Berlaku Jorok Saat Pakai Sumpit di Restoran, Dua Pria Jepang Ditangkap Polisi

Dua pria Jepang berusia 30 tahunan ditangkap karena berbuat jorok di Yoshinoya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Apr 2023, 18:35 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 18:35 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi restoran cepat saji. (dok. pexels.com/@davideibiza)

Liputan6.com, Osaka - Dua pelanggan Yoshinoya di Osaka harus berurusan dengan polisi karena berlaku jorok saat makan. Tindakan mereka dianggap tidak higienis sehingga berdampak ke para pelanggan lain.

Tindakan pelaku di restoran itu direkam oleh temannya dan disebar di media sosial.

Berdasarkan laporan Kyodo News, Rabu (5/4/2023), salah satu pelaku menggunakan sumpit yang sudah ia pakai sendiri untuk mengambil menu tambahan dari wadah yang digunakan bersama-sama pelanggan lain. Tindakan itu dinilai tidak higienis.

Restoran gyudon (nasi dengan daging sapi) di Jepang biasanya menyediakan tambahan rempah dan topping gratis untuk pelanggan.

Agar situasi higienis, menyiapkan alat makan terpisah bagi pelanggan untuk mengambil rempah dan topping tersebut. 

Pelaku mengaku hanya ingin lucu-lucuan saja. Sementara, pelaku yang merekam mengakui bahwa ia menyuruh temannya untuk "melakukan hal lucu".

Kedua pelaku berusia 35 dan 34 tahun. Mereka mengaku bersalah ke polisi. Pelaku yang menggunakan sumpit sendiri untuk mengambil makan dari wadah didakwa karena merusak properti dan mengganggu bisnis.

Pihak Yoshinoya telah memberikan pernyataan yang menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Insiden lucu-lucuan itu dianggap berdampak negatif karena membuat orang resah saat makan di luar rumah.

Masalah kebersihan tempat makan sedang menjadi sorotan di Jepang. Sebelumnya, seorang laki-laki didakwa karena menjilat tutup botol kecap di restoran Kura Sushi di Nagoya. Tindakan itu membuat "terorisme sushi" jadi terkenal di Jepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus Terorisme Sushi

Ilustrasi Sushi
Ilustrasi sushi. (dok. Pixabay.com/Standpoint)

Dalam beberapa hari terakhir, istilah terorisme sushi ramai dibahas di media sosial. Istilah itu bermula dari sejumlah oknum yang merekam video tengah melakukan hal-hal menjijikkan di sebuah restoran sushi, di mana rekaman tersebut kemudian viral.

Sebuah video yang telah dilihat hampir 40 juta kali di Twitter menunjukkan seorang remaja menjilati bagian atas botol kecap asin yang terbuka dan seluruh tepi cangkir teh, yang kemudian dia letakkan kembali ke tempat semula.

 Jika itu belum cukup buruk, video berdurasi 48 detik menunjukkan dia juga menjilati jarinya dan menggunakannya untuk menyentuh dua potong sushi yang lewat via sabuk konveyor. 

Seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (3/2/2023), video tersebut direkam di cabang Sushiro di pusat Prefektur Gifu, Jepang. Sontak peristiwa ini mendorong saham perusahaan induk restoran anjlok hampir 5 persen pada Selasa.

Video berbeda lainnya menunjukkan seorang pria menyuap bubuk teh hijau dengan sendok yang kemudian dia letakkan kembali di dalam wadah bubuk teh hijau, sebelum akhirnya menyemburkannya.

"Ini memuakkan," tulis seorang pengguna Twitter, dengan yang lain menambahkan, "Saya tidak bisa pergi ke restoran sushi yang memiliki sabuk konveyor lagi."

Sushiro, yang merupakan pemimpin pasar, mengatakan pekan ini bahwa pria yang membuat video viral tersebut telah meminta maaf bersama dengan orang tuanya. Namun, perusahaan memilih melanjutkannya secara hukum melalui pidana dan perdata.

Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Cara Tampil Menawan Saat Foto Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya