Liputan6.com, Bonanza - Tim penyelamat di bagian timur laut Nikaragua telah menyelamatkan 20 penambang setelah runtuhnya sebuah tambang emas ilegal di desa El Comal, dekat kota Bonanza pada Sabtu 30 Agustus 2014. Namun, lima orang masih dikabarkan hilang saat itu.
Melansir dari ABC Net, Rabu (30/8/2023) para penambang tersebut terperangkap di bawah tanah selama lebih dari 24 jam, dan saat ditemukan, 20 korban itu dalam keadaan hidup.
Baca Juga
5 November 2021: Insiden Berdesakan Mematikan di Festival Astroworld Rapper Travis Scott, 10 Orang Tewas
4 November 1993: Pesawat Boeing 747-400 China Airlines Tergelincir ke Pelabuhan Victoria Hong Kong Saat Mendarat
3 November 1918: Pemberontakan Kiel Picu Kaisar Jerman Turun Takhta dan Lahirnya Republik Weimar
"Kami bersyukur kepada Tuhan dan Santa Maria karena telah menyelamatkan dua puluh penambang berpengalaman ini," kata Ibu Negara Rosario Murillo, juru bicara resmi pemerintah Nicaragua, kepada para wartawan.
Advertisement
Dia mengatakan, masih ada lima penambang yang belum "muncul ke permukaan" dan tim penyelamat masih berusaha mencari mereka pada hari itu.
Para penambang pun dievakuasi satu per satu menggunakan sistem katrol yang dipasang pada Jumat malam sebelumnya, di dekat lubang tempat mereka terperangkap sejak Kamis pagi, 28 Agustus 2014.
Mereka sebagian besar berusia di bawah 30 tahun dan terlihat "sangat lelah, kelelahan, dehidrasi, berlumpur, dan kotor," kata seorang fotografer AFP di lokasi.
Para penambang itu disambut oleh anggota keluarga mereka yang telah menunggu di dekat lokasi sejak kecelakaan itu terjadi.
Sebelumnya, ada 28 "guiriseros," atau penambang emas informal, yang sedang bekerja 800 meter di bawah tanah pada poros tambang pada Kamis pagi ketika mulut tambang runtuh akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa dua dari para penambang itu berhasil keluar sendiri dengan cara membongkar puing-puing.