Liputan6.com, Jakarta - Lebaran sebentar lagi. Hari raya bagi umat Muslim di seluruh dunia ini ditandai dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Ucapan yang paling umum dan populer untuk keluarga dan teman selama Idul Fitri adalah 'Selamat Idul Fitri'.
Advertisement
Baca Juga
Jika Anda ingin mengucapkan selamat Idul Fitri kepada teman dan keluarga Anda, ada beberapa frasa berbeda untuk digunakan dalam bahasa ibu Anda.
Advertisement
Mengucapkan ucapan 'Idul Fitri' adalah ucapan khas di banyak negara, yang diterjemahkan sebagai 'Selamat Idul Fitri' dalam bahasa Inggris. Begitu juga dengan ucapan 'Idul Fitri' bisa diterjemahkan dengan 'Selamat Hari Raya Idul Fitri'.
Tetapi ada banyak cara lain untuk melakukannya – dalam bahasa Arab, Malaysia, China, dan lusinan bahasa lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah ucapan Idul Fitri 2023 dari berbagai bahasa:
- Bahasa Arab = عيد مبارك (Eid Mubarak) atau عيد سعيد (Eid Saeed)
- Bahasa Bosnia = Bajram Šerif mubarek olsun
- Bahasa Turki = Ramazan Bayramı atau Bayramınız Kutlu Olsun
- Bahasa Indonesia = Selamat Idulfitri
- Mesir = كل سنة وانتوا طيبين.
- Bahasa China = 开斋节快乐 - Kāizhāi jié kuàilè
- Afghani = Akhtar de nekmregha sha
- Albanian = Gëzuar Bajramin
- Kurdis = Cejna we pîroz be
- Malaysia = Selamat Hari Raya
Muhammadiyah Pastikan Lebaran Idul Fitri 21 April 2023, Haedar Nashir: Kita Saling Toleran
Bicara soal Idul Fitri, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023.
“Kalau ada pemerintah, atau yang lain mengawali maupun mengakhiri Idul Fitri kita semua saling tasamuh, saling toleran,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Selasa (11/4/2023).
Haedar menegaskan supaya umat tidak perlu heboh dalam menghadapi perbedaan. Sebab, jika heboh dalam menghadapi perbedaan akan membatalkan puasa Ramadan yang dijalankan.
“Muhammadiyah harus tetap rendah hati, tetapi kita juga harapkan baik pemerintah maupun ormas lain yang berbeda juga rendah hati. Tidak usah mengikuti itu pendapat-pendapat ilmuan, yang mengatakan Muhammadiyah sudah usang.” Tegas Haedar Nashir.
Guru Besar Sosiologi ini menegaskan, supaya menghindari sikap yang menimbulkan pecah belah umat dengan mengikuti pendapat ilmuan yang menyudutkan salah satu pendapat atau hasil ijtihad. Sebab jika mengikuti perdebatan itu tidak akan ada habisnya.
Ke depan, Haedar berharap sebagaimana yang telah diusulkan oleh Muhammadiyah supaya umat Islam memiliki kalender global. Di mana semua sudah ditentukan, seperti yang terdapat kalender masehi.
“Kita ingin ada kepastian dan dalam menentukan tanggal, bulan dan seterusnya. Nanti suatu saat insyaallah akan terbentuk itu,” imbuhnya.
Haedar menekankan supaya umat lebih menghayati ibadah puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, serta tidak membesar-besarkan tentang perbedaan yang ada.
Advertisement
Akal Budi Bertakwa
Meskipun makna dari Idulfitri bukanlah menjadi bersih, melainkan hari raya untuk ‘berbuka’ atau masa dilarangnya seorang muslim untuk berpuasa. Namun juga tidak serta merta menyalahkan orang yang memaknai Idulfitri sebagai kembali ke suci.
“Kembali ke suci itu boleh-boleh saja, tetapi yang aslinya itu Idul Fitri adalah hari raya berbuka puasa, insyaallah 21 April. Selama satu bulan kita latih jiwa kita, pikiran sehingga akal budi kita menjadi akal budi yang bertaqwa," ujarnya.