Netflix Hapus Film India yang Tampilkan Adegan Makan Daging

Netflix dan pesaingnya, seperti Amazon dan Disney, sering kali menerima kritik dari kelompok agama garis keras di India.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Jan 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)
Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)

Liputan6.com, New Delhi - Netflix telah menghapus film berbahasa India dari platformnya setelah film tersebut mendapat reaksi keras di media sosial karena menggambarkan putri seorang pemimpin agama Hindu sedang makan daging.

Perlu diketahui, Hindu merupakan kelompok agama terbesar di India dan para pemimpin agama Hindu serta keluarga mereka, biasanya tidak mengonsumsi daging.

Melansir Malay Mail, Sabtu (13/1/2024), "Annapoorani — The Goddess of Food", sebuah film berbahasa Tamil yang dirilis di bioskop pada Desember 2023 dan ditayangkan di Netflix pada bulan yang sama, tidak lagi tersedia di platform streaming internasional mulai Jumat (12/1).

Film tersebut menggambarkan putri seorang pemimpin agama di sebuah kuil Hindu di negara bagian Tamil Nadu, India selatan, sedang makan daging dan kemudian mengikuti kontes memasak, di mana dia mengolah daging.

Terkait ini, perwakilan Netflix di India tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Selain di media sosial, kecaman terhadap film tersebut juga datang dari pengunjuk rasa dari Vishwa Hindu Parishad (VHP), sebuah organisasi Hindu garis keras yang memiliki hubungan dengan Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi. Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang Netflix dan film tersebut di kantor perusahaan tersebut di Mumbai, menurut postingan di X oleh juru bicara VHP Shriraj Nair.

"Film ini sengaja dirilis untuk melukai sentimen Hindu," tulis Ramesh Solanki di media sosial X, yang menggambarkan dirinya sebagai ketua organisasi bernama "Hindu IT Cell".

Solanki mengatakan dia telah mengajukan keluhan ke polisi Mumbai tentang film tersebut, dengan mencantumkan beberapa adegan yang menurutnya menyinggung umat Hindu.

Platform OTT Kerap Dapat Tentangan dari Umat Hindu India

Peringatan 25 tahun pembongkaran Masjid Babri abad ke-16 di Ayodhya, di Allahabad pada tanggal 6 Desember 2017.
Seorang pemuda India dari sekolah agama Veda Vidyalaya mengambil bagian dalam prosesi yang diselenggarakan oleh kelompok nasionalis Hindu Vishwa Hindu Parishad (VHP) untuk menandai 'Shaurya Diwas', peringatan 25 tahun pembongkaran Masjid Babri abad ke-16 di Ayodhya, di Allahabad pada tanggal 6 Desember 2017. (Dok: AFP)

Netflix dan pesaingnya, seperti Amazon dan Disney, sering kali menerima kritik dari kelompok agama garis keras di India, salah satu pasar streaming terbesar di dunia.

Pada tahun 2021, Amazon menyampaikan permintaan maaf yang jarang terjadi atas beberapa adegan dalam serialnya Tandav, yang menghadapi kasus pengadilan dan keluhan yang menyinggung umat Hindu.

Netflix dan Amazon telah menjadi sangat populer di India, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi pasar senilai USD 7 miliar untuk sektor ini pada tahun 2027, menurut Media Partners Asia.

OTT adalah singkatan dari "Over The Top" dan mengacu pada semua layanan streaming yang menayangkan konten di internet. Layanan ini disediakan secara “over the top” dari platform lain.

Mantan PM Malaysia Najib Razak Desak Netflix Hapus Film Dokumenter Man on the Run

Najib Razak tiba di Kantor Pencegahan Korupsi Malaysia
Mantan Perdana Menteri Najib Razak melambaikan tangan setibanya di kantor Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC), Putrajaya, Selasa (22/5). Najib hari ini menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). (AP/Sadiq Asyraf)

Baru-baru ini, Netflix juga mendapat desakan dari mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, menyerukan penghapusan film dokumenter Netflix tentang skandal penipuan bernilai miliaran dolar yang terjadi di bawah pemerintahannya. 

Laporan The Straits Times menyebut mantan anggota parlemen Pekan ini juga berupaya menghapus acara berdurasi 98 menit yang saat ini ditayangkan di Netflix karena kontennya yang "sub yudisial dan menghina".

Penasihat utamanya, Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah, mengajukan pengaduan tentang pertunjukan film dokumenter Man on the Run di Pengadilan Tinggi sebelum persidangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dapat dilanjutkan pada 8 Januari.

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Film Bertema Masa Depan Bumi
Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya