6 Kakek-kakek Anggota Gangster Ditangkap Polisi Atas Kasus Perampokan di Italia

Sekelompok pria bersenjata berisi enam kakek-kakek ditangkap oleh polisi Roma, Italia dalam kasus perampokan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2024, 21:26 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 21:26 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi permukaan kulit pada lansia. (dok. pexels/pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok pria bersenjata berisi enam orang ditangkap oleh polisi Roma, Italia dalam kasus perampokan.

Fakta langkanya, bahwa kelompok ini berisikan kakek-kakek berusia 60-70 tahun, dikutip dari laman Oddity Central, Sabtu (24/2/2024).

Italo De Witt (70) memang dikenal sejumlah komunitas dan dijuluki sebagai "the German" atau orang Jerman. Ada juga Sandro Baruzzo (68) dan Raniero Pula (77).

Ketiganya adalah pentolan di grup tersebut, dan terlihat seperti kakek yang tidak berbahaya dibandingkan penjahat kelas kakap.

Namun penampilan bisa menipu. Jaksa Italia menyatakan bahwa mereka adalah pemimpin sekelompok perampok bersenjata kejam yang berspesialisasi di kantor pos Roma.

Geng tersebut memiliki struktur yang sangat jelas, dengan tiga pria lanjut usia di posisi teratas, dan tiga ahli lainnya sebagai pembuat kunci (66) untuk memecahkan berbagai pintu, dan dua tukang batu (51 dan 56 tahun).

Semua anggotanya memiliki catatan kriminal, namun tiga pentolan di grup ini memiliki catatan yang sangat mengesankan sejak tahun 1970an.

Pihak berwenang Italia mulai menyelidiki aktivitas geng tersebut setelah perampokan di kantor pos pada Mei tahun lalu.

Pada saat itu ada tiga orang yang mengenakan masker, topi, dan kacamata hitam agar tidak dikenali, menodongkan senjata kepada staf dan berhasil kabur dengan uang 195.000 euro ($211.000).

Sejak itu, penyelidik mengetahui bahwa mereka merencanakan setidaknya dua perampokan lagi, yang keduanya akhirnya dibatalkan karena berbagai faktor.

 

Sempat Batalkan Aksi Perampokan Akibat Sakit

Ilustrasi perampokan. (Freepik)
Ilustrasi perampokan. (Freepik)

Menurut surat kabar Italia La Repubblica, perampokan bersenjata lainnya sempat dibatalkan oleh warga lanjut usia tersebut karena salah satu dari mereka mengalami masalah inkontinensia dan perlu menjalani operasi prostat.

Selama penyelidikan, jaksa mengetahui bahwa ketiga pemimpin lanjut usia tersebut – De Witt, Pula dan Baruzzo – jarang berbicara melalui telepon, karena mereka curiga bahwa polisi mungkin menyadapnya.

Sebaliknya, mereka sering bertemu di bar yang tidak jelas untuk menyampaikan rencana operasi berikutnya.

Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian
Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya