AS Klaim Sudah Memperingatkan Iran soal Serangan Teroris Sebelum Bom Bunuh Diri ISIS-K pada 3 Januari

Menurut seorang pejabat AS, pihaknya mengikuti kebijakan lamanya mengenai kewajiban untuk memperingatkan pemerintah lain terhadap potensi ancaman mematikan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 26 Jan 2024, 09:06 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 09:06 WIB
Ledakan Iran
Sebanyak dua ledakan terjadi dalam acara peringatan kematian Komandan Garda Revolusi Iran Qaseem Soleimani di Kota Kerman, Iran. Ledakan itu menewaskan 103 orang dan melukai ratusan warga lainnya. (AP Photo/Vahid Salemi)

Liputan6.com, Washington, DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara pribadi memperingatkan Iran bahwa afiliasi kelompok ISIS di Afghanistan sedang bersiap melakukan serangan teroris sebelum terjadi pengeboman di Kerman awal bulan ini yang menewaskan 95 orang. Demikian diungkapkan seorang pejabat AS pada Kamis (25/1/2024).

Pejabat tersebut, yang tidak berwenang memberikan komentar dan bersikeras untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa AS mengikuti kebijakan lamanya mengenai "kewajiban untuk memperingatkan" pemerintah lain terhadap potensi ancaman mematikan.

Pejabat tersebut tidak merinci bagaimana AS, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran, menyampaikan peringatan mengenai intelijennya mengenai ISIS-Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K.

"(AS) memberikan peringatan ini karena kami tidak ingin melihat nyawa orang tidak berdosa hilang dalam serangan teror," ungkap pejabat tersebut, seperti dilansir AP, Jumat (26/1).

Bom Bunuh Diri pada 3 Januari

Ledakan Iran
Televisi pemerintah melaporkan ledakan pertama diikuti oleh ledakan kedua setelah 20 menit dekat makam Soleimani di Kerman, Iran. Sampai saat ini, pelaku dua ledakan tersebut belum ditemukan. (Sare Tajalli, ISNA via AP)

Media pemerintah Iran tidak mengakui bahwa AS memberikan informasi tersebut kepada Teheran. Sementara itu, misi Iran di PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan 3 Januari di Kerman, sekitar 820 kilometer di tenggara Teheran. Dua bom bunuh diri tersebut menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai puluhan lainnya saat orang-orang berkumpul pada peringatan mendiang Jenderal Qasem Soleimani, komandan dari Pasukan Quds, divisi khusus dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial.

Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, pada tahun 2020. Iran menyalahkan AS dan Israel atas kematian Soleimani.

Musuh Bebuyutan Taliban

Ledakan Iran
Ledakan yang terjadi pada pemakaman Soleimani menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Iran. (Mahdi Karbakhsh Ravari/Mehr News Agnecy via AP)

The Wall Street Journal adalah media pertama yang melaporkan bahwa AS telah memberikan peringatan tersebut kepada Iran.

ISIS-K juga diketahui berada di balik bom bunuh diri di bandara Kabul pada Agustus 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan selama penarikan AS dari Afghanistan yang kacau balau.

Kelompok itu memiliki ribuan anggota dan merupakan musuh paling bebuyutan dan ancaman militer utama Taliban. Kelompok ini terus melakukan serangan di Afghanistan dan sekitarnya sejak pengambilalihan Taliban.

Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran
Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya