Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap untuk kembali berkampanye minggu depan, memperkuat komitmennya untuk tetap bertahan dalam persaingan. Namun, ada banyak anggota Demokrat yang menyerukan agar dia mundur sebagai calon presiden.
"Taruhannya tinggi, dan pilihannya jelas. Bersama-sama, kita akan menang," katanya, dikutip dari BBC, Sabtu (20/7/2024).
Baca Juga
Pernyataannya tampaknya menanggapi laporan yang saling bertentangan bahwa lingkaran dalam Biden sedang membahas masa depan presiden yang terkepung itu dan apakah ia akan tetap dalam persaingan.
Advertisement
Selama beberapa minggu terakhir, Joe Biden telah terperangkap dalam pusaran tekanan politik untuk mengundurkan diri.
Seruan dari para pemimpin dalam partainya sendiri untuk menarik diri dari persaingan, hilangnya donor besar, dan tekanan tambahan bahwa keputusannya dapat membuat Demokrat kehilangan kendali atas Kongres.
Setidaknya puluhan anggota parlemen Demokrat telah menyerukan agar ia mengundurkan diri pada Jumat (19/7) dan Wakil Presiden Kamala Harris -- dianggap sebagai pilihan utama untuk menggantikan Biden .
Kamala Harris mengatakan bahwa ia percaya "dalam lubuk hati saya" bahwa "kita akan memenangkan pemilihan ini."
"Kita tahu kandidat mana dalam pemilihan ini yang mengutamakan rakyat Amerika: Presiden kita, Joe Biden," tambahnya.
Joe Biden Hanya akan Mundur dari Pilpres AS Jika Memiliki Masalah Kesehatan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berusaha meyakinkan pemilih dari kalangan warga kulit hitam bahwa ia akan terus bekerja untuk mereka. Dalam wawancara dengan BET News yang disiarkan pada Rabu (17/7/2024) malam waktu AS, Biden mengatakan bahwa para pemilih kulit hitam “tahu di mana hati saya berada.”
Pernyataan itu disampaikannya untuk menjawab pertanyaan Ed Gortdon dari BET tentang minimnya “antusiasme” warga kulit hitam atas pencapresannya.
Biden, yang diminta sejumlah koleganya di Partai Demokrat untuk mundur dari persaingan pilpres, dinyatakan positif mengidap COVID-19 ketika sedang berkampanye di Las Vegas pada Rabu, dan kini sedang melakukan isolasi mandiri setelah mengalami gejala ringan, kata Gedung Putih.
Ketika ditanya apa yang akan membuatnya menimbang kembali pencapresannya, Biden menjawab bahwa ia akan mundur hanya jika ia diberi tahu bahwa ia memiliki “masalah kesehatan.”
“Jika saya menghadapi masalah kesehatan, jika seseorang, jika dokter mendatangi saya dan mengatakan, Anda memiliki masalah ini, baru berarti ada masalah” ujar Biden.
Advertisement
Joe Biden Diminta Mundur dari Pilpres AS
Hampir dua pertiga pemilih Partai Demokrat meminta agar Presiden Amerika Serikat Joe Biden mundur dari proses pilpres AS. Mereka bahkan meminta agar partainya mengusung calon lain.
Hal ini terungkap berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, dikutip dari laman VOA Indonesia.
Sebagian besar survei itu dilakukan sebelum percobaan pembunuhan terhadap Trump saat ia berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7) lalu.
Belum jelas apakah penembakan itu memengaruhi persepsi masyarakat mengenai Biden, tapi sejumlah kecil wawancara survei yang dilakukan setelah penembakkan tidak menunjukkan indikasi membaiknya prospek Biden.
Hanya sekitar 30 persen pemilih partai Demokrat yang amat sangat atau sangat percaya bahwa Biden memiliki kapasitas mental untuk menjalankan tugas sebagai presiden dengan baik, turun dari hasil survei AP-NORC pada Februari lalu sebesar 40 persen.