Xi Jinping Instruksikan Pejabat Keamanan Nasional China Bersiap Hadapi Skenario Terburuk

Sejak berkuasa satu dekade lalu, para ahli menilai, Xi Jinping telah menjadikan keamanan nasional sebagai paradigma utama yang menembus seluruh aspek pemerintahan China.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Jun 2023, 12:06 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 12:06 WIB
Xi Jinping Kembali Terpilih Presiden China
Presiden China Xi Jinping mengambil sumpahnya setelah terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China di Aula Besar Rakyat di Beijing, Jumat, 10 Maret 2023. Pemimpin China Xi Jinping terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dalam sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) China. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping meminta para pejabat tinggi keamanan nasionalnya untuk memikirkan skenario terburuk dan bersiap menghadapi lautan badai menyusul Partai Komunis China memperkeras upaya melawan setiap ancaman internal dan eksternal.

"Kompleksitas dan kesulitan masalah keamanan nasional yang kita hadapi sekarang telah meningkat secara signifikan," kata Xi Jinping dalam pertemuan Komisi Keamanan Nasional Partai Komunis China pada Selasa (30/5/2023), seperti dilansir CNN, Kamis (1/6).

"Kita harus menganut pendekatan pengambilan keputusan yang berfokus pada implikasi keuangan dari tindakan tertentu dan mempersiapkan skenario terburuk untuk menjalani ujian besar dari angin kencang dan gelombang kuat, bahkan lautan badai yang berbahaya."

Instruksi terbaru Xi Jinping, pemimpin China terkuat sepanjang sejarah negara itu, datang saat Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan dari sektor ekonomi di tengah lingkungan internasional yang semakin bermusuhan.

Menghadapi apa yang disebutnya sebagai situasi kompleks dan serius, Xi Jinping mengatakan bahwa China harus mempercepat modernisasi sistem dan kemampuan keamanan nasionalnya, dengan fokus untuk membuatnya lebih efektif.

Dia juga menyerukan China untuk mendorong pembangunan pemantauan risiko keamanan nasional dan sistem peringatan dini, meningkatkan pendidikan keamanan nasional, dan meningkatkan pengelolaan data dan keamanan artificial intelligence (AI).

Sejak berkuasa satu dekade lalu, para ahli menilai, Xi Jinping telah menjadikan keamanan nasional sebagai paradigma utama yang menembus seluruh aspek pemerintahan China. Dia telah memperluas konsep keamanan nasional untuk mencakup segala hal mulai dari politik, ekonomi, pertahanan, budaya, dan ekologi hingga dunia maya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Benteng Keamanan Nasional China

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Di bawah gagasan Xi Jinping tentang keamanan nasional yang komprehensif, China telah memperkenalkan serangkaian undang-undang untuk melindungi dirinya dari ancaman, termasuk undang-undang kontra-terorisme, kontra-spionase, keamanan dunia maya, organisasi non-pemerintah asing, intelijen nasional, dan keamanan data.

Baru-baru ini, Xi Jinping memperluas cakupan undang-undang kontra-spionase yang sudah luas dari yang mencakup rahasia dan intelijen negara menjadi "dokumen, data, materi, atau barang apa pun yang terkait dengan keamanan dan kepentingan nasional".

"Ada fokus yang semakin intensif pada koordinasi keamanan dan pembangunan yang lebih baik, dengan sisi keamanan tampaknya menang atas sisi ekonomi,” tulis Bill Bishop, seorang pengamat China dalam buletin Sinocism, seperti dikutip dari CNN.

Pada pertemuan Selasa, Xi Jinping mengatakan bahwa China harus secara proaktif membentuk "lingkungan eksternal yang aman" untuk lebih menjaga keamanan "keterbukaan" negara dan "mempromosikan integrasi pembangunan dan keamanan yang mendalam".

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya