawa Barat, sebagai salah satu pusat pemasok bibit kopi unggulan dunia yang berasal dari Indonesia, sebagai rintisan menjadi negara penghasil kopi terbesar di dunia.

“Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan Kopi di Indonesia. Termasuk Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, dan NTT,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu (28/8). 

Menurutnya, produksi kopi Jawa Barat terus berkembang pesat. Saat ini, wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah penghasil benih kopi nasional dengan total target produksi mencapai 3 juta batang pada 2022.

Pihaknya mencatat, medio Januari-Maret 2022 total penanaman bibit kopi mencapai 499.000 batang, kemudian April-Juni sebanyak 1,01 juta batang, Juli-September 300.000 batang. “Dan pada Oktober-Desember mencapai 900.000 batang,” kata dia.

Sementara secara nasional, luasan area tanaman kopi tahun 2021 mencapai 1,26 juta hektare yang terdiri dari luas kopi Perkebunan Rakyat (PR) seluas 1,23 juta ha atau 98 persen, serta perkebunan Besar (PB) seluas 0,03 juta ha atau 2 persen.

Untuk mendukung rencana ambisius itu, pihaknya mendukung lahirnya inovasi pembibitan kopi berkualitas di tiap daerah, sebagai rintisan menjadi penghasil kopi terbesar di dunia.

“Pengembangan kopi melalui produksi benih kopi harus diwujudkan, sekaligus untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi di masa depan,” ungkap dia.


Pusat Pembibitan Kopi Bersetifikat

Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama salah satu petani lokal Garut, saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Ahad (28/8/2022). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama salah satu petani lokal Garut, saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Ahad (28/8/2022). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Berdasarkan status keadaan tanaman, luas kopi nasional terdiri dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 188,91 ribu hektare, serta TM (Tanaman Menghasilkan) seluas 947,92 ribu hektare.

Adapun luas areal Tanaman Tidak Menghasilkan atau Tanaman rusak (TTM/TR) mencapai 122,16 ribu hektare.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan, saat ini produksi kopi nasional mencapai 774,70 ribu ton yang terdiri dari produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 769 ribu ton atau 99,33 persen dan produksi kopi Perkebunan Besar (PB) sebesar 5,67ribu ton atau 0,67 persen.

“Volume ekspor kopi tahun 2021 sebesar 382,93 ribu ton dan memberikan kontribusi devisa senilai Rp12,35 triliun atau penghasil devisa sektor perkebunan terbesar kelima setelah kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan. Menurutnya, hadirnya nursey bibit kopi di Desa Cikandang ini, berharap pemerintah pusat menjadikan Garut sebagai daerah pusat pembibitan benih kopi yang bersertifikat nasional.

“Kita mempunyai petani-petani kopi yang sudah berpengalaman sejak zaman Belanda, dan kami ada Agrovulkanik yang juga bisa memberikan dampak bagusnya Kopi Garut,” ujar dia bangga.


Kedai Kopi di Halte Harmoni Akhirnya Dibongkar

Transjakarta Targetkan Semua Armada Gunakan Bus Listrik
Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara, PT TransJakarta membongkar kedai kopi yang berada di dalam Halte Harmoni, Jakarta Pusat, setelah masyarakat dan anggota DPRD DKI Jakarta mengeluh ruang tunggu bus menjadi sempit.

"Kami sepakati untuk dibongkar," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan pembongkaran dilakukan pada Kamis (1/9/2022) setelah disepakati bersama pemilik kedai kopi tersebut.

Ia beralasan pembongkaran kedai kopi itu setelah mendapat masukan dari masyarakat bahwa keberadaan gerai minuman itu mengganggu arus penumpang.

"Aspirasi dari pelanggan mengatakan bahwa warung kopi di Halte Harmoni mengganggu," ucapnya.

Keberadaan kedai kopi tersebut beberapa minggu terakhir banyak mendapat keluhan terutama pengguna jasa angkutan massal itu yang melalui Halte Sentral TransJakarta.

Beberapa waktu lalu para warganet mengeluhkan kondisi di dalam halte yang semakin padat karena adanya antrean pembeli kopi dan antrean penumpang.

Sehingga jalur yang seharusnya lalu lalang penumpang menjadi semakin menyempit.

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya