Joe Biden Bantah Tudingan Dalang Penembakan Donald Trump, Waspada Kebijakan Trump Jelang Pilpres AS 2024

Joe Biden memberikan klarifikasi yang dikaitkan oleh Partai Republik dengan insiden penembakan terhadap Trump.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jul 2024, 13:48 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 13:48 WIB
Joe Biden
Biden juga terus mendapat pengarahan dari para pejabat mengenai kondisi Trump maupun penanganan kasus ini. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi klarifikasi terkait tudingan dari Partai Republik yang menyebut dirinya sebagai dalang di balik insiden penembakan Donald Trump.

Sejumlah anggota parlemen Republik sebelumnya merujuk terhadap ucapan Biden dalam sambungan telepon kepada donor yang mengatakan, "Saya punya satu pekerjaan, dan itu adalah mengalahkan Donald Trump. Saya sangat yakin bahwa saya adalah orang terbaik yang bisa melakukan itu. Jadi, kita sudah selesai membicarakan perdebatannya. Ini saatnya menempatkan Trump tepat sasaran."

Ucapan tersebut kemudian dikaitkan oleh para anggota parlemen Partai Republik dengan insiden penembakan Trump.

Dalam wawancaranya dengan NBC, ia mengatakan bahwa maksud dari ucapannya adalah bahwa tim kampanyenya kini harus fokus terhadap ancaman jika Trump menjabat lagi.

Dilansir BBC, Selasa (16/7/2024), Biden mengatakan yang dia maksud adalah Partai Demokrat perlu lebih fokus pada Trump, kebijakannya, dan pernyataan palsu yang dia buat saat debat presiden akhir bulan lalu.

Sepanjang wawancara, Biden menegaskan bahwa dia tidak akan mundur dalam pemilihan presiden – meskipun ada seruan dari anggota partainya sendiri setelah kinerja debatnya yang buruk.

"Saya sudah tua," keluhnya, sambil juga menyatakan bahwa dia hanya tiga tahun lebih muda dari Trump. Dia mengatakan bahwa ketajaman mentalnya baik-baik saja.

"Saya paham kenapa orang bilang, 'Ya Tuhan, umurnya 81 tahun. Wah. Nanti jadi apa dia kalau umurnya 83 tahun, 84 tahun?' Itu pertanyaan yang sah untuk ditanyakan," katanya.

Joe Biden mengatakan dia menaruh kepercayaannya pada para pemilih yang mendukungnya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. "Saya mendengarkan mereka."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tudingan Partai Republik

Donald Trump
Kandidat Partai Republik Donald Trump terlihat dengan wajah berlumuran darah dikelilingi oleh agen dinas rahasia saat ia turun dari panggung pada acara kampanye di Butler Farm Show Inc. di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. (Rebecca DROKE / AFP)

Ucapan Biden yang mengatakan "Trump tepat sasaran" sebelum insiden itu membuat sejumlah anggota Partai Republik membebankan penembakan itu terhadap Biden.

"Joe Biden mengirimkan perintah," kata anggota DPR dari Partai Republik Georgia, Mike Collins, dalam unggahannya di X.

Ketika Biden mengeluarkan seruan damai pasca insiden, Collins menulis: "mereka berusaha menetralisir ancaman tersebut."

Senator Marsha Blackburn, seorang anggota Partai Republik dari Tennessee, juga merujuk pada komentar "tepat sasaran" yang diucapkan Biden.

"Baru beberapa hari yang lalu, Biden mengatakan 'saatnya menempatkan Trump tepat sasaran'. Hari ini, terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Trump," tulisnya di X pada Sabtu (13/7) malam.

Blackburn juga mengkritik Biden karena tidak segera mengeluarkan pernyataan dalam satu jam pertama setelah penembakan. Ia mengatakan penundaan itu tidak dapat diterima.

"Pergi ke Ruang Oval dan sampaikan pidato kepada rakyat Amerika. Kami tidak menyelesaikan perbedaan kami dengan kekerasan," katanya.


Kampanye Pilpres AS Terancam Terganggu

Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump terlihat saat debat calon presiden (capres) yang disiarkan CNN di Atlanta pada 27 Juni 2024. (Will Lanzoni/CNN)
Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump terlihat saat debat calon presiden (capres) yang disiarkan CNN di Atlanta pada 27 Juni 2024. (Will Lanzoni/CNN)

Pihak Republik menyebut ketika Demokrat memberikan peringatan mengerikan tentang mantan presiden AS yang menjadi diktator dan mengancam demokrasi sebagai contoh bahasa yang dapat menginspirasi seorang pembunuh.

Pihak Republikan juga menuduh: "Mereka telah mencoba menyingkirkannya dengan banyak cara lain, secara finansial, dan mencoba menjebloskannya ke penjara," kata Donald Trump Jr dalam sebuah wawancara televisi.

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya