Liputan6.com, Washington, DC - Tiga dari empat orang etnis China di Amerika Serikat (Chinese Americans) mengaku mengalami diskriminasi pada 2022. Banyak pula yang khawatir tentang keselamatan diri mereka akibat kejahatan kebencian itu.
Dilaporkan Business Insider, Rabu (31/5/2023), angka diskriminasi yang masif itu ditemukan oleh studi dari Universitas Columbia. Peneliti berbicara dengan 6.500 warga etnis China di AS.
Baca Juga
Universitas Columbia berkolaborasi dengan Committee of 100, sebuah organisasi nirlaba dari kalangan China-Amerika.
Advertisement
"Rasisme terhadap warga China-Amerika berlanjut. Walau mayoritas besar warga China-Amerika melihat diri mereka sebagai bagian yang diterima oleh masyarakat Amerika, secara budaya berbaur antara tradisi Amerika dan China, mereka juga dimarginalisasi," tulis keterangan Committee of 100 di situs resmi mereka.
Berikut data terkait rasisme yang dialami warga etnis China di AS.
- Hampir 3 dari 4 (74 persen) warga China-Amerika mengalami diskriminasi rasial dalam 12 bulan terakhir;
- 55 persen khawatir pada keselamatan mereka terkait kejahatan kebencian atau pelecehan;
- 9 persen telah diintimidasi fisik/diserang dan 7 persen mengalami vandalisme/kerusakan properti;
- 46 persen melaporkan beberapa kali kurang dihormati ketimbang orang lain pada 12 bulan terakhir;
- 1 dari 5 melaporkan bahwa orang-orang menghina ras, mengolok-olok, atau melecehkan mereka secara langsung atau online setidaknya selama beberapa kali dalam 12 bulan terakhir.
Empat hal penting bagi warga etnis China di AS adalah rasisme, kejahatan, pengendalian senjata api, dan ekonomi.
Mayoritas repsonden, yakni sebanyak 82 persen, mendukung pula agar Amerika Serikat membangun hubungan ekonomi yang kolaboratif dengan China.
"Populasi China-Amerika adalah salah satu kelompok pertumbuhan tercepat di Amerika Serikat, tetapi masih kurang terwakilkan di politik dan kebijakan, dan kurang dilayani di pelayanan kesehatan, edukasi, dan pelayanan sosial," ujar Gary Locke, Ketua Committee of 100, serta mantan Duta Besar AS untuk China.
Isu Keamanan Meningkat, KJRI Los Angeles Imbau WNI Berhati-hati
Menyusul situasi keamanan yang meningkat akhir-akhir ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Amerika Serikat, mengeluarkan imbauan yang dipublikasikannya pada 24 Mei 2023 di situs media sosial mereka.
"KJRI Los Angeles mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada atau berkunjung ke wilayah kerja di KJRI Los Angeles (Arizona, California Selatan, Colorado, Hawaii, Nevada Selatan, Utah, dan Kepulauan Pasifik di teritori AS) agar selalu berhati-hati di manapun Anda berada," demikian seperti dikutip dari pernyataan KJRI Los Angeles, Selasa (30/5).
Poin-poin berikutnya yang disampaikan KJRI Los Angeles antara lain:
- Menyimpan barang dan dokumen berharga Anda pada tempat yang aman
- Terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat.
- Hal tersebut dapat dipantau melalui media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat
- Jika sedang bepergian, harap menjaga barang berharga Anda seperti paspor, dompet, dan handphone dengan baik
- Jika sedang dalam keadaan darurat dan berbahaya, segera cari tempat berlindung lalu hubungi 911
- Jika kehilangan paspor atau mengalami pencurian paspor harap hubungi 911 atau pihak kepolisian terdekat, lalu hubungan hotline Imigrasi kami di +1 (213) 677-9999
Bagi WNI yang berada di wilayah kerja KJRI Los Angeles dan membutuhkan bantuan kami, dapat menghubungi hotline 24/7 +1 (213) 590-8095
Advertisement