Korban Tewas Akibat Gempa di Gansu China Bertambah Jadi 149 Orang

Jumlah korban tewas akibat gempa yang terjadi di provinsi Gansu dan Qinghai, China minggu lalu dilaporkan bertambah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2023, 13:06 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 13:06 WIB
Gempa China
Selain menewaskan 127 orang, 700 lainnya terluka dalam gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang kawasan pegunungan di China bagian barat laut tersebut. (Zhang Ling/Xinhua via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat gempa yang terjadi di provinsi Gansu dan Qinghai, China minggu lalu dilaporkan bertambah.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (25/12/2023) salah satu gempa terkuat di China ini menewaskan 149 orang.

Pusat gempa terletak di provinsi Gansu dan Qinghai, di wilayah yang dihuni oleh banyak warga suku Hui di Tiongkok, etnis minoritas yang memiliki ikatan erat dan memiliki identitas sebagai kaum Muslim.

Gansu menanggung beban terberat akibat gempa tersebut. Lebih dari 200.000 rumah hancur dan 15.000 di ambang kehancuran, media pemerintah Tiongkok melaporkan.

Gempa Gansu dahsyat ini menyebabkan 145.000 orang mengungsi.

Pihak berwenang setempat mengaitkan parahnya kerusakan dengan dangkalnya gempa. Gempa bumi yang pecah dan batuan sedimen yang relatif lunak di wilayah tersebut juga memperkuat kekuatan destruktif dari gempa tersebut.

Banyak rumah yang hancur dibangun dari zaman sebelumnya, terbuat dari kayu tanah atau struktur kayu bata. Dinding penahan beban mereka dibangun dari tanah, sehingga pertahanan mereka buruk terhadap gempa bumi, kata pemerintah setempat.

Tragedi ini menyoroti pentingnya meningkatkan ketahanan terhadap gempa di rumah-rumah pedesaan, tambah mereka.

Gempa bumi biasa terjadi di provinsi-provinsi di perbatasan timur laut dataran tinggi Qinghai-Tibet yang aktif secara tektonik, meliputi sebagian besar Tibet, Qinghai, Gansu, sebagian Xinjiang, dan dataran tinggi terjal di barat Sichuan.

Sepuluh tahun lalu di Sichuan, lebih dari 6.700 orang terluka dan lebih dari 160 orang tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6.

Pada tahun 2010, gempa berkekuatan magnitudo 7,1 menewaskan 2.700 orang di Yushu, wilayah yang sebagian besar dihuni warga Tibet di Qinghai, China.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Instruksi Presiden Xi Jinping

Lokasi Penampungan Sementara Penyintas Gempa China
Suasana tenda-tenda bantuan pada 20 Desember setelah suhu semalam anjlok di bawah nol derajat Celcius. (PEDRO PARDO/AFP)

Presiden China Xi Jinping memerintahkan agar ada pencarian skala penuh di Gansu, serta untuk memberikan tempat penampungan bagi masyarakat, dan menjaga properti mereka.

Kerusakan infrastruktur yang terjadi termasuk rumah, air, listrik, dan jalanan. Gunung juga mengalami longsor karena gempa ini.

Salah satu korban gempa berkata ia berada di lantai 16 ketika tremor gempa terjadi.

"Saat gempa bumi rasanya seperti diombang-ambing ombak," ujar seorang warga. "Saya membangunkan keluarga saya dan kita buru-buru turun 16 lantai."

Situasi di luar bangunan saat itu sangat dingin, yakni minus 12 derajat celcius. Ada warga yang berhasil memakai jaket saat evakuasi, ada pula yang pakai selimut, dan ada yang telanjang dada.

Totalnya ada 1.440 pemadam kebakaran nasional yang dikerahkan ke area gempa. Selain itu, 1.603 pemadam kebakaran dari Gansu dan provinsi-provinsi terdekat juga sedang standby. Tentara China juga turun tangan untuk membantu respons darurat.

Lebih dari 300 prajurit dimobilisasi dan dikirim ke area gempa. Mereka tiba pada pukul 04.00 pagi waktu setempat dan mulai melakukan tugas seperti operasi pencarian dan pembersihan jalan.


Antisipasi Gempa Bumi

Lokasi Penampungan Sementara Penyintas Gempa China
Suasana tenda-tenda penampungan sementara di alun-alun utama di Dahejia, Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu, Barat Laut Tiongkok pada 20 Desember 2023. (PEDRO PARDO/AFP)

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran. 

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya