Kondisi PM Slovakia Membaik Pasca Penembakan

Situasi politik dalam negeri Slovakia dilaporkan memanas. Pemerintah dan oposisi saling tunjuk penyebab perpecahan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Mei 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 07:00 WIB
PM Slovakia Robert Fico
PM Slovakia Robert Fico. (Dok. AFP / VLADIMIR SIMICEK)

Liputan6.com, Bratislava - Perdana Menteri Slovakia Robert Fico berada dalam kondisi stabil dan berkomunikasi setelah upaya pembunuhannya pekan lalu, kata para dokter, saat negara tersebut terus bergulat dengan dampak politik dari penembakan tersebut.

Pada hari Senin (21/5/2024), Rumah Sakit FD Roosevelt di Banska Bystrica mengatakan kondisi Fico "stabil".

"Dia membaik secara klinis, berkomunikasi, dan tanda-tanda peradangannya secara bertahap menurun," sebut pihak rumah sakit seperti dilansir The Guardian, Selasa (21/5), seraya menambahkan, "Perdana menteri tetap dalam perawatan kami."

Kepolisian Slovakia mengatakan pihaknya terus meningkatkan langkah-langkah keamanan termasuk meningkatkan patroli di sekitar sekolah dan tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan kantor berita.

Tersangka penembakan Fico, yang diidentifikasi oleh media negara itu sebagai Juraj Cintula, 71 tahun, seorang penyair amatir dan mantan penjaga keamanan, telah didakwa melakukan percobaan pembunuhan berencana.

Pada hari Minggu, Menteri Dalam Negeri Slovakia Matus Sutaj Estok, menuturkan tersangka mungkin bukan "pelaku tunggal" dan bahwa tim investigasi telah dibentuk untuk memeriksa apakah memang demikian.

Estok mencatat bahwa jejak komunikasi tersangka di dunia maya dihapus dua jam setelah upaya pembunuhan.

"Hal ini mengindikasikan kejahatan tersebut mungkin dilakukan oleh sekelompok orang tertentu," ujar Estok.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saling Menyalahkan

PM Slovakia Robert Fico
PM Slovakia Robert Fico. (Dok. Vladimír Simicek/AFP)

Slovakia terus terguncang akibat penembakan Fico.

Beberapa jam setelah tragedi itu, sejumlah politikus senior dari koalisi pemerintahan menyalahkan oposisi dan media karena menyebarkan kebencian, sehingga memicu kekhawatiran tentang kemungkinan memperdalam polarisasi di negara yang sudah terpecah belah.

Dalam pesan video pada hari Minggu (19/5), presiden terpilih dan sekutu Fico, Peter Pellegrini, menyerukan ketenangan.

"Beberapa hari terakhir dan konferensi pers menunjukkan bahwa beberapa politikus tidak mampu melakukan refleksi diri, bahkan setelah tragedi besar seperti itu," kata Pellegrini.

"Sepertinya belum tiba waktunya untuk mengadakan meja bundar dengan perwakilan semua partai di parlemen. Mudah-mudahan hal itu akan terjadi suatu saat nanti."

Pellegrini menambahkan, "Saya akan terus menyerukan partai politik, tokoh pembentuk opini, organisasi masyarakat dan media, mendesak mereka untuk bertindak secara bertanggung jawab."

Michal Simecka, pemimpin oposisi Slovakia Progresif, pada akhir pekan menekankan kekhawatirannya akan meningkatnya ketegangan.

"Saya sedih melihat beberapa politikus – baik dari koalisi maupun oposisi – tampaknya tidak menyadari keseriusan situasi dan terus memperburuk keadaan," tulisnya di media sosial pada hari Minggu.

"Mereka melukiskan gambaran rasa bersalah kolektif, seolah-olah media atau oposisilah yang harus disalahkan atas pembunuhan tersebut. Pada saat yang sama, mereka mengetahui bahwa pelakunya adalah si pembunuh, yang merupakan penyerang tunggal dan saat ini ditahan. Menyalahkan seperti itu adalah hal terakhir yang kita butuhkan saat ini."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya