Kasus Mulai Naik, China Laporkan 2.157 Kasus Harian COVID-19

China melaporkan 2.157 infeksi baru COVID-19 bergejala pada 15 Desember 2022, dibandingkan dengan 2.000 sehari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional di negara tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Des 2022, 17:03 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 17:03 WIB
China Laporkan Penurunan Kasus Harian COVID-19
Warga menjalani tes usap di tempat pengujian virus corona COVID-19, Beijing, China, Rabu (14/12/2022). Mulai hari ini, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan penurunan kasus harian COVID-19 sejak pemerintah melonggarkan pengujian PCR setelah kasus harian mencapai rekor tertinggi. (AP Photo/Andy Wong)

Liputan6.com, Beijing - China melaporkan 2.157 infeksi baru COVID-19 bergejala pada 15 Desember 2022, dibandingkan dengan 2.000 sehari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional di negara tersebut.

Angka ini tidak termasuk infeksi impor dari luar negeri.

Dikutip dari laman NST.com.my, Jumat (16/12/2022), China melaporkan 2.091 kasus gejala lokal baru, naik dari 1.944 sehari sebelumnya.

China sebelumnya juga berhenti melaporkan kasus tanpa gejala mulai Rabu, dengan alasan kurangnya alat pengujian yang mempersulit penghitungan jumlah total secara akurat.

Tidak ada kematian baru, dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Kini dilaporkan ada sekitar 5.235 kasus kematian.

Pada 15 Desember, China telah mengonfirmasi 374.075 kasus dengan gejala.

Ibu kota China, Beijing, melaporkan 428 kasus bergejala, dibandingkan dengan 494 kasus pada hari sebelumnya, menurut data pemerintah setempat.

Pusat keuangan Shanghai melaporkan 36 kasus bergejala, dibandingkan dengan 22 hari sebelumnya, otoritas kesehatan setempat melaporkan.

Guangzhou, sebuah kota di selatan yang berpenduduk hampir 19 juta orang, melaporkan 505 kasus baru yang ditularkan secara lokal dibandingkan dengan 370 sehari sebelumnya, kata otoritas setempat.

Sementara Chongqing melaporkan 154 trans lokal bergejala baru.

China Tambah RS dan ICU Akibat Lonjakan COVID-19

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Pemerintah Republik Rakyat China menyiapkan lebih banyak fasilitas perawatan intensif untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Persiapan ini diambil setelah pemerintah melonggarkan aturan zero-COVID yang kontroversial.

Dilaporkan CNBC, Selasa (13/12/2022), pekan lalu pemerintah China telah mengadakan pertemuan untuk "mobilisasi penuh" kepada rumah sakit, serta meminta agar staf memastikan efektif dalam beroperasional. Pemerintah juga menambah persediaan obat-obatan.

Para pejabat diberi pesan agar memantau kesehatan warga berusia 65 tahun ke atas.

Provinsi Shaanxi telah menyiapkan 22 ribu kasus rumah sakit untuk COVID-19 dan kapasitas perawatan intensif ditambah 20 persen.

Beijing masih terus melaksanakan tes COVID-19. Masih belum jelas berapa pertambahan kasus, namun berbagai wawancara dan netizen menyebut ada penularan di tempat-tempat bisnis dan sekolah. Sejumlah restoran juga harus tutup.

Salah satu lokasi tes virus di Beijing bahkan tutup karena semua pegawainya terinfeksi.

Secara resmi, angka penularan dilaporkan menurun, namun testing sudah tidak mencakup banyak area karena tes wajib dihentikan di berbagai tempat. Perubahan ini menunjukkan China mulai mengikuti Amerika Serikat dan negara-negara lain yang mengakhiri berbagai pembatasan dan mencoba hidup bersama COVID-19.

Pada hari Minggu (11/12), pemerintah melaporkan 10.815 kasus baru di China, termasuk 8.477 kasus tanpa gejala. Jumlah itu turun dari pekan sebelumnya yang mencapai 40 ribu kasus. Selain itu, Angka 10 ribu kasus terkini hanya mewakili orang-orang yang dites setelah masuk rumah sakit atau saat bekerja di sekolah dan lokasi risiko tinggi lainnya.

Capaian Vaksinasi

FOTO: Vaksinasi COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga
Warga menerima suntikan vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis (28/10/2021). Indonesia melihat ke depan dengan waspada akan gelombang ketiga COVID-19 selama perjalanan liburan yang akan datang. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Indonesia memiliki target sasaran vaksinasi COVID-10 sebesnar 234,6 juta. Vaksinasi pertama hingga hari ini, 12 Desember 2022 sudah mencapai 203,8 juta orang. Sisanya teurs digenjot demi meningkatkan imunitas terhadap COVID-19.

Berikut rincian penambahan vaksinasi hari ini:

Vaksinasi 1Tambah 6.031, Akumulasi 203.833.159

Vaksinasi 2

Tambah 10.064, Akumulasi 174.449.231

Vaksinasi 3

Tambah 16.959, Akumulasi 67.522.970

Vaksinasi 4

Tambah 1.377, Akumulasi 1.018.280  

Delirium, Gejala COVID-19, Gejala Baru COVID-19, Gejala Covid, Gejala Baru Covid
Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya