Liputan6.com, Washington, DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara pribadi memperingatkan Iran bahwa afiliasi kelompok ISIS di Afghanistan sedang bersiap melakukan serangan teroris sebelum terjadi pengeboman di Kerman awal bulan ini yang menewaskan 95 orang. Demikian diungkapkan seorang pejabat AS pada Kamis (25/1/2024).
Pejabat tersebut, yang tidak berwenang memberikan komentar dan bersikeras untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa AS mengikuti kebijakan lamanya mengenai "kewajiban untuk memperingatkan" pemerintah lain terhadap potensi ancaman mematikan.
Baca Juga
Pejabat tersebut tidak merinci bagaimana AS, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran, menyampaikan peringatan mengenai intelijennya mengenai ISIS-Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K.
Advertisement
"(AS) memberikan peringatan ini karena kami tidak ingin melihat nyawa orang tidak berdosa hilang dalam serangan teror," ungkap pejabat tersebut, seperti dilansir AP, Jumat (26/1).
Bom Bunuh Diri pada 3 Januari
Media pemerintah Iran tidak mengakui bahwa AS memberikan informasi tersebut kepada Teheran. Sementara itu, misi Iran di PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan 3 Januari di Kerman, sekitar 820 kilometer di tenggara Teheran. Dua bom bunuh diri tersebut menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai puluhan lainnya saat orang-orang berkumpul pada peringatan mendiang Jenderal Qasem Soleimani, komandan dari Pasukan Quds, divisi khusus dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial.
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, pada tahun 2020. Iran menyalahkan AS dan Israel atas kematian Soleimani.
Advertisement
Musuh Bebuyutan Taliban
The Wall Street Journal adalah media pertama yang melaporkan bahwa AS telah memberikan peringatan tersebut kepada Iran.
ISIS-K juga diketahui berada di balik bom bunuh diri di bandara Kabul pada Agustus 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan selama penarikan AS dari Afghanistan yang kacau balau.
Kelompok itu memiliki ribuan anggota dan merupakan musuh paling bebuyutan dan ancaman militer utama Taliban. Kelompok ini terus melakukan serangan di Afghanistan dan sekitarnya sejak pengambilalihan Taliban.