Liputan6.com, Jakarta - Kaisar Jepang Naruhito menjadikan Indonesia sebagai destinasi kunjungan kenegaraan pertamanya sejak naik takhta pada tahun 2019. Rombongan Kaisar Naruhito, termasuk Permaisuri Masako, akan berada di Indonesia pada 17-23 Juni 2023.
Pengamat Hubungan Internasional Tirta Mursitama menilai bahwa kunjungan kenegaraan Kaisar Naruhito dapat dimaknai sebagai pembendung kuatnya pengaruh China di Indonesia secara tidak langsung atau paling tidak sebagai penyeimbang, khususnya dalam hal investasi.
Baca Juga
Di lain sisi, keputusan Indonesia yang memilih China dibanding Jepang dalam menggarap mega proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), sebut Tirta, harus menjadi titik balik dalam meningkatkan hubungan Jepang-Indonesia.
Advertisement
"Kata kuncinya perlu strategi baru bagi pemerintah Jepang untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingannya di Indonesia, diplomasinya sendiri saat ini sudah dibuka oleh Kaisar Naruhito dan itu harusnya dilanjutkan pada level pemerintahan," terang Tirta saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa (20/6/2023).
Selain itu, Tirta melihat kunjungan Kaisar Naruhito ini sebagai bentuk simbolis kedekatan Jepang-Indonesia.
"Secara historis, Indonesia menjadi bagian penting dalam sejarah Jepang, baik pada masa penjajahan maupun setelah masa kemerdekaan. Jepang berkontribusi sangat signifikan terhadap perkembangan ekonomi, pembangunan, bahkan masyarakat Indonesia," ujar Tirta.
Tirta menggarisbawahi bahwa pengembangan infrastruktur menjadi salah satu kunci utama atau ciri investasi Jepang di Indonesia.
"Kaisar memang sebagai simbol dan tidak memiliki kewenangan politik, apalagi di level implementasi. Tapi, kita harus melihat kunjungan ini sebagai simbol positif ya bentuk kepercayaan Jepang kepada Indonesia. Ini bisa menjadi sinyal bagi semua stakeholders atau para pelaku hubungan internasional di kawasan, di bilateral Indonesia-Jepang, bahkan global," tutur Tirta yang merupakan lulusan dari kampus yang sama dengan Kaisar Naruhito, Universitas Gakushuin.
Tirta menyelesaikan studi S2 dan S3 di universitas tersebut, sementara Kaisar Naruhito menempuh studi S1 dan S2 di sana.
"Walaupun potensi kerja sama tidak langsung tercipta, namun kata kuncinya tadi adalah kunjungan ini merupakan sinyal kepada para pelaku hubungan internasional, ekonomi, politik, sosial, budaya agar bisa lebih asertif lagi membangun kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak... Potensi-potensi tersebut masih perlu ditindaklanjuti pada level pemerintahan," imbuh Tirta.
Agenda Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di Indonesia
Pada Senin (19/6/), Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Kunjungan Sri Baginda Kaisar bersama Sri Baginda Permaisuri ke Indonesia semakin memperkokoh pondasi persahabatan di antara masyarakat kita," kata Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kenegaraan Kaisar Naruhito.
"Pondasi kokoh seperti ini diperlukan bagi pengembangan kemitraan strategis dua negara kita ke depannya, terutama di bidang ekonomi."
Pada Minggu (18/6), Kaisar Naruhito telah mengunjungi depo MRT dan Rumah Pompa Waduk Pluit. Kedua situs tersebut memiliki riwayat kerja sama Indonesia-Jepang.
Kemudian pada Selasa (20/6), Kaisar Naruhito dan rombongan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, Universitas Darma Persada, dan SMK Mitra Industri MM2100 di Bekasi. Malam harinya, mereka akan bertemu dengan perwakilan warga Jepang di Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Pada Rabu (21/6), Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako akan menyambangi Yogyakarta. Mereka dijadwalkan mengunjungi Balai Teknik Sabo dan Keraton Yogyakarta untuk bertemu dengan Sultan Hamengkubuwono X.
Kemudian pada 22 Juni, Kaisar Naruhito dan rombongan akan mengunjungi Candi Borobudur dan kembali ke Jakarta pada sore harinya.
Rombongan Kaisar Naruhito akan kembali ke Jepang pada 23 Juni.
Advertisement