Daftar 13 Negara dan Wilayah dengan Kualitas Udara Sehat pada 2022 Versi IQAir

Laporan terbaru IQAir mengungkap bahwa hanya ada 13 dari 131 negara yang kualitas udaranya tergolong sehat atau bersih pada 2022.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 18 Mar 2023, 10:56 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2023, 10:56 WIB
Ilustrasi bendera Finlandia (AFP Photo)
Ilustrasi negara dengan kualitas udara sehat atau tak banyak polusi versi IQAir. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 13 negara, teritori, dan wilayah secara global yang memenuhi pedoman World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia untuk kualitas udara yang sehat pada 2022. Laporan itu diterbitkan oleh IQAir, perusahaan pencatat polusi udara di seluruh dunia yang berbasis di Swiss, pada Selasa, 14 Maret 2023. 

Perusahaan yang telah bekerja sama dengan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UN-Habitat, dan Greenpeace itu, bertujuan untuk memerangi polusi udara. Beberapa hal yang telah dilakukan adalah memeriksa data udara dari lebih dari 30.000 stasiun dan sensor yang memantau kualitas udara dari 7.323 kota di 131 negara, wilayah, dan teritori.

Menurut laporan IQAir, hanya ada 13 dari 131 negara yang telah mencapai pedoman kualitas udara target PM2.5, atau lima mikrogram per meter kubik atau kurang. Negara-negara itu yakni:

  1. Finlandia
  2. Estonia
  3. Selandia Baru
  4. Puerto Rico
  5. Australia
  6. Grenada
  7. Kaledonia Baru
  8. Islandia
  9. Bonaire, Sint Eustatius dan Saba
  10. Bermuda
  11. Kepulauan Virgin Amerika Serikat (AS)
  12. Polinesia Prancis
  13. Guam

PM2.5 adalah partikel halus yang merupakan polutan udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia ketika kadarnya tinggi, menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, dilansir dari ABC News, Sabtu (18/3/2023).

Guam mendapatkan peringkat terakhir yakni di urutan ke-131 dari 131 negara dengan konsentrasi PM2.5 terendah yakni 1,3 mikrogram. Sementara Finlandia berada di peringkat ke-119 dengan 5 mikrogram. 

Apabila angkanya meninggi, partikel tersebut dapat menurunkan jarak pandang dan membuat udara tampak berkabut.

"Ukuran partikel secara langsung terkait dengan potensinya menyebabkan masalah kesehatan," kata Badan Perlindungan Lingkungan.

"Partikel kecil dengan diameter kurang dari sepuluh mikrometer menimbulkan masalah terbesar, karena mereka dapat masuk jauh ke dalam paru-paru Anda, dan beberapa bahkan mungkin masuk ke aliran darah Anda."

Negara dengan Kualitas Udara Terburuk

Ilustrasi kota Lahore, Pakistan. (Unsplash/Syed Bilal Javaid)
Ilustrasi kota Lahore, Pakistan. (Unsplash/Syed Bilal Javaid)

Sementara untuk daftar negara dengan udara paling berpolusi versi IQAir, yakni terdeteksi di negara atau wilayah di Afrika dan Asia Tengah serta Selatan yang memiliki rata-rata konsentrasi PM2.5 tahunan tertinggi menurut populasi.

Chad di Afrika memiliki konsentrasi PM2.5 tertinggi, dengan 89,7 mikrogram per meter kubik, diikuti oleh Irak dengan 80,1. Kemudian ada Pakistan dengan 70,9.

Bahrain, Bangladesh, Burkina Faso, Kuwait, India, Mesir, dan Tajikistan termasuk dalam 10 negara dengan udara paling tercemar menurut laporan tersebut.

Walaupun mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir, pengadaan data kualitas udara di Afrika terus menjadi masalah. Hanya 19 dari 54 negara di benua itu yang memiliki data yang diperlukan, menurut IQAir.

Menurut IQAir juga, 118 negara atau sekitar 90 persen, tidak memenuhi pedoman kualitas udara yang direkomendasikan WHO.

Pedoman kualitas udara WHO yang diterapkan pada 2021, dibuat untuk pemerintah di seluruh dunia untuk digunakan sebagai target untuk mengurangi polusi udara dan pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.

7 Negara Asia Masuk Daftar Polusi Terparah di Dunia Versi IQAir

Lahore Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia
Kendaraan melintas di tengah kondisi kabut asap tebal di Lahore, Pakistan, pada 17 November 2021. Kota dengan lebih dari 11 juta orang di Provinsi Punjab dekat perbatasan dengan India ini secara konsisten menempati peringkat di antara kota-kota berpolusi udara terburuk di dunia. (Arif ALI/AFP)

Berbicara tentang 13 negara dengan kualitas udara terbersih, terdapat tujuh negara Asia yang mendominasi sebagai negara dengan polusi udara terparah. Di antaranya adalah:

  1. Irak
  2. Pakistan
  3. Bahrain
  4. Bangladesh
  5. Kuwait
  6. India
  7. Tajikistan

Pakistan, yang memiliki dua dari lima kota dengan udara terburuk pada 2022, menempati peringkat ketiga di peringkat nasional dengan 70,9, diikuti oleh Bahrain dengan 66,6.

Kota Lahore di Pakistan pun melonjak lebih dari 10 peringkat menjadi kota dengan udara terburuk di dunia pada 2022. Hasil survei mengatakan Pakistan berada di urutan ketiga di antara negara-negara dengan udara paling tercemar, sedangkan Bangladesh di urutan kelima dan India menempati posisi kedelapan.

Kualitas udara Lahore memburuk menjadi 97,4 mikrogram partikel PM2.5 per meter kubik dari 86,5 pada 2021, menjadikannya kota paling tercemar secara global, dilansir dari Al Jazeera, Kamis (16/3/2023).

Dua kota berikutnya berada di India, yakni Bhiwadi yang memiliki tingkat polusi 92,7, dan New Delhi mengikuti di belakangnya dengan 92,6.

Baca selebihnya di sini...

Polusi Udara Parah di Thailand Sebabkan 1,32 Juta Orang Sakit dan Picu Wacana WFH

FOTO: Meledak, Thailand Catat Rekor Harian Kasus COVID-19
Pekerja yang mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran COVID-19 berjalan melintasi peron di Stasiun Kereta Api Hua Lamphong, Bangkok, Thailand, Selasa (20/7/2021). Pada 21 Juli 2021, Thailand mencatat rekor baru COVID-19 yakni 13.002 kasus dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Polusi udara juga menghantam Thailand, mengakibatkan sekitar 1,32 juta warga Thailand menderita penyakit terkait polusi udara dalam periode awal tahun hingga 5 Maret.

Dari penyakit yang muncul akibat polusi udara, 583.238 di antaranya kasus penyakit pernapasan, 267.161 kasus infeksi kulit, 242.805 kasus infeksi mata, dan 208.880 kasus strok.

Melansir dari Thai PBS World, Rabu (15/3/2023), menurut Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Opart Karnkawinpong, pencemaran udara terutama disebabkan oleh partikel PM2.5, asap dari kebakaran hutan, dan pembakaran limbah pertanian. Ia mengaitkan kenaikan PM2.5 di tahun ini dengan peningkatan perjalanan setelah sempat terhenti selama pandemi COVID-19.

PM2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).

Laporan Departemen Pengendalian Pencemaran pada Selasa (14/3/2023) menyebutkan bahwa PM2.5 di Chiang Mai, Chiang Rai, Phrae, Phayao, Lamphun, Lampang, Mae Hong Son, Uttaradit, Sukhothai, Tak, Phitsanuloke, Nan, Nonthaburi, Phetchabun dan 50 distrik di Bangkok terdeteksi di atas tingkat ambang batas aman yang ditetapkan Thailand, yakni 50 mikrogram selama tiga hari berturut-turut.

Baca selebihnya di sini...

Infografis
Infografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya