Ukraina Gabung NATO Akan Berarti Perang Dunia, Kata Hungaria

Pemerintah Hungaria tidak mendukung aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

oleh Hariz Barak diperbarui 11 Feb 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 18:00 WIB
FOTO: Tanda Perdamaian Raksasa dari Belgia untuk Perang di Ukraina
Bendera Ukraina berkibar ditiup angin saat tanda perdamaian raksasa dipasang para demonstran jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Hungaria tidak mendukung aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan membuat potensi masuknya Kiev ke Uni Eropa bergantung pada perlindungan hak-hak minoritas nasional Ukraina, Menteri Kantor Perdana Menteri Gergely Gulyas mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis.

Menjawab pertanyaan mengenai keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, ia mencatat bahwa negara mana pun dapat mengajukan aplikasi keanggotaan.

"Namun, saat ini, aksesi langsung Ukraina ke NATO akan berarti perang dunia," Gulyas memperingatkan seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (11/2/2023).

Berbicara tentang prospek keanggotaan UE Ukraina, ia menggarisbawahi bahwa Kiev harus memastikan kemajuan dalam melindungi hak-hak minoritas nasional - khususnya, Hungaria Ukraina di Wilayah Trans-Carpathian - jika ingin Budapest mendukung aplikasi keanggotaannya.

Sejauh ini, undang-undang tentang pendidikan dan bahasa nasional, yang diadopsi di Ukraina, "tidak sesuai dengan norma-norma Eropa." "Kemajuan harus dibuat" tentang masalah ini, pejabat Hungaria itu menekankan.

15 Negara NATO Perkuat Pertahanan Serangan Udara, Antisipasi Rusia

FOTO: Persiapan Pasukan AS Sebelum Ditempatkan ke Polandia
Anggota Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS berjalan di landasan Lapangan Paus menjelang penempatan ke Polandia dari Fort Bragg, AS, 14 Februari 2022. Mereka termasuk di antara tentara AS yang dikirim untuk NATO karena khawatir Rusia akan menyerang Ukraina. (AP Photo/Nathan Posner)

Sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina, 15 negara NATO akhirnya bersepakat untuk membentuk Inisiatif Perisai Langit Eropa. Hal ini dimaksudkan untuk membangun kemampuan pertahanan yang lebih baik.

Mengutip DW Indonesia, Jumat (14/10/2022), Jerman dan 14 negara NATO lainnya mengadakan acara penandatanganan deklarasi untuk pengadaan bersama sistem pertahanan udara di markas aliansi di Brussels, Belgia, Kamis 13 Oktober.

Negara-negara anggota NATO itu, menyetujui inisiatif yang diajukan Jerman demi melindungi wilayah udara Eropa.

Sistem pertahanan udara seperti Arrow 3 dan Patriot termasuk dalam deklarasi yang disebut European Sky Shield Initiative (ESSI) atau Inisiatif Perisai Langit Eropa.

"Sebanyak 15 negara telah berkumpul untuk mengatur pengadaan bersama di bawah koordinasi Jerman, berkaitan dengan kesepakatan pertahanan udara Eropa. Ini adalah sesuatu di mana kita memiliki celah,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.

"Ini tentang pengoperasiannya. Ini tentang kemampuan merancang harga yang sesuai. Dan, tentu saja, juga tentang saling mendukung dalam hal pemeliharaan," kata Lambrecht.

"Ini adalah situasi menguntungkan bagi negara-negara yang terlibat," tambahnya.

Penandatanganan dilakukan di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan NATO.

 

Apa Itu Inisiatif Perisai Langit Eropa?

FOTO: Tanda Perdamaian Raksasa dari Belgia untuk Perang di Ukraina
Orang-orang berdiri sekitar tanda perdamaian raksasa dengan pesan 'Hentikan Minyak Putin' jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan inisiatif tersebut pada bulan Agustus lalu, menyebutnya sebagai "keamanan untuk seluruh Eropa."

Pada saat itu, Scholz berpendapat bahwa pertahanan udara gabungan akan terbukti lebih hemat biaya daripada setiap negara berlomba untuk mempertahankan langitnya sendiri atau membangun sistem pertahanan udaranya sendiri.

Scholz mengatakan, Berlin perlu berinvestasi besar-besaran dalam pertahanan udara di tahun-tahun mendatang dan akan memulai lebih awal jika negara-negara sekutu lainnya dapat berpartisipasi di tingkat dasar sejak awal.

Saat Rusia meluncurkan rudal ke kota-kota Ukraina Senin 10 Oktober, Eropa kembali waspada karena Moskow tampaknya menargetkan warga sipil.

Rancangan keamanan yang diatur ulang secara mendasar di Eropa, merupakan langkah baru yang diperlukan untuk mencegah ancaman yang meningkat di benua itu, karena perang Rusia-Ukraina, yang sekarang memasuki bulan kedelapan, di tambah lagi dengan musim dingin sudah di depan mata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya