Liputan6.com, Praha - Jan Masaryk, Menteri Luar Negeri Cekoslowakia sekaligus putra dari Thomas Masaryk, pendiri Republik Cekoslowakia, ditemukan tewas di bawah jendela kediamannya di Praha, pada 10 Maret 1948.
Peristiwa kematian Jan Masaryk 76 tahun lalu itu, sebagaimana diungkapkan oleh koresponden khusus di Praha, tidak hanya mengejutkan tetapi juga menghebohkan semua orang yang mengenalnya.
Semasa hidupnya, Jan Masaryk dikenal gigih berusaha untuk menjaga nama baik dan reputasi sang ayah yang dihormati, dan menentang keyakinan bahwa bunuh diri adalah tindakan pengecut untuk menghindari masalah.
Advertisement
Laporan The Guardian menyebut bahwa jika Jan Masaryk memilih bunuh diri sebagai caranya menuju kematian, hal itu akan menjadi penyangkalan terhadap seluruh hal yang ia perjuangkan semasa hidupnya.
Penyebab kematian Jan Masaryk, apakah bunuh diri atau bukan, masih menjadi misteri. Kendati demikian kemungkinan bahwa ia tidak bunuh diri tak bisa dikesampingkan, dan disandingkan dengan kasus mantan Menteri Kehakiman yang juga ditemukan terluka dalam situasi yang sama, yang menurut saksi mata, diserang di jalanan dan dibiarkan tewas di bawah jendela kediamannya.
Sejatinya tidak ada tanda-tanda dari kepribadian Jan Masaryk yang menunjukkan bahwa ia akan bunuh diri. Namun, setelah mengalami peristiwa nahas yang mencakup perintah untuk menarik kembali dukungannya terhadap tawaran Marshall Plan, sikapnya mengalami perubahan yang signifikan.
Meskipun usianya baru 61 tahun, ia terlihat jauh lebih tua dalam minggu-minggu terakhir hidupnya. Ia terlihat kelelahan tak seperti sosok dirinya yang periang. Meskipun begitu, dalam wawancara pribadi terakhirnya satu hari sebelum dinyatakan tewas, ia tidak menunjukkan tanda-tanda keputusasaan.
Sempat Dikurung di Istana Czerninsky
Sebelum dinyatakan tewas, Jan Masaryk sempat dikurung di Istana Czerninsky, salah satu kediaman resmi pribadinya yang belum pernah ia tempati sebelumnya. Ia dikelilingi oleh para sekretaris yang dikabarkan baru saja dipekerjakan sepekan sebelumnya, dan tidak lagi diizinkan untuk menerima tamu seorang diri.
Setiap pernyataan yang ia buat dalam dua pekan terakhir telah disensor dan dibatasi informasinya. Jan Masaryk menghadapi pembatasan berekspresi dan bertindak. Jan Masaryk menjadi seorang tahanan dalam segala hal. Namun, masih ada kemungkinan untuk menemukan solusi bagi konflik yang dihadapinya.
Menurut keyakinan orang-orang yang mengenalnya, Jan Masaryk yang memiliki sifat pemberani akan menyampaikan pendapatnya di hadapan Parlemen Ceko pada 11 Maret 1948 mengenai krisis yang sedang berlangsung pada saat itu. Ia dianggap mampu mengklarifikasi posisinya tanpa sensor dan akan menjelaskan posisinya secara jelas.
Advertisement
Polisi Konfirmasi Jan Masaryk Dibunuh
Pada tahun 2004, 56 tahun setelah Jan Masaryk ditemukan tewas, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa Jan Masaryk dibunuh setelah ditemukan tewas di bawah jendela apartemennya. Hal tersebut dirasa tidak mengejutkan bagi mereka yang menyaksikan Partai Komunis mengambil alih kekuasaan pada tahun 1948, Rob Cameron dari Radio Prague International melaporkan.
"Hari-hari terakhir dalam hidupnya sangatlah berbeda karena situasi saat itu sungguh menyedihkan bagi kami, karena setiap orang merasakan bahwa Komunis akan melakukan sesuatu. Tidak ada yang tahu apa, tetapi jelas bagi mereka yag bukan Komunis, para demokrat, bahwa ada sesuatu yang terjadi." ujar Antonin Sum, sekretaris terakhir Jan Masaryk.
Otoritas Komunis selalu bersikeras bahwa Jan Masaryk bunuh diri, dan bahkan hingga saat ini menjadi penyebab kematian resminya. Meskipun sebagian besar orang Ceko percaya bahwa Jan Masaryk dibunuh, diduga atas perintah Stalin.
Ahli Forensik Jiri Straus menyatakan bahwa Jan, seorang pria yang bukan seorang atlet, akan mendarat jauh lebih dekat dengan bangunan jika dia melompat. Posisi Jan Masaryk ditemukan lebih dari dua meter dari jendelanya adalah bukti konklusif bahwa ia telah didorong.
Mengenal Jan Masaryk
Merupakan putra dari presiden pertama Cekoslowakia, Thomas Masaryk, ia dikenal karena pengabdiannya kepada negara, bekerja sebagai diplomat dan kemudian sebagai menteri luar negeri selama hari-hari gelap Cekoslowakia.
Antonin Sum, seorang sekretaris di masa-masa terakhir Jan, berkata bahwa masanya di Amerika Serikat sangat berpengaruh dalam membentuk "keakraban" yang sangat berguna dalam kehidupan politik, "Ketika ia kehabisan uang, ia pergi ke Keluarga Cranes, keluarga yang berteman dengan ayahnya, yang memiliki pabrik yang sangat besar dan disana ia menjadi pekerja biasa. Dia mengajar banyak rekan kerja dan teman-temannya, tanpa memandang ras atau kelas, dan mengajarkan mereka membaca dan menulis," ujarnya seperti dikutip dari Radio Prague International.
Setelah menghabiskan enam tahun di AS, Jan Masaryk kembali ke Eropa dan bertugas selama Perang Dunia I. Namun, setelah kemerdekaan Cekoslowakia pada tahun 1918, ia dikirim ke luar negeri lagi. Sang ayah menyadari bakatnya yang cocok untuk pekerjaan diplomatik.
Ia pun kembali ke AS sebagai charge d'affairs atau kuasa usaha sebelum diangkat menjadi duta besar Cekoslowakia untuk Britania Raya pada tahun 1925.
Pada masa awal karirnya, kata Antonin Sum, Jan Masaryk jauh lebih terkenal di luar negeri dibandingkan di kampung halamannya sendiri.
Advertisement