Liputan6.com, New Delhi - India akan menyelenggarakan pemilu nasional pada April, yang akan tercatat sebagai pemilu terbesar di dunia dengan hampir satu miliar orang berhak memilih.
Banyak yang menganggap terpilihnya kembali Narendra Modi (73) sebagai perdana menteri (PM) adalah sebuah kepastian mengingat popularitasnya yang kuat selama satu dekade terakhir dan persaingan yang sangat tidak seimbang.
Baca Juga
Lawan-lawannya telah dilumpuhkan oleh apa yang para kritikus sebut sebagai penyelidikan hukum bermotif politik yang memang bertujuan menyingkirkan penantang Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.
Advertisement
"Kami akan membawa demokrasi ke setiap sudut negara," kata Ketua Komisioner Pemilu Rajiv Kumar dalam konferensi pers di New Delhi saat mengumumkan tanggal pemungutan suara, yang akan berlangsung selama enam minggu, seperti dilansir The Guardian, Minggu (17/3/2024).
"Kami berjanji untuk menyelenggarakan pemilu nasional dengan cara yang … tetap menjadi mercusuar bagi demokrasi di seluruh dunia."
Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dengan tanggal pemungutan suara pertama pada 19 April dan tahap terakhir pada 1 Juni. Hasil di seluruh negeri akan dihitung sekaligus pada 4 Juni dan biasanya diumumkan pada hari yang sama.
 Â
Â
Menikmati Dukungan Mayoritas
Modi sendiri telah memulai kampanye tidak resmi dalam upaya mengulangi kemenangan telaknya pada tahun 2014 dan 2019, yang sebagian didorong oleh daya tariknya terhadap keyakinan mayoritas di India.
Pada Januari, dia memimpin peresmian sebuah kuil megah untuk Dewa Ram di Kota Ayodhya. Kuil itu dibangun di atas bekas lahan sebuah masjid berusia berabad-abad yang dihancurkan oleh orang-orang fanatik Hindu.
Pembangunan kuil ini memenuhi permintaan lama para aktivis Hindu dan dirayakan secara luas di seluruh India dengan liputan televisi besar-besaran dan pesta jalanan.
Advertisement
Hasil Jajak Pendapat
Jajak pendapat yang dipublikasikan jarang terjadi di India, namun survei Pew tahun lalu menunjukkan bahwa Modi dipandang positif oleh hampir 80 persen masyarakat India.
"Ke mana pun saya pergi, saya dapat melihat dengan jelas bahwa Modi akan menjadi PM untuk ketiga kalinya," kata Amit Shah, menteri dalam negeri India dan sekutu politik terdekat Modi, dalam pidatonya minggu ini.
Sebanyak 970 juta orang berhak memilih dalam pemilu India – lebih banyak dari gabungan populasi Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia.
Menurut komisi pemilu akan ada lebih dari satu juta tempat pemungutan suara (TPS) yang beroperasi dan dikelola oleh 15 juta petugas pemungutan suara.