Liputan6.com, Bihar - Kecelakaan kereta melanda India, sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
"Sedikitnya empat orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika sebuah kereta ekspres tergelincir di negara bagian Bihar, India," media dan pejabat setempat melaporkan seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (12/10/2023).
Kereta dari stasiun Anand Vihar Terminal di Delhi keluar dari rel pada Rabu 11 Oktober sekitar pukul 21:35 waktu setempat (16:05 GMT) saat melaju menuju Persimpangan Kamakhya di Assam, surat kabar Times of India melaporkan.
Advertisement
"Empat korban telah dikonfirmasi dan operasi penyelamatan sedang dilakukan. 21 gerbong tergelincir,” kata Tarun Prakash, manajer umum East Central Railway, seperti dikutip Times of India. Kantor berita ANI juga menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.
Kendati demikian sejauh ini penyebab tergelincirnya kereta api belum diketahui secara pasti.
Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw mengatakan di media sosial bahwa operasi penyelamatan di lokasi tergelincirnya kereta telah selesai.
"Saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kerugian yang tidak dapat diperbaiki," tulis Ashwini Vaishnaw seraya menambahkan bahwa "akar penyebab" tergelincirnya kereta tersebut akan diselidiki.
Pada bulan Juni, India mengalami kecelakaan kereta api terburuk dalam dua dekade di Odisha, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 288 orang.
Kecelakaan Kereta Pakistan Tewaskan 15 Orang, Dugaan Aksi Terorisme Mengemuka
Seentara itu, kecelakaan kereta api di Pakistan menewaskan 15 orang ketika transportasi tersebut melakukan perjalanan dari kota pelabuhan Pakistan selatan Karachi ke Abbottabad.
Kereta tersebut dilaporkan tergelincir di kota Nawabshah di provinsi Sindh pada Minggu 6 Agustus 2023 waktu setempat, menurut menteri kereta api Pakistan dikutip dari Al Jazeera, Minggu (6/8/2023).
"Ini kecelakaan yang cukup besar. Tim penyelamat telah tiba di lokasi dan setidaknya 15 penumpang tewas," kata Khawaja Saad Rafique kepada wartawan pada hari Minggu, menambahkan bahwa "tim penyelamat telah dikirim ke lokasi".
"Akan terlalu dini untuk berbicara tentang penyebab kecelakaan itu, yang bisa menjadi kesalahan mekanis atau tindakan terorisme," kata Rafique.
Sekitar 50 orang terluka dalam kecelakaan itu, Muqarrab Khan, seorang perwira polisi setempat dari distrik Sanghar Sindh, mengatakan kepada kantor berita DPA.
Mohsin Syal, seorang pejabat kereta api, sebelumnya mengatakan kepada saluran HUM News bahwa delapan gerbong Hazara Express, yang melakukan perjalanan dari Karachi ke Abbottabad, tergelincir di dekat stasiun kereta api Sahara di Nawabshah, sekitar 275km (170 mil) dari Karachi, ibukota provinsi Sindh.
Ijaz Shah, seorang pejabat kereta api provinsi, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa beberapa penumpang tewas dan banyak lainnya terluka dalam kecelakaan itu, tanpa memberikan angka pasti korban.
Gambar yang diposting ke media lokal menunjukkan puluhan orang di lokasi, dengan beberapa jendela pecah untuk membantu penumpang memanjat keluar dari gerbong yang ringsek dan satu lainnya yang terbalik.
Advertisement
Kereta Barang Vs Truk Pikap Thailand Tabrakan, 8 Orang Tewas
Sedangkan tabrakan kereta di Thailand mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.
"Delapan orang tewas pada hari Jumat (4 Agustus) ketika sebuah kereta barang menabrak truk pikap yang mencoba melintasi rel di Thailand tengah," kata agen kereta api Thailand seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/8/2023).
Kecelakaan kereta itu terjadi sekitar pukul 02.20 waktu setempat di perlintasan tidak resmi di Provinsi Chachoengsao, sebelah timur Bangkok, kata State Railway of Thailand dalam sebuah pernyataan.
"Pengemudi kereta telah membunyikan klakson peringatan saat dia mendekati penyeberangan tetapi tidak dapat berhenti dan menabrak truk yang mengangkut ikan," kata pernyataan itu.
"Masinis kereta mengikuti protokol dengan membunyikan alarm tiga kali, tetapi jaraknya yang dekat membuat masinis kesulitan menghentikan kereta tepat waktu," tambah pernyataan itu.
Delapan orang - lima pria dan tiga wanita - tewas dalam tabrakan kereta dan truk pikap tersebut.
Sementara itu, empat orang lainnya dilaporkan luka-luka, salah satunya dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Seorang korban selamat berusia 20 tahun yang melompat keluar dari pikap tepat sebelum kecelakaan menjelaskan bahwa mereka mengira kendaraan tersebut dapat melewati penyeberangan, tetapi kemudian menyadari jarak kereta sudah dekat hanya beberapa meter.
Kecelakaan maut sering terjadi di Thailand, yang secara teratur berada di puncak daftar jalan paling mematikan di dunia, dengan ngebut, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan penegakan hukum yang lemah menjadi faktor penyebabnya.
Pada Oktober 2020, 18 orang tewas ketika sebuah kereta barang menabrak bus yang membawa penumpang ke sebuah upacara keagamaan.
Tabrakan Kereta di Barcelona Spanyol, 155 Orang Terluka
Lalu tabrakan kereta di Barcelona, Spanyol mengakibatkan 155 orang cedera.
"Setidaknya 155 orang terluka setelah dua kereta bertabrakan di pinggiran Barcelona," kata layanan darurat seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/12/2022).
Kecelakaan kereta itu, yang terjadi sekitar pukul 07.50 (06:50 GMT), terjadi di sebuah stasiun di wilayah Catalonia timur laut Spanyol.
Media lokal melaporkan bahwa kereta-kereta itu berjalan ke arah yang sama dan bertabrakan saat salah satunya diparkir di stasiun.
Polisi Catalan sedang menyelidiki bagaimana insiden kecelakaan kereta itu terjadi.
Pejabat darurat menulis di Twitter bahwa kecelakaan itu terjadi di Stasiun Montcada i Reixac - Manresa, sekitar 12 km (7 mil) dari pusat kota.
Menulis di Twitter, layanan darurat mengatakan bahwa 150 orang "dalam kondisi ringan" dan lima lainnya "dalam kondisi tak begitu serius".
Mereka menambahkan bahwa tiga orang telah dipindahkan ke rumah sakit.
Lalu lintas kereta sempat terganggu di beberapa jalur akibat kecelakaan itu, kata pemerintah daerah.
Keterangan Saksi Mata
Menggambarkan momen tabrakan, seorang penumpang mengatakan kepada outlet berita Ser Catalunya bahwa dia telah mengalami "pukulan yang luar biasa" dan mengatakan bahwa "orang-orang berteriak".
Penumpang lain mengatakan kepada BBC bahwa dia telah melihat "orang-orang berlumuran darah, karena mereka menderita luka akibat pukulan".
Presiden pemerintah daerah Catalan, Pere Aragonès i Garcia, meminta "penjelasan" mendesak tentang penyebab kecelakaan dari operator kereta api Renfe dan pemerintah Spanyol.
Menteri Transportasi Spanyol Raquel Sánchez mengatakan dia memantau situasi dengan cermat dan mengharapkan "pemulihan cepat" bagi yang terluka.
Advertisement