Demi Genjot Angka Perkawinan, Universitas di China Buka Program Studi Tentang Pernikahan

Program pendidikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman soal budaya pernikahan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Agu 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 20:40 WIB
Ditunda Akibat Corona, Puluhan Pasangan di China Nikah Massal
Beberapa pasangan pengantin bersiap untuk berfoto di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur, (19/5/2020). Sebanyak 15 pasangan pengantin pada Selasa (19/5) berfoto bersama di Nanjing menjelang upacara pernikahan massal mereka yang dihelat pada 20 Mei. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Liputan6.com, Beijing - Universitas Sipil China telah mengumumkan program pendidikan baru untuk mempromosikan dan mengembangkan budaya pernikahan, sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan angka kelahiran yang menurun.

Program sarjana ini akan dibuka di institusi di Beijing pada September 2024 dan bertujuan untuk "mengembangkan profesional untuk mengembangkan industri dan budaya pernikahan", menurut media negara.

Dilansir Independent, Minggu (4/8/2024), penurunan angka kelahiran telah menyebabkan penurunan populasi di China untuk tahun kedua berturut-turut, dengan angka pernikahan yang diyakini terkait erat dengan peningkatan kelahiran.

Penurunan ini terjadi meskipun China telah mengangkat kebijakan satu anak pada tahun 2016 untuk memungkinkan pasangan memiliki anak kedua, sebelum meningkatkannya menjadi tiga pada tahun 2021.

Pada tahun 2022, pernikahan di China mencapai rekor rendah setelah tren penurunan yang berlangsung hampir satu dekade, sementara tahun 2023 melihat penurunan drastis angka kelahiran hingga setengah dari angka tahun 2016.

Namun, terdapat peningkatan angka pernikahan tahun lalu, dengan jumlah pernikahan baru meningkat 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dinilai Tidak Efektif

Upacara Pernikahan Tradisional di Guiyang
Pasangan pengantin mengikuti sebuah upacara pernikahan tradisional yang diadakan di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 16 November 2020. (Xinhua/Ou Dongqu)

Program pendidikan baru di Universitas Sipil China telah menimbulkan kritik luas di media sosial, yang melihat program ini tidak bermakna di tengah era penurunan angka pernikahan.

Program ini bertujuan untuk "menyoroti budaya pernikahan positif China kepada mahasiswa dan masyarakat serta memajukan reformasi kebiasaan pernikahan di China", dan akan menerima 70 mahasiswa dari 12 provinsi tahun ini.

Topik-topik yang akan diangkat seperti "konseling keluarga, perencanaan pernikahan mewah, dan pengembangan produk jodoh" dalam program ini yang disebut Layanan dan Manajemen Pernikahan.

 


Kebijakan Pernikahan di China

Angka Pernikahan Turun, Kampus di China Beri Libur Sepekan Agar Mahasiswa Jatuh Cinta
Angka Pernikahan Turun, Kampus di China Beri Libur Sepekan Agar Mahasiswa Jatuh Cinta (WorldofBuzz)

Pada tahun sebelumnya, China mengumumkan kebijakan yang lebih baik untuk mempromosikan kelahiran di mana pemerintah akan menciptakan "masyarakat yang ramah kelahiran dan mempromosikan pengembangan populasi yang seimbang jangka panjang".

Kebijakan tersebut mencakup "penyempurnaan kebijakan cuti kelahiran, peningkatan mekanisme pembagian biaya pekerjaan terkait dan peningkatan penyediaan jasa anak", menurut laporan dari Perdana Menteri Li Qiang.

Upaya sebelumnya untuk meningkatkan angka kelahiran termasuk meningkatkan cuti kelahiran bagi wanita, meningkatkan manfaat keuangan dan pajak serta subsidi perumahan.

Meskipun diyakini sebagai upaya untuk meningkatkan angka kelahiran, program ini diolok-olok di platform media sosial Weibo China, dengan satu orang mengatakan: "Industri ini bukan hanya matahari terbenam, tapi kiamat."

Pengguna lainnya menyarankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai membuka agensi pernikahan negara.

Kebanyakan anak muda mungkin menghindari pernikahan karena harapan kerja yang buruk dan kepercayaan rendah sebagai hasil dari ekonomi China yang lambat.

Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia
Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya