12.300 Delegasi dari 111 Negara Ikut 100 Pertemuan G20 di India Pecahkan Rekor Partisipasi Terbesar

Ada lebih dari 12 ribu delegasi dari 111 negara berpartisipasi dalam 100 pertemuan G20 yang diselenggarakan oleh India.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 22 Apr 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2023, 10:00 WIB
Kepala Koordinator Kepresidenan G20 India Harsh Vardhan Shringla. (Twitter/@MEAIndia)
Kepala Koordinator Kepresidenan G20 India Harsh Vardhan Shringla. (Twitter/@MEAIndia)

Liputan6.com, New Delhi - Kepala Koordinator Presidensi G20 India Harsh Vardhan Shringla pada Senin, 17 April 2023 mengatakan bahwa lebih dari 12.000 delegasi dari 111 negara telah berpartisipasi dalam 100 pertemuan G20 yang diselenggarakan oleh India sejauh ini.

"Kami telah memulai pertemuan keseratus kami di bawah kepresidenan kami. Jika Anda mengambil perkiraan jumlah pertemuan yang akan kami liput di bawah kepresidenan kami sebagai 200, kami telah mencapai perkiraan setengah dari pertemuan yang kami adakan," kata Shringla seperti dikutip dari latestly.com, Sabtu (22/4/2023).

"Sekarang jika Anda melihat 100 pertemuan yang telah kami selenggarakan, kami telah mengadakan pertemuan ini di 41 kota berbeda di seluruh pelosok negara kami. Ini mencakup 28 negara bagian dan wilayah persatuan," imbuhnya.

Shringla juga menambahkan bahwa lebih dari 12.000 delegasi telah berpartisipasi dalam pertemuan di 41 kota yang tersebar di India itu.

"Dan saya pikir itu adalah angka konservatif dan 111 negara telah terwakili dalam pertemuan yang kami selenggarakan di bawah kepresidenan kami. Jadi, baik dalam hal penyebaran geografis di negara kami, dalam hal peserta dalam G20, ada beberapa diskusi yang sangat baik di sebagian besar pertemuan," katanya.

Menurut Shringla, India telah membuat kemajuan yang baik dalam beberapa masalah prioritas yang penting.

"Saat kita melangkah lebih jauh, saya pikir kita akan melihat lebih banyak hasil dari beberapa pertemuan ini. Namun yang penting adalah hari ini, saya pikir kita dapat mengambil kepuasan atas fakta bahwa secara organisasi dan dalam hal logistik, menurut saya pertemuan telah berjalan dengan sangat baik."

 

Partisipasi Langsung Kepresidenan G20 India adalah yang Terbesar

Ilustrasi bendera India. (Unsplash/Aniyora J)
Ilustrasi bendera India. (Unsplash/Aniyora J)

Shringla mengatakan India telah mengadakan pertemuan di tempat-tempat yang relatif tidak terpapar pada acara internasional, tempat yang memiliki kapasitas terbatas untuk acara internasional.

"Tapi hari ini, Anda dapat mengatakan bahwa untuk setiap kota tempat kami mengadakan pertemuan telah berinvestasi dalam menjalani transformasi perkotaan dalam mempercantik kota, dalam membuat perbedaan dalam hal fasilitas yang Anda tawarkan kepada orang-orang di tempat itu," katanya.

"Dan dampak G20 akan terjadi jauh melampaui kepresidenan G20 kami di banyak tempat ini."

India pada Senin, 17 April 2023 dengan proses kebijakan yang inklusif dan berorientasi pada tindakan sebagai inti dari agendanya, merayakan tonggak penting untuk menjadi tuan rumah pertemuan ke-100 di bawah Presidensi G20 dengan pertemuan Ilmuwan Kepala Pertanian (MACS) di Varanasi.

G20 adalah forum antar pemerintah dari 20 negara maju dan berkembang utama di dunia, menjadikannya forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional.

Dengan lebih dari 12.300 delegasi dari lebih dari 110 negara, partisipasi langsung dalam Kepresidenan G20 India adalah yang terbesar yang pernah diselenggarakan oleh negara G20 sejauh ini.

Sepanjang Kepresidenan India, lebih dari 200 pertemuan di sekitar 60 kota di seluruh India masih direncanakan, menjadikannya sebaran geografis terluas.

Pertemuan Menlu G20 di India, Fokus Multilateralisme hingga Penanganan Bencana

Menlu Retno Marsudi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dalam pertemuan Menteri Luar Negeri G20 atau Foreign Ministers Meetin (FMM) di New Delhi, India. (Dok: Kementerian Luar Negeri RI)
Menlu Retno Marsudi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dalam pertemuan Menteri Luar Negeri G20 atau Foreign Ministers Meetin (FMM) di New Delhi, India. (Kementerian Luar Negeri RI)

Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Menlu atau Foreign Ministerial Meeting (FMM) G20 di New Delhi, India.

Dalam kesempatan itu, Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia masih banyak menerima ucapan selamat atas keberhasilan Presidensi G20 oleh Indonesia tahun lalu. Bahkan, hal ini juga disampaikan dalam berbagai pertemuan Dewan HAM. 

"Tentunya kita bangga keberhasilan Indonesia memberikan harapan bahwa di tengah carut marut kondisi dunia, dengan pendekatan yang pas ternyata Indonesia berhasil membangkitkan semangat kerja sama dan kolaborasi di antara negara anggota G20," ujar Menlu Retno dalam press briefing, Jumat (3/3/2023). 

Ia pun mengharapkan hal yang sama bagi presidensi G20 selanjutnya, yang kini dipegang oleh India. 

Pertemuan Menlu G20 tersebut membahas isu yang kurang lebih sama dengan sebelumnya karena merupakan isu yang berkelanjutan.

Baca selebihnya di sini...

Di G20, Indonesia dan India Bersaing Jadi Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Terbaik

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Forum G20 di Bali
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Forum G20 di Bali. (Bank Indonesia)

Bicara soal kepemimpinan G20 oleh Indonesia dan India, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi negara dengan ekonomi berkembang yang tengah dalam persaingan dengan India untuk memegang gelar performa terbaik.

Menkeu melihat dari pergerakan global, Indonesia telah dianggap sebagai negara ekonomi yang sudah cukup besar, stabilitasnya yang baik, inflasi di bawah lima persen, nilai tukar yang stabil, yield dari surat berharga yang cukup kompetitif.

"Indonesia dalam artikel majalah Economist minggu lalu disebutkan, antara India dengan Indonesia ini adalah dua negara yang sekarang berlomba untuk menjadi top performer di G20 atau bahkan di dunia," ungkap Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 yang disiarkan di laman Youtube Bappenas pada Kamis (6/4/2023).

Menkeu menyerukan, gambaran itu harus menjadi hal positif yang dijaga bersama.

"Indonesia memang mengalami pemulihan ekonomi yang relatif merata dan kuat. Broad Based dalam artian seluruh sektor sekarang recover, yang dulu disebut sebagai scaring effect atau efek luka yang mendalam akibat pandemi secara perlahan sudah sembuh, bahkan kalau kita daerah seperti Bali juga mulai pulih setelah sempat terpukul cukup dalam," jelasnya.

Baca selebihnya di sini...

Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan
Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya