Liputan6.com, Islamabad - Pakistan telah memblokir Wikipedia karena "konten yang menghujat". Langkah tersebut diumumkan pada Sabtu (4/2/2023), setelah ensiklopedia online gratis itu diberi tenggat waktu 48 jam untuk menghapus sejumlah materi.
Namun, Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) mengatakan Wikipedia gagal memenuhi ultimatumnya.
Baca Juga
"Mereka memang menghapus beberapa materi, tetapi tidak semua," ujar juru bicara PTA Malahat Obaid seperti dilaporkan BBC, Minggu (5/2/).
Advertisement
Obaid lebih lanjut membenarkan bahwa Wikipedia akan tetap diblokir sampai "semua materi yang tidak menyenangkan" dihapus.
Detail materi yang dimaksud belum terungkap.
Wikimedia Foundation, yang menjadi tuan rumah Wikipedia, mengatakan larangan itu berarti masyrakat Pakistan akan ditolak aksesnya "ke gudang pengetahuan gratis terbesar".
"Jika pelarangan berlanjut, itu akan menghilangkan akses semua orang ke pengetahuan, sejarah, dan budaya Pakistan," sebut Wikimedia Foundation.
Membungkam Perbedaan Pendapat?
Para juru kampanye kebebasan berbicara menyuarakan keprihatinan atas langkah pemerintah tersebut. Mereka menduga ada upaya bersama untuk melakukan kontrol yang lebih besar atas konten di internet.
"Tujuan utamanya adalah membungkam perbedaan pendapat," kata aktivis hak digital Usama Khilji. "Sering kali penistaan agama dimanfaatkan untuk tujuan itu."
Sebelumnya, pada tahun 2010, Pakistan memblokir YouTube dengan alasan konten asusila yang berkembang. Facebook juga diblokir pada 2010 menyusul serangkaian kampanye yang mengundang orang untuk menggambar Nabi Muhammad. Sama halnya pula dengan aplikasi kencan Tinder dan Grindr.
Advertisement