Fosil Dinosaurus Ditemukan di Argentina, Ilmuwan: Usianya 90 Juta Tahun

Fosil yang ditemukan adalah dinosaurus jenis Chakisaurus nekul. Dinosaurus itu ditemukan di wilayah Rio Negro, Argentina.

oleh Tim Global diperbarui 27 Apr 2024, 16:12 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2024, 16:12 WIB
Bendera Negara Argentina (unsplash)
Bendera Negara Argentina (unsplash)

Liputan6.com, Buenos Aires - Tim pakar paleontologi di Argentina menemukan dinosaurus herbivora yang hidup lebih dari 90 juta tahun lalu.

Diberi nama Chakisaurus nekul, kata dari bahasa asli Aonikenk dan Mapudungun, merujuk pada kemampuannya berlari cepat, dinosaurus itu ditemukan di wilayah Rio Negro, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (27/4/2024).

Seorang anggota tim ilmuwan itu, Rodrigo Alvarez, mengatakan;

"Spesies baru ini, Chakisaurus nekul, adalah herbivora berkaki dua. Di antara ciri-ciri terpentingnya adalah ekor yang melengkung ke bawah, yang merupakan sesuatu yang sangat baru bagi hewan-hewan ini. Bentuk ekor ini berbeda dari dinosaurus lain yang memiliki ekor horizontal. Hewan ini juga dikenal sebagai pelari yang baik, sesuatu yang dibutuhkan karena ia hidup dengan sejumlah besar predator dan satu-satunya pertahanannya adalah menjadi lebih cepat dari mereka."

Chakisaurus ditemukan pada perjalanan tahun 2018 di Cagar Alam Pubelo Blanco yang kaya akan fosil.

Ahli Paleontologi Temukan Kerangka Dinosaurus Raksasa Berusia 70 Juta Tahun

ilustrasi fosil dinosaurus
ilustrasi fosil dinosaurus by unsplash

Ssebelumnya, juga ditemukan spesimen langka berupa kerangka dinosaurus yang utuh dari tengkorak belakang hingga ekornya, ditemukan di Prancis Selatan.

Dilansir CNN, fosil dinosaurus raksasa tersebut ditemukan pada Mei 2022, setelah ahli paleontologi amatir berusia 25 tahun Damien Boschetto dan anjingnya menemukan sesuatu yang tidak biasa saat berjalan di hutan di Montouliers, Prancis.

Ketika itu, Boschetto telah memperhatikan tepi tebing yang baru saja runtuh dan memutuskan untuk melihat lebih dekat, dan ia pun melihat tulang terbuka mencuat dari tanah.

Asosiasi Kebudayaan Arkeologi dan Paleontologi di Museum Cruzy, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, mengidentifikasi fosil sepanjang hampir 10 meter (32,8 kaki) itu sebagai kerangka Titanosaurus.

Boschetto, yang telah menjadi anggota asosiasi tersebut selama delapan tahun, menyebut bahwa menemukan fosil dalam posisi yang hampir seperti asli membuat penemuan ini "luar biasa".

"Dari sudut pandang museografi, hal ini akan memungkinkan untuk menyajikan kepada masyarakat umum, hewan-hewan yang posisi anatominya hampir lengkap, dan ini merupakan sesuatu yang hebat," kata Boschetto.

Anggota asosiasi lainnya, Jean-Marc Veyssieres juga memiliki pandangan serupa terkait penemuan ini.

"Hal yang paling menarik adalah menyadari bahwa kita memiliki setidaknya satu hewan yang terhubung secara anatomi dan itu adalah titanosaurus, dinosaurus berleher panjang," kata dia.

Temuan Kerangka Titanosaurus

Ilustrasi dinosaurus (pixabay)
Ilustrasi dinosaurus (pixabay)

Kerangka Titanosaurus yang lengkap 70 persen baru-baru ini terungkap telah diambil selama penggalian bersama dengan beberapa fosil berbagai dinosaurus dan vertebrata lainnya, termasuk beberapa yang memiliki hubungan anatomi dan hampir lengkap.

Temuan kerangka tersebut saat ini berada di laboratorium Museum Cruzy dan akan dipelajari secara lebih lanjut.

Para peneliti memperkirakan usia fosil yang baru ditemukan ini sekitar 70 hingga 72 juta tahun, namun Titanosaurus berkeliaran dengan empat kaki dari Zaman Jurassic Akhir hingga akhir Zaman Kapur, sekitar 163,5 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.

Titanosaurus termasuk dalam kelompok dinosaurus yang lebih besar yang dikenal sebagai sauropoda, keluarga herbivora berleher panjang yang merupakan dinosaurus terbesar pada masanya.

20170419-Infografis menata kamar tidur02
Aplikasikan warna biru pada dinding kamar tidur. Hasil penelitian mengungkap bahwa warna biru membuat Anda menjadi lebih rileks.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya