Cristiano Ronaldo Sujud Syukur, Ini Pandangan Islam Soal Aksi Sujud di Lapangan Sepak Bola

Liputan6.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo membuat heboh publik sepak bola Arab Saudi. Bukan hanya dengan gol yang dicetaknya untuk Al Nassr, akan tetapi caranya merayakan gol yakni melakukan sujud syukur.

Al Nassr menjamu Al Shabab pada pekan ke-28 Saudi Pro League, Rabu (24/5/2023) dini hari WIB. Pada duel yang dimainkan di Stadion Al Awal Park tersebut, Al Nassr menang dengan skor 3-2.

Saat melakukan aksi tersebut, Ronaldo segera dikerumuni para pemain dan staf Al Nassr. Setelah itu, pemain 37 tahun melakukan selebrasi yang tidak terduga. Ronaldo melakukan sujud syukur.

Para pemain Al Nassr memberikan tepuk tangan atas aksi yang dilakukan Ronaldo. Ronaldo mendapat pelukan dan ucapan selama dari para pemain Al Nassr.

Lantas, bagaimana pandangan Islam soal aksi sujud syukur yang dilakukan oleh pemain sepak bola di lapangan? Berikut dikutip dari laman NU, Rabu (24/5/2023):

Ulama berbeda pendapat perihal sujud syukur ketika mendapat nikmat. Abu Hanifah ra dan Imam Malik ra berpendapat bahwa sujud syukur makruh dilakukan. Bentuk syukur menurut keduanya cukup diekpresikan secara lisan.

Menurut Imam Malik berdasarkan amal penduduk Madinah, bentuk syukur dianjurkan melalui shalat sunnah dua rakaat. (Syekh Abdul Wahhab As-Sya'rani, Al-Mizanul Kubra, [Beirut, Darul Fikr: 1981 M/1401 H], juz I, halaman 181).

Adapun Imam As-Syaffi dan Imam Ahmad menganjurkan sujud syukur di luar shalat bag orang yang sedang mendapatkan nikmat atau terhindar dari musibah.

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَتَاهُ أَمْرٌ يَسُرُّهُ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شُكْرًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ رَوَاهُ الخمسة إلا النسائ

Artinya: "Imam As-Syafil menganjurkan sujud syukur ketika mendapat nikmat baru atau terhindar dari musibah. Seseorang dianjurkan bersujud sebagai bentuk syukur atas semua itu.Demikian pula pandangan Imam Ahmad," (As-Sya'rani, 1981 M/1401 H: 1/181).

Anjuran sujud syukur menurut Imam As-Syaff'i dan Imam Ahmad didasarkan pada hadits riwayat sahabat Abu Bakrah ra yang menyaksikan sujud syukur Rasulullah saw.

وليس في أحاديث الباب ما يدل على اشتراط الوضوء وطهارة الثياب والمكان. وإلى ذلك ذهب الامام يحيى وأبو طالب وليس فيه ما يدل على التكبير في سجود الشك

Artinya: "Dari sahabat Abu Bakrah ra, Rasulullah saw bila mendapat sebuah kenikmatan yang menyenangkannya atau menggembirakannya, maka ia turun bersujud sebagai bentuk syukur kepada Allah swt," (HR lima imam hadits selain An-Nasa'i).