Banjir Terjang Malaysia Jelang Pemilu, Ribuan Warga Dievakuasi

Menjelang pemilu, banjir kembali menerjang Malaysia. Pemerintah khawatir banyak warga yang terhambat untuk menggunakan suaranya karena akses yang terbatas.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2022, 17:31 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 17:31 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ribuan orang di seluruh Malaysia dievakuasi ke tempat penampungan sementara selama akhir pekan, kata para pejabat saat hujan lebat musiman yang memicu kekhawatiran atas pemogokan pemilih dan keamanan pemilu mendatang.

"Perdana menteri dapat mempertaruhkan keselamatan para pemilih dengan mengadakan pemilihan selama musim hujan, dan dengan perubahan iklim. Saya benar-benar takut akan hujan yang lebih lebat di seluruh Malaysia," kata Mahfuz Omar, seorang anggota parlemen oposisi dari negara bagian Kedah utara, dikutip dari laman Today Online, Senin (14/11/2022).

Departemen meteorologi Malaysia memperkirakan badai petir dan hujan akan berlangsung terus-menerus hingga saat 21 juta pemilih memberikan suara mereka pada Sabtu (19 November). Bahkan diperkirakan ada lebih banyak banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan, bahwa enam negara bagian di semenanjung Malaysia telah mengalami banjir bandang. "Sebanyak 2.388 orang telah mencari perlindungan di 25 pusat bantuan," katanya.

"Saya khawatir pemilih tidak dapat memberikan suara mereka jika rumah mereka terendam banjir dan jalan tidak dapat dilalui," kata Mahfuz.

Mahfuz dan pemimpin oposisi lainnya menuduh Perdana Menteri Ismail Sabri melakukan perebutan kekuasaan dengan mengadakan pemungutan suara hampir setahun lebih cepat dari jadwal sementara kekuatan oposisi sedang kacau.

Para pemimpin United Malays National Organisation (UMNO) yang berkuasa yakin pemilihan awal akan menghasilkan mandat yang lebih kuat.

Di sisi lain, para kritikus mengatakan pemilihan dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari penenangan efek hujan monsun lebat yang biasanya terjadi di akhir tahun dan membawa banjir mematikan ke pantai timur negara itu.

Tahun lalu, negara di Asia Tenggara itu telah dilanda banjir terburuknya dalam sejarah. Lebih dari 50 orang tewas dan ribuan mengungsi pada Desember 2021.

Pemilu Malaysia 2022, Total 945 Politikus Bersaing Rebutkan 222 Kursi Parlemen

Gaya Busana PM Malaysia di Acara Karnaval Rakyat Dikritik, Pakai Kemeja Burberry Seharga Rp23 Juta
PM Malaysia, Ismail Sabri Yaakob dikritik karena pakai kemeja Burberry seharga Rp23 juta saat jumpa rakyat di acara karnaval. (Facebook/Ismail Sabri Yakoob).

Sementara itu, sebanyak 945 kandidat telah diterima untuk memperebutkan 222 kursi parlemen dalam Pemilihan Umum ke-15 Malaysia (GE15), menurut situs web Komisi Pemilihan Umum (EC).

Angka-angka tersebut dilaporkan di situs web EC pada pukul 17.45 pada hari Sabtu (5 November), demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (6/11/2022).

Ketua EC Abdul Ghani Salleh mengatakan selama konferensi pers setelah nominasi ditutup bahwa semua kursi di parlemen dan tiga majelis negara bagian Pahang, Perak dan Perlis akan diperebutkan.

Menurut situs EC, Pakatan Harapan (PH) akan menerjunkan 206 kandidat, Barisan Nasional (BN) 178 kandidat, Perikatan Nasional (PN) 149 kandidat dan Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang) 116 kandidat.

Sedangkan untuk partai-partai yang berbasis di Malaysia Timur, Parti Warisan Sabah (Warisan) akan menjaring 52 kandidat dan Gabungan Parti Sarawak (GPS) akan memperebutkan 31 kursi.

Parti Islam Se-Malaysia (PAS) yang merupakan bagian dari PN akan memperebutkan 22 kursi menggunakan logo sendiri.

Ada 108 calon independen yang ikut kontestasi pemilu.

Banjir Bandang Hantam Penang Malaysia, Rendam Sejumlah Rumah

Penampakan Banjir Besar di Malaysia
Warga mengarungi jalan yang dilanda banjir di Hulu Langat, luar Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (19/12/2021). Kuala Lumpur dan perkampungan sekitarnya dilanda banjir akibat hujan deras selama dua hari, menyebabkan ribuan warga mengungsi dan banyak jalan yang memutus akses. (Foto AP/Vincent Thian)

Bulan-bulan ini memang sering terjadi banjir. Bulan lalu, Malaysia juga telah kebanjiran.

Hujan deras yang terus-menerus di pulau Penang Malaysia sejak pukul 9 malam pada hari Sabtu (15/10/2022) telah menyebabkan air di Sungai Pinang naik 2,5 m di atas tingkat bahaya.

Ketua komite kesejahteraan dan lingkungan Penang Phee Boon Poh mengatakan beberapa rumah terendam banjir di Kampung Naran dan Masjid Kampung di Bayan Lepas, sebuah kota di penang selatan.

Namun, kata dia, ketinggian air turun esok harinya, demikian seperti dikutip dari the Straits Times, Minggu (16/10/2022).

"Sementara itu turun, masih ada hujan terus-menerus. Untuk saat ini banjir tidak sampai ke Jalan P Ramlee," imbuhnya.

Departemen Meteorologi Malaysia mengeluarkan peringatan pada pukul 1.45 pagi pada hari Minggu tentang hujan lebat hingga pukul 6 pagi di berbagai negara bagian Malaysia.

Hujan Sejak Siang, Kota Padang Dilanda Banjir

Banjir melanda Kota Padang, Jumat (11/11/2022). (Liputan6.com/ ist)
Banjir melanda Kota Padang, Jumat (11/11/2022). (Liputan6.com/ ist)

Tak hanya di Malaysia, banjir juga melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kota Padang.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (11/11/2022) mengakibatkan banjir di Kota Padang, Sumatera Barat. Banjir menggenang di sejumlah titik di kota ini.

Beberapa titik yang tergenang banjir yakni daerah Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung. Air menggenang dan mulai masuk ke pemukiman warga.

Kemudian di Lapai, air juga menggenangi jalan raya dan mengakibatkan sejumlah kendaraan mogok. Salah seorang pengendara, Fatih mengatakan air di jalanan tersebut ketinggiannya mencapai 60 sentimeter.

"Iya mogok, saya tadi pulang kerja sampai di Lapai ternyata airnya tinggi," ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Ia mengatakan air juga terlihat sudah mulai masuk ke rumah warga di sekitar daerah Lapai. Selain Fatih, juga terdapat sejumlah kendaraan lainnya yang menepi karena kendaraannya mogok.

Kemudian pantauan Liputan6.com arus lalu lintas dari arah Lapai ke Gunung Pangilun juga ditutup akibat tingginya air di daerah itu. Pengendara diarahkan ke jalur lain oleh petugas.

Selain banjir, cuaca buruk juga mengakibatkan pohon dan tiang listrik tumbang. Untuk pohon tumbang terjadi di Kelurahan Aia Pacah Kecamatan Koto Tangah, kemudian tiang listrik tumbang dan menghambat lalu linta di wilayah Indarung.

Di daerah Bungus Teluk Kabung, banjir juga menggenangi jalanan hingga masuk ke perumahan warga. Namun, hingga saat ini pihak berwenang belum memberi respon terkait jumlah titik banjir di Kota Padang.

 

Penulis: Safinatun Nikmah

Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia
Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya