AS Bela Hak Israel Melindungi Diri dari Serangan Rudal Palestina, Kobarkan Upaya Gencatan Senjata dan Deeskalasi Tensi

Konflik Israel-Palestina kembali memanas. Rudal ditembakan dan korban jiwa berjatuhan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mei 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 13:00 WIB
1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden Sampaikan Pidato Berapi-api di Polandia
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato yang menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Castle Gardens, Warsawa, Polandia, 21 Februari 2023. Dalam pidatonya yang berapi-api, Biden bersumpah untuk terus mendukung Ukraina saat memasuki tahun kedua perang. (AP Photo/ Evan Vucci)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel dan Palestina kembali saling sejak Rabu 10 Mei 2023. Israel Defense Force (IDF) sempat meminta warga Tel Aviv berlindung di shelter.

Pihak Israel menuduh komandan Ali Ghali dari kelompok Islamic Jihad (IJ) menembakan roket ke Israel. IDF menyatakan ada lebih dari 300 roket yang ditembakkan ke warga sipil Israel pada Rabu kemarin.

"Ghali adalah figur utama dari IJ yang juga bertanggung jawab atas serangan roket yang baru-baru ini diluncurkan ke Israel," ujar pihak IDF via Twitter.

IDF mengaku sudah menarget Ali Ghali. Al Jazeera melaporkan bahwa Ali Ghali sudah dinyatakan tewas.

Lebih lanjut, Al Jazeera melaporkan ada setidaknya lima anak yang menjadi korban tewas. Di lain pihak, IDF menyebar video di media sosial bahwa pihaknya menahan tembakan ketika ada anak-anak.

Roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, di Gaza, Rabu, 10 Mei 2023. (AP Photo/Fatima Shbair)

Pihak Gedung Putih menyebut Israel punya hak untuk membela diri.

Asisten Presiden Joe Biden di Bidang Keamanan Nasional, Jack Sullivan, dilaporkan sudah berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi pada 10 Mei 2023 untuk membahas konflik di Gaza.

"Sullivan menegaskan dukungan sekuat baja Administrasi (Joe Biden) kepada keamanan Israel, serta hak melindungi rakyatnya dari serangan roket yang membabi buta," tulis pernyataan situs White House.

Selain itu, Sullivan turut mengajak agar adanya deeskalasi dan gencatan senjata supaya tak ada lagi korban jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Israel dan Kelompok Militan Palestina Saling Serang

Ratusan Roket Ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel
Sementara Israel terus maju dengan serangkaian serangan udara yang telah menewaskan 21 warga Palestina, termasuk tiga gerilyawan senior dan sedikitnya 10 warga sipil. (AP Photo/Fatima Shbair)

Sebelumnya dilaporkan, tentara Israel dan kelompok militan Palestina baku tembak lintas perbatasan pada Rabu (10/5), dengan ratusan roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel. Peristiwa itu terjadi setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan yang menewaskan tiga komandan Jihad Islam dan sejumlah warga Palestina lainnya, termasuk anak-anak.

"Israel telah membombardir operasi dan dan infrastruktur Jihad Islam, menggunakan drone untuk memantau persiapan militan untuk meluncurkan roket," ungkap juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dilansir CNN, Rabu.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebutkan bahwa setidaknya enam warga Palestina tewas dalam serangan udara pada Rabu, merevisi hitungan sebelumnya.

Menurut IDF, hampir 500 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel dalam serangan terbaru. Dari jumlah itu, 153 di antaranya berhasil dicegat oleh pertahanan rudal Israel, sementara 107 lainnya gagal dengan mendarat di Jalur Gaza.

IDF menambahkan bahwa jet tempur dan helikopternya menargetkan lebih dari 40 peluncur roket dan mortir milik Jihad Islam di Jalur Gaza serta terus membidik peluncur lain dan pos tambahan kelompok itu.

Warga sipil di Israel telah diminta bertindak sesuai instruksi khusus yang diunggah di Portal Darurat Nasional.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya pada Rabu meremehkan soal gencatan senjata dengan Jihad Islam.

"Serangan belum berakhir," kata Netanyahu.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menegaskan bahwa desas-desus tentang gencatan senjata prematur, sementara Menteri Pertahanan Yoav Gallant memberikan nada yang sedikit lebih optimistis, dengan mengatakan "Saya harap kami akan segera mengakhirinya, tetapi kami siap untuk opsi bahwa itu akan diperpanjang."

Lebih dari setengah juta orang Israel berada di dalam atau di dekat tempat penampungan, kata juru bicara IDF Hagari, tepat setelah pukul 14.00 waktu setempat pada Rabu. 


Palestina Ajak Indonesia dan Komunitas Internasional Intervensi Penjajahan Israel

Ratusan Roket Ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel
Pihak berwenang Israel memerintahkan agar warga yang tinggal di kota-kota di sepanjang pagar perbatasan Gaza untuk tetap dekat atau di dalam tempat penampungan. (AP Photo/Fatima Shbair)

Sementara itu, tanggal 15 Mei diperingati sebagai Nakba Day di Palestina, salah satu peristiwa kelam sejak 1948. Peristiwa Nakba merupakan salah satu akar permasalahan dari yang hari ini kita saksikan di tanah Palestina yang terjajah.

Peristiwa Nakba mengarah pada tragedi pengusiran massal dan pembersihan etnis terhadap rakyatnya, kota-kota, dan pedesaannya dibawah tangan para pemukim ekstrimis Yahudi sejak tahun 1948. 

Hal ini merupakan penderitaan bangsa Palestina yang berkelanjutan.

Peristiwa Nakba bukan hanya masa lalu, karena ini masih terjadi hingga sekarang. Akibat pendudukan yang dilakukan oleh Israel.

Palestina pun menyerukan agar Indonesia dan  semua pendukung kebebasan negaranya bersatu membantunya melawan Israel.

"Kami memohon kepada pemerintah Indonesia dan semua pendukung kebebasan Palestina di negara ini untuk mengintervensi dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum humaniter internasional, dan menuntut penjajahan Israel bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran melawan warga sipil Palestina," tulis sebuah pertanyaan dari Kedutaan Palestina di Jakarta.

Seperti diketahui, sudah banyak warga Palestina yang menjadi korban dari konflik antara Israel dan Palestina.

Pada tiga bulan pertama di tahun 2023, terdapat lebih dari 80 korban jiwa warga Palestina. Agresi yang dilakukan tentara Israel antara lain ada penghancuran rumah-rumah dan membakar mobil.

Para penduduk lokal Palestina secara paksa terusir dan tidak pernah diterima untuk kembali.

Infografis Kekuatan Militer Israel (Liputan6.com/M. Iqbal ARS)
Infografis Kekuatan Militer Israel (Liputan6.com/M. Iqbal ARS)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya