PM Spanyol Pedro Sanchez Batal Mundur Setelah Istri Terjerat Kasus Korupsi

Sebelumnya PM Sanchez mengumumkan dia akan merenung selama beberapa hari untuk memutuskan nasibnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Apr 2024, 07:05 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 07:05 WIB
PM Spanyol Pedro Sanchez dan istrinya Begona Gomez.
PM Spanyol Pedro Sanchez dan istrinya Begona Gomez. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Madrid - Pedro Sanchez pada Senin (29/4/2024) mengatakan dia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri Spanyol, menyusul spekulasi selama lima hari mengenai masa depannya.

Sanchez membatalkan seluruh agenda resminya minggu lalu setelah pengadilan membuka penyelidikan awal terhadap istrinya atas tuduhan korupsi. Dia mengecamnya sebagai kampanye pelecehan oleh media sayap kanan.

Serangkaian demonstrasi diadakan di seluruh Spanyol pada akhir pekan, menyerukan Sanchez untuk terus menjabat. Lebih dari 10.000 orang berkumpul di depan markas Partai Sosialis (PSOE) di Madrid untuk menunjukkan dukungan kepadanya.

"Karena mobilisasi ini, saya memutuskan untuk terus memimpin," kata Sanchez, seperti dilansir BBC, Selasa (30/4).

"Ini bukan soal nasib seorang pemimpin - ini soal menentukan ingin menjadi masyarakat seperti apa kita. Negara kita memerlukan refleksi diri. Kita sudah terlalu lama membiarkan lumpur mengotori kehidupan publik kita."

Tuduhan terhadap istri Sanchez, Begona Gomez, diajukan oleh organisasi Manos Limpias (Tangan Bersih), yang dipimpin oleh seorang pria bernama Miguel Bernad, yang terkait dengan sayap kanan.

Pada Kamis lalu, jaksa penuntut umum Madrid meminta penyelidikan ditunda karena kurangnya bukti. Manos Limpias juga mengakui tuduhan tersebut mungkin tidak benar karena didasarkan pada berita surat kabar online - yang salah satunya telah terbukti salah.

Dalam pidatonya, Sanchez mengakui pernyataannya sebelumnya yang mengumumkan keputusannya mengambil cuti untuk berefleksi mungkin membingungkan, namun dia menambahkan bahwa ada kalanya satu-satunya cara untuk bergerak maju adalah dengan berhenti, merenung, dan memutuskan jalan mana yang akan ditempuh.

Pengumuman Sanchez akan tetap memimpin disambut dengan gembira oleh para sekutu pemimpin tersebut.

"Terima kasih telah membela demokrasi, memperjuangkan kesopanan, dan berjuang demi Spanyol yang suportif dan berani," kata juru bicara PSOE Esther Pena Camarero via X alias Twitter.

Reaksi Oposisi

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (AP/Francisco Seco)

Keputusan Sanchez untuk tetap menjabat tidak direspons positif oposisi.

Isabel Diaz Ayuso, pemimpin oposisi Partai Populer (PP), menyebut Sanchez tidak tahu malu. Dia mengatakan Sanchez membutuhkan waktu lima hari untuk memutuskan bagaimana cara menyerang hakim, lawan politik, dan kebebasan pers.

Pemimpin Partai Populer Konservatif Alberto Nunez Feijoo mengatakan bahwa Spanyol tidak memiliki seorang pemimpin yang pantas menyandang posisi tersebut dan bahwa Sanchez telah membodohi negara berpenduduk 48 juta orang Spanyol dengan berpura-pura berniat mengundurkan diri.

Santiago Abascal, pemimpin partai oposisi sayap kanan Vox, menuturkan bahwa "teater" Sanchez telah menjerumuskan Spanyol ke dalam "rasa malu tak terbilang di kancah internasional".

Sementara itu, Miguel Bernad menilai keputusan Sanchez untuk tetap menjabat dapat "sangat" merugikan PSOE. Dia mengklaim ada lebih banyak bukti yang akan muncul yang memberatkan Sanchez.

"Saya yakin dalam beberapa hari mendatang mungkin ada peristiwa yang akan membuat dia mempertimbangkan kembali pendiriannya," kata Bernad.

Pekan lalu, Nunez Feijoo menuduh Sanchez menciptakan "operasi kelangsungan hidup politik" dan mengubah tuduhan terhadap istrinya dan tanggapannya menjadi sebuah pertunjukan menjelang pemilu Parlemen Uni Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya