Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia merespons konflik antara Israel dan Hamas yang terjadi sejak Sabtu (7/10) yang telah menewaskan ratusan warga sipil.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Indonesia menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap eskalasi konflik Palestina-Israel.
Baca Juga
"Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel," ujar Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com, Minggu (8/10/2023).
Advertisement
"Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia."
"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB."
Terkait kondisi WNI, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10).
Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.
Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.
KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.
Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:
+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493
PM Israel Ngamuk, Berjanji Perang Tanpa Ampun dengan Hamas di Gaza Palestina
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mengerahkan kekuatan penuh militer Israel melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Ia memperingatkan Israel akan mengalami hari-hari sulit di masa depan ketika negara itu membalas serangan mengejutkan yang telah menyebabkan ratusan orang tewas dan mengubah kota-kota perbatasan yang sepi menjadi zona perang.
“Pasukan Pertahanan Israel akan segera bertindak untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari BBC.
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun dan membalas hari kelam yang mereka timbulkan terhadap Israel dan warganya,” dikutip dari laman
“Warga Gaza, keluarlah sekarang. Kami akan berada di mana saja dan dengan segenap kekuatan kami,” tambahnya, ketika ribuan tentara cadangan menuju pangkalan militer untuk melakukan serangan balasan.
Benjamin Netanyahu menyampaikan kemarahannya sekitar 16 jam setelah ratusan teroris Hamas menyusup ke Israel dari Gaza, menyerang kota-kota.
Tindakan Hamas ini menewaskan sedikitnya 250 orang Israel, banyak dari mereka warga sipil, melukai lebih dari 1.500 orang dan menyandera puluhan orang.
Advertisement
Aksi Penculikan Warga Sipil
Ribuan roket dari Gaza menghantam wilayah selatan dan wilayah sejauh Tel Aviv dan Yerusalem dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Mereka adalah musuh yang membunuh anak-anak dan wanita di rumah mereka, di tempat tidur mereka. Musuh yang menculik orang tua, anak-anak, remaja," kata Netanyahu.
"Pembunuh yang membantai dan membantai warga negara kita, anak-anak kita, yang hanya ingin bersenang-senang di hari raya kita.”
“Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, dan saya akan memastikan hal itu tidak terjadi lagi.”
Sambil mengepalkan tinjunya dan melontarkan kata-katanya dengan kemarahan, Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan “memenangkan perang ini,” namun memperingatkan akan konsekuensi yang besar, dan mengisyaratkan kemungkinan serangan darat.
“Perang ini akan memakan waktu. Ini akan sulit. Kami menghadapi hari-hari sulit di depan kami,” katanya.
Menuduh Hamas melancarkan “perang yang kejam dan jahat,” perdana menteri tersebut mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya yang dia ajak bicara telah “berjanji bahwa Israel akan memiliki kebebasan bertindak untuk melanjutkan pertempuran ini.”
230 Orang Palestina Dilaporkan Tewas
Lebih dari 230 warga Gaza telah terbunuh dan 1.000 lainnya terluka sejauh ini, menurut para pejabat di sana.
Tentara Israel telah meminta penduduk di tujuh wilayah berbeda di Gaza yang telah lama diblokade untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.
Para saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa puluhan keluarga mulai meninggalkan rumah mereka dan berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.
Di X (sebelumnya Twitter), pengguna di Gaza menggambarkan serangan udara tersebut sebagai serangan yang "terus menerus" dan "besar-besaran".
Advertisement