Liputan6.com, New York City - Palestina mengandalkan dukungan dari Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) untuk perjuangan Palestina menyelamatkan the two-state solution atau solusi dua negara, yang terancam oleh kebijakan Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang saat ini berada di New York untuk berpartisipasi dalam sesi ke-77 UNGA, telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Menteri Luar Negeri Norwegia Anken.
Baca Juga
“Merupakan kesempatan penting untuk menjelaskan penyebab Palestina dan situasi sulit di wilayah Palestina,” kata Ziad Abu Amr, anggota Organisasi Pembebasan Palestina dan wakil Perdana Menteri, kepada Voice of Palestine.
Advertisement
Abu Amr yang mendampingi Abbas mengatakan bahwa pertemuan itu membahas tuntutan rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan Israel, demikian dikutip dari laman Xinhua, Kamis (22/9/2022).
Kemudian untuk mengakui negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan mempertahankan solusi dua negara.
"Dalam pertemuannya, Presiden Abbas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya terhadap kelanjutan pendudukan Israel dan untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina," kata Abu Amr.
Menurut pejabat Palestina, Abbas dijadwalkan berpidato di UNGA pada Jumat besok.
"Pidato Presiden Abbas di hadapan Majelis Umum PBB akan menjadi penting dalam menentukan tindakan serius di lapangan," kata Abu Amr.
Palestina Mengaku Siap Bekerja
Abbas sebelumnya menyatakan bahwa pihak Palestina siap bekerja sepanjang tahun untuk membatasi perbatasan dan mengakhiri semua masalah di bawah naungan Kuartet Internasional resolusi PBB.
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa pidato Presiden Abbas akan mencakup "kemarahan Palestina terkait upaya pendudukan Israel."
Mansour menambahkan bahwa pidato tersebut akan membahas upaya Palestina di PBB untuk melestarikan solusi dua negara.
Palestina ingin mendirikan negara merdeka bersama Israel di wilayah Palestina yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sejak 2014, ketika pembicaraan damai langsung antara Israel dan Palestina telah berhenti.
Advertisement
Pendekatan Internasional
Palestina sedang mencari pendekatan yang berbeda dari masyarakat internasional untuk menemukan solusi yang serius dan cepat untuk menangani konflik Palestina-Israel.
Pada Selasa, Guterres dan para pemimpin banyak negara menyampaikan pidato selama UNGA, menekankan pentingnya menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Kementerian Luar Negeri Palestina meminta masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah mengakhiri pemukiman Israel dan pendudukan wilayah negara Palestina, termasuk Yerusalem Timur.
Memungkinkan rakyat Palestina untuk menggunakan hak mereka menentukan nasib sendiri di tanah air "adalah kunci untuk mencapai keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan itu," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan kepada Xinhua.
"Keberadaan dan kelanjutan pendudukan adalah alasan utama untuk semua ketegangan dan kampanye eskalasi yang ada di arena konflik," kata pernyataan itu.
Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur
Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.
Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.
Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.
Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."
Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).
Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.
Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Advertisement