Lukisan Mona Lisa Disiram Pakai Sup oleh 2 Wanita, Protes Agar Masyarakat Peduli Makanan

Dua orang wanita dilaporkan melemparkan sup kalengan ke lukisan Mona Lisa di Museum Louvre, Paris, Prancis

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jan 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2024, 19:10 WIB
Salinan Lukisan Mona Lisa Siap Dilelang, Harganya Bisa Melebihi Rp5 Miliar
Ilustrasi Lukisan Mona Lisa. (Dok. Free Birds/Unsplash)

Liputan6.com, Paris - Dua orang wanita dilaporkan melemparkan sup kalengan ke lukisan Mona Lisa di Museum Louvre, Paris, Prancis

Lukisan yang berasal dari abad ke-16 karya Leonardo da Vinci ini adalah salah satu karya seni paling terkenal di dunia, dan disimpan di Louvre di Paris, dikutip dari laman BBC, Minggu (28/1/2024).

Letaknya di balik kaca antipeluru sehingga kecil kemungkinannya rusak.

Sebuah video menunjukkan dua pengunjuk rasa perempuan yang mengenakan kaus bertuliskan "food response" atau peduli pada makanan melemparkan sup ke lukisan itu.

Mereka kemudian berdiri di depannya, menuntut hak atas “pangan yang sehat dan berkelanjutan”, dengan mengatakan “sistem pertanian kita sedang sekarat”.

Belakangan ini, kota Paris Prancis dilanda protes dari para petani dalam beberapa hari terakhir, yang menyerukan diakhirinya kenaikan harga bahan bakar dan penyederhanaan peraturan.

Pada Jumat kemarin mereka memblokir jalan-jalan utama masuk dan keluar Paris.

Mona Lisa berada di balik kaca pengaman sejak awal tahun 1950-an, ketika hendak dirusak oleh pengunjung yang menuangkan cairan asam.

Pada tahun 2019, pihak museum mengatakan telah memasang kaca antipeluru yang lebih transparan untuk melindunginya.

Pada tahun 2022, seorang aktivis melemparkan kue ke lukisan itu, mendesak orang-orang untuk memikirkan kondisi Bumi.

Lukisan itu sempat dicuri dari Louvre pada tahun 1911 sehingga menimbulkan sensasi internasional. Vincenzo Peruggia, pegawai museum bersembunyi di lemari semalaman untuk mengambil lukisan itu.

Benda itu ditemukan kembali dua tahun kemudian ketika pencuri hendak mencoba menjualnya ke pedagang barang antik di Florence, Italia.

Bukan Pertama Kali Diserang

Museum Louvre
Salah satu koleksi terbaik dari Museum Louvre adalah lukisan karya Leonardo da Vinci yang berjudul Mona Lisa. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sebelum insiden pelemparan kue, lukisan Mona Lisa juga pernah berada dalam masalah saat seorang pria Bolivia melemparkan batu ke lukisan itu pada Desember 1956, merusak siku kirinya.

Pada tahun 2005, lukisan ini ditempatkan dalam wadah yang diperkuat dan juga mampu mengontrol suhu dan kelembaban.

Pada tahun 2009, seorang wanita Rusia yang dalam kondisi marah karena tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Prancis melemparkan cangkir teh kosong ke lukisan itu, yang sedikit menggores kasingnya.

Louvre adalah museum terbesar di dunia, menampung ratusan ribu karya yang menarik sekitar 10 juta pengunjung setahun sebelum pandemi COVID-19.

Pelaku Pelemparan Kue Menyamar Jadi Nenek Berkursi Roda

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre, Paris, Prancis. (AFP)
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Museum Louvre, Paris, Prancis. (AFP)

Video viral yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria dengan wig dan lipstik yang tiba di kursi roda.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu juga terlihat melempar bunga mawar di galeri museum.

Ia adalah pelaku penyerangan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal, demikian dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (31/5/2022).

Menyamar sebagai wanita tua, dia kemudian melompat keluar dari kursi roda sebelum menerjang kaca antipeluru.

Lantaran tak bisa menjalankan aksinya, pelaku mengolesi kue di permukaan kaca tersebut dalam aksi publisitas terkait lingkungan.

Serangan kue meninggalkan noda krim putih yang mencolok tetapi karya terkenal Leonardo da Vinci tidak rusak.

Infografis Journal Titi, Seni Lukis Tubuh dari Mentawai
Infografis Journal Titi, Seni Lukis Tubuh dari Mentawai. (Triyasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya