Liputan6.com, Beirut - Pemimpin Hizbullah pada hari Selasa (6/8/2024) menjanjikan tanggapan yang "kuat dan efektif" terhadap pembunuhan komandannya oleh Israel minggu lalu, apa pun konsekuensinya. Hizbullah, menurutnya, akan bertindak sendiri atau dengan sekutu regionalnya.
Hassan Nasrallah mengatakan Hizbullah menunggu saat yang tepat untuk membalas. Semua upaya internasional untuk membujuk Hizbullah agar tidak melancarkan pembalasan, kata Nasrallah, sia-sia.
Baca Juga
"Apa pun konsekuensinya, perlawanan tidak akan membiarkan serangan Israel ini berlalu begitu saja," ujarnya dalam pidato yang disiarkan televisi, yang menandai satu minggu sejak pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada 30 Juli, seperti dilansir CNA, Rabu (7/8).
Advertisement
"Tanggapan kami, Insyaallah, akan kuat, efektif, dan berdampak."
Tepat sebelum pidatonya dimulai, pesawat tempur Israel menukik rendah di atas ibu kota Lebanon, memicu serangkaian ledakan sonik yang menggetarkan jendela di seluruh kota dan membuat orang-orang merunduk mencari perlindungan. Nasrallah memulai dengan mengatakan bahwa itu adalah upaya "kecil" Israel untuk memprovokasi orang.
Belum ada ada komentar dari militer Israel.
Kekhawatiran meningkat bahwa Timur Tengah dapat berubah menjadi arena perang besar-besaran menyusul sumpah Hizbullah untuk membalas pembunuhan Shukr dan kemarahan Iran atas pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, sementara Israel belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya.
Menggambarkan dua pembunuhan tersebut sebagai "prestasi Israel" yang jelas, Nasrallah mengatakan bahwa hal itu tidak boleh dianggap sebagai tanda bahwa gelombang konflik berbalik melawan Poros Perlawanan Iran.
"Tenang saja," ujarnya.
Dia menuturkan Hizbullah telah mencoba mencegah pertempuran dengan Israel meluas.
"Namun, Israel adalah pihak yang memilih eskalasi ini dengan Lebanon," kata Nasrallah.
"Tidak seorang pun di Lebanon atau di luar negeri dapat meminta kami untuk menangani agresi yang terjadi Selasa lalu sebagai agresi normal dalam konteks pertempuran yang telah berlangsung selama 10 bulan."
Pertempuran Berlanjut
Hizbullah sebelumnya pada Selasa mengatakan pihaknya meluncurkan pesawat nirawak ke dua lokasi militer dekat Acre di Israel utara dan menyerang kendaraan militer Israel di lokasi lain.
Militer Israel mengaku sejumlah pesawat nirawak musuh diidentifikasi melintas dari Lebanon dan satu dicegat. Pejabat medis Israel menyebutkan tujuh orang dievakuasi ke rumah sakit, di sebelah selatan kota pesisir Nahariya, satu orang dalam kondisi kritis.
Penyelidikan awal, menurut militer Israel, menunjukkan korban cedera disebabkan oleh pencegat yang melewatkan sasaran dan menghantam tanah, melukai beberapa warga sipil.
Pada hari Selasa pula, empat anggota Hizbullah dilaporkan tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Kota Mayfadoun, Lebanon.
Nasrallah mengatakan serangan yang terjadi adalah bagian dari pertempuran rutin sejak Oktober 2023 untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Dia kembali menegaskan bahwa tanggapan terhadap pembunuhan tokoh-tokoh penting Hizbullah dan Hamas akan lebih kuat, namun menundanya adalah bagian dari strategi untuk memberikan tekanan psikologis pada Israel.
"Iran akan membalas dan Hizbullah akan membalas, sementara musuh menunggu... Membuat musuh menunggu adalah bagian dari hukuman," imbuhnya.
Â
Advertisement