Mengenal EVM, Mesin Pemungutan Suara Elektronik di Pemilu India

EVM ini menjalani beberapa tahap pengujian, pemilu tahun 2004 dan pemilu berikutnya diselenggarakan sepenuhnya menggunakan mesin tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Mei 2024, 21:19 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 21:10 WIB
Mesin Pemungutan Suara Elektronik Didistribusikan
Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia. (Arun SANKAR/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Komisi Pemilihan Umum India (ECI) tahun ini kembali menyelenggarakan pemilu dengan menyiapkan portal khusus yang memudahkan pendaftaran sebagai pemilih menggunakan kartu identitas.

Diperlukan upaya khusus untuk menjangkau kelompok marginal, seperti komunitas suku dan penyandang disabilitas. Mengingat, nyaris ada satu miliar warga India yang berpartisipasi dalam pemilu tersebut.

Ada juga peningkatan yang signifikan dalam pendaftaran pemilih perempuan. Selain itu, daftar pemilih (berdasarkan TPS) untuk seluruh 543 daerah pemilihan parlemen tersedia di situs web ECI, sehingga memastikan kelancaran verifikasi pemangku kepentingan.

Untuk memudahkan pemungutan suara, lebih dari satu juta TPS (tepatnya 1.048.202) telah didirikan, dikutip dari laman lowyinstitute.org, Minggu (26/5/2024).

Hal ini juga berarti bahwa partai politik mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Asumsikan bahwa sebuah partai politik nasional memutuskan untuk bersaing di semua daerah pemilihan parlemen.

Biasanya, mereka harus mengerahkan setidaknya tiga pekerja di setiap TPS, yang merupakan jumlah yang sangat kecil mengingat para pekerja ini harus memobilisasi dukungan lokal untuk partai mereka dan juga memantau proses pemungutan suara di TPS sebagai perwakilan partai.

Inovasi signifikan dalam pemilu India adalah penerapan mesin pemungutan suara elektronik. Meskipun EVM ini menjalani beberapa tahap pengujian, pemilu tahun 2004 dan pemilu berikutnya diselenggarakan sepenuhnya menggunakan mesin tersebut.

Sebelum sistem ini diperkenalkan, pemungutan suara sering kali dirusak oleh insiden di mana para penjahat biasa menguasai beberapa TPS untuk secara paksa mencap surat suara untuk mendukung kandidat pilihan mereka dan melarikan diri sebelum polisi tiba.

Meskipun beberapa insiden seperti ini terjadi, tetapi tidak mengubah penilaian masyarakat. Munculnya mesin EVM bertenaga baterai yang mampu mencatat maksimal empat suara per menit telah secara signifikan mengurangi kasus vandalisme di TPS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengawasan Lewat Video

Mesin Pemungutan Suara Elektronik Didistribusikan
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)

Selain itu, pengawasan video dan webcasting proses pemungutan suara di banyak TPS telah diterapkan untuk mencegah tindakan kekerasan dan meningkatkan transparansi.

Ada kekhawatiran di beberapa pihak bahwa EVM dapat dirusak secara digital. Untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, ECI mengadakan hackathon yang menantang para pengkritik untuk membuktikan bahwa EVM dapat dimanipulasi, namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa sistem tersebut rentan.

Meskipun ada langkah-langkah keamanan yang ketat, tetap ada saja petisi yang diajukan sejumlah pihak ke Mahkamah Agung India yang menyatakan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan manipulasi EVM.

Setelah melakukan pemeriksaan, pengadilan tinggi negara tersebut menyatakan bahwa EVM itu sederhana, aman dan mudah digunakan.

Hal ini bukan berarti tidak ada tantangan dalam penyelenggaraan pemilu di India.


Pemilu Terbesar Sedunia

Hampir Semiliar Warga Negara Miliki Hak Memilih
Berdasarkan sebuah catatan, ada sekitar 968 juta warga India memiliki hak memilih pada Pemilu 2024. (R. Satish BABU/AFP)

Di India, sekitar 970 juta penduduk berhak memberikan suara dalam Pemilu India pada tujuh fase pencoblosan yang dimulai pada 19 April dan berlangsung selama enam pekan.

Melansir DW Indonesia dari komisi pemilu, ECI, Minggu (21/4/2024), secara umum diketahui India selalu mencatatkan tingkat partisipasi tinggi. Pada 2019, sebanyak 66 persen pemilih menggunakan hak suaranya untuk mencoblos.

Adapun selama enam minggu, pemungutan suara dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah, yang ditentukan oleh ECI dengan menimbang jumlah penduduk atau risiko politik seperti potensi gangguan atau masalah keamanan.

Adapun pemungutan suara Pemilu 2024 pada tahap akhir akan dilakukan pada tanggal 1 Juni, dan rekapitulasi seluruh surat suara akan diumumkan pada tanggal 4 Juni. Untuk mendapatkan porsi mayoritas di parlemen, partai politik atau koalisi harus memperoleh 272 kursi di parlemen.

Tahun ini, komisi pemilu menyiapkan lebih dari 1,25 juta Tempat Pemungutan Suara, TPS, dan 5,5 juta mesin pemungutan suara elektronik, EVM, yang dipasang di 28 negara bagian dan sembilan wilayah persatuan di India.

India telah menggunakan metode pencobloan digital secara aman sejak tahun 1999. Pada tahun 2014, ECI mulai menggunakan printer yang secara otomatis mencetak salinan surat suara ke dalam kotak tertutup.

Pada pemilu tahun 2019 yang lalu, sekitar USD 8,7 miliar dibelanjakan oleh partai politik dan kandidat selama masa kampanye. Dalam pemilu kali ini, Pusat Studi Media di New Delhi memperkirakan belanja kampanye akan meningkat menjadi USD 14,4 miliar atau sekitar Rp233 triliun.


Data Pemilih Laki-laki dan Perempuan

India Gelar Pemilu Terbesar Sedunia Hari Ini
Pemilu India (vote4india.co)

Menurut data resmi, India memiliki 497 juta pemilih laki-laki dan 471 juta pemilih perempuan. Sekitar 20 juta pemilih di usia antara 18-29 tahun akan mencoblos untuk pertama kali pada 2024.

Menurut sensus tahun 2022, sebanyak 50 persen populasi India berusia di bawah 25 tahun.

"Pemilih muda mengalami tren yang berbeda, dan menariknya mereka tidak hanya mencoblos partai tapi tokoh," kata politisi BJP Narasimha Rao kepada DW.

"Bagi mereka, gambar kandidat lebih penting jika dibandingkan generasi tua," jelas Syeda Hameed, aktivis perempuan di India.

Infografis 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya