Mahasiswi Indonesia di Boston: Sinyal Ponsel Diacak Usai Ledakan

Ada mahasiswi Indonesia yang berada di dekat lokasi bom yang menghantam lomba lari maraton di Boston.

oleh Rizki Gunawan Diperbarui 16 Apr 2013, 09:16 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2013, 09:16 WIB
mhs-indonesia-130416b.jpg
... Selengkapnya

Ada mahasiswi Indonesia yang berada di dekat lokasi bom yang menghantam lomba lari maraton di Boston. Irmawati Dewanto namanya. Saat kejadian, ia sedang mengikuti kelas khusus di dalam kelas, di dalam gedung di Arlington Street sekitar 500 meter dari lokasi ledakan.

Irmawati mengaku, usai 2 bom meledak, sinyal telepon selular (ponsel) milik semua orang di sekitar lokasi ledakan, termasuk sinyal ponsel miliknya, diacak atau tak bisa digunakan.

"Sinyal telepon kami juga diacak. Mungkin untuk mengantisipasi terjadinya pengaktifan bom lewat telepon seluler. Karena diketahui, setelah 2 ledakan di garis finis Boston Marathon, terjadi juga ledakan di JFK Library di Universitas Massachusetts," ungkap Irmawati dalam wawancara dengan VOA Indonesia, Selasa (16/4/2013).

Dijelaskan dia, ledakan terjadi sekitar jam 14.50 waktu setempat. Saat itu, asap di sekitar lokasi membumbung tinggi. Tak lama kemudian, terdengar suara sirene polisi dan ambulans.

"Kami keluar gedung dan melihat orang-orang berlarian di jalan, panik sambil berteriak-teriak 'Ada bom… ada bom'. Memang saat itu sedang ada event besar Boston Marathon. Jadi suasana kacau," tutur Irmawati.

Kondisi keamanan di seluruh kota di AS saat ini ditingkatkan, termasuk di Washington DC. Karena peristiwa ini disebut-sebut sebagai “on going event”.

Irmawati membenarkan adanya kemungkinan ledakan susulan. Sebab seluruh warga yang tengah beraktivitas diminta untuk pulang dan menjauhi tempat-tempat umum.

"Itulah sebabnya, saya rasa mengapa polisi dan walikota meminta kita pulang. Tidak bergerombol. Mereka juga mencari saksi mata sebanyak-banyaknya Semua yang ada di lokasi masih diwawancara. Semua tampak masih sangat khawatir apalagi ada ledakan susulan di JFK Library tadi. Jadi, kemungkinan masih ada bom berikutnya memang sangat terasa. Orang khawatir, takut," tutup Irmawati.

2 Bom meledak sekitar 3 jam setelah pemenang lomba mencapai finis. Sebanyak 2 orang tewas. Sementara, 110 terluka, 14 di antaranya dalam kondisi serius. Sebanyak 4 korban luka masih anak-anak. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya