Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, Kedutaan Besar Kanada menghadirkan acara berdialog yakni speed mentoring di Wisma Kanada, Jakarta Selatan pada Rabu (8/3/2023).
Acara itu turut mengundang Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia Nadia Burger dan Kuasa Usaha Vicky Singmin dari Perutusan Kanada untuk ASEAN.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya Dubes Nadia dan Vicky, acara tersebut juga mengajak beberapa tamu lainnya sebagai mentor yang merupakan para perempuan yang berkarier di berbagai bidang.
Advertisement
"Hari Perempuan Internasional adalah kesempatan untuk merayakan kesuksesan kami sebagai perempuan," ucap Dubes Nadia dalam kata sambutannya.
Dubes Nadia memaparkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa partisipasi dan keaktifan perempuan di kalangan masyarakat sangatlah penting. Sebab, kesetaraan gender mampu membantu pertumbuhan ekonomi, melindungi hak asasi dasar manusia, dan untuk membuat lingkungan demokrasi yang kuat serta sehat.
"Kami memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk berkontribusi dan memimpin perusahaan, organisasi, kota, serta negara," katanya.
Dubes Nadia juga berharap bahwa para partisipan di speed mentoring bisa belajar banyak dari dua belas mentor yang hadir.
Para mentor tidak hanya menceritakan pengalaman dan memberikan motivasi untuk para partisipan, tetapi partisipan diperbolehkan untuk bertanya sebanyak-banyaknya pada para mentor.
"Ketidaksetaraan gender terjadi di semua sektor kehidupan sosial dan politik," kata Vicky.
"Jadi, mari gunakan satu sampai dua jam ini untuk saling berbagi pengalaman bersama para mentor hebat yang hadir hari ini," tambahnya.
Tema Perayaan Hari Perempuan Internasional 2023
Hari Perempuan Internasional memiliki tema yang berbeda-beda tiap tahun.
Untuk tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema "DigitALL: Innovation and technology for gender equality", mengutip laman resmi UN Women, Rabu (8/3/2023).
Tema itu dipilih karena sesuai dengan tema prioritas Komisi Status Perempuan ke-67 (CSW-67), yakni inovasi dan perubahan teknologi, serta pendidikan di era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan.
Melalui tema tersebut juga, Hari Perempuan Internasional tahun ini akan berfokus pada pentingnya teknologi dan inovasi sebagai modal membangun masa depan berkelanjutan bagi para perempuan.
Tema juga diangkat karena nyatanya masih banyak perempuan yang tidak mendapatkan akses ke teknologi dan kesempatan untuk memiliki keterampilan digital.
Tema pun bertujuan untuk menunjukkan pendekatan responsif gender terhadap inovasi, teknologi, dan pendidikan digital. Sebab, hal itu dapat meningkatkan kesadaran perempuan dan anak perempuan tentang hak dan keterlibatan sipil mereka.
Advertisement
Tanggal 8 Maret Diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, Ini Sejarah dan Cara Memperingatinya
Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati tiap 8 Maret.
Hari Perempuan Internasional merupakan sebuah hari yang didedikasikan untuk merayakan keberhasilan perempuan dalam berbagai bidang sekaligus sebagai penanda bagi perjuangan perempuan untuk meraih kesetaraan dan keadilan di dunia ini.
Ini menjadi hari yang penting karena merupakan suatu titik beranjaknya perempuan untuk bangkit dan memperjuangkan hak-haknya. Tentu saja banyak hambatan dan rintangan yang dilalui oleh perempuan sehingga menjadi sebuah sejarah yang diperingati semua orang terutama perempuan di belahan dunia.
Dilansir dari laman BBC, Selasa (7/03/2023), perayaan ini dimulai pada tahun 1908 ketika 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika Serikat, untuk menyuarakan hak mereka mengenai peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Ide untuk menjadikan hari itu sebagai hari perempuan internasional datang dari seorang perempuan bernama Clara Zetkin, seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan.
Peringati Hari Perempuan Internasional, BEI Gelar HERSHARE 2023
Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional sekaligus meningkatkan literasi dan penguatan peranan perempuan khususnya di pasar modal syariah Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan rangkaian acara HERSHARE 2023.
HERSHARE diselenggarakan oleh BEI setiap tahunnya sejak 2020. Berbeda dengan penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, HERSHARE pada tahun ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan secara tatap muka dan di luar Jakarta, atau tepatnya di Semarang, Jawa Tengah.
"HERSHARE merupakan talk show yang spesifik membahas kaitan peranan perempuan dengan investasi syariah di pasar modal. Penyelenggaraan HERSHARE bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar modal syariah masyarakat, khususnya bagi perempuan dan juga sebagai ajang silaturahmi investor syariah, serta masyarakat umum," kata Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa Effennita Rustam dalam seremoni pembukaan HERSHARE 2023, Selasa (7/3/2023).
Advertisement