5 Alasan Saturnus Memiliki Banyak Bulan

Jumlah satelit Saturnus diperkirakan mencapai 145, lebih banyak daripada jumlah satelit semua planet lain di tata surya. Saturnus memiliki satelit alami yang berukuran bervariasi, dari kurang dari 1 km hingga lebih besar dari Merkurius.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Agu 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 05:00 WIB
Titan, bulan Planet Saturnus
Titan, bulan Planet Saturnus (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Saturnus tidak hanya dikenal karena cincin-cincinnya yang megah tetapi juga karena jumlah bulan yang sangat banyak. Saturnus dinobatkan sebagai planet dengan satelit terbanyak di tata surya pada Mei 2023, setelah penemuan 62 satelit baru.

Jumlah satelit Saturnus diperkirakan mencapai 145, lebih banyak daripada jumlah satelit semua planet lain di tata surya. Saturnus memiliki satelit alami yang berukuran bervariasi, dari kurang dari 1 km hingga lebih besar dari Merkurius.

Satelit terbesarnya adalah Titan, yang berdiameter hampir 5.150 km dan memiliki atmosfer padat. Saturnus juga memiliki satelit besar lainnya, seperti Enceladus, Mimas, dan Tethys.

Gelar planet dengan satelit terbanyak seringkali disandang oleh Saturnus dan Jupiter secara bergantian. Pada Februari 2023, Jupiter sempat merebut gelar tersebut setelah para astronom menemukan 12 satelit baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 92.

Penemuan 62 satelit baru di Saturnus membalikkan keadaan. Lalu, mengapa Saturnus memiliki banyak satelit?

Dikutip dari laman IFL Science pada Rabu (28/08/2024), ada beberapa teori yang menjadi faktor penyebab banyaknya bulan yang dimiliki Saturnus.

1. Gravitasi Saturnus yang Kuat

Salah satu alasan utama mengapa Saturnus memiliki banyak bulan adalah kekuatan gravitasinya. Sebagai planet kedua terbesar di tata surya setelah Jupiter, Saturnus memiliki medan gravitasi yang sangat kuat.

Gravitasi Saturnus yang kuat memungkinkan planet raksasa ini untuk menarik dan menahan banyak objek kecil yang berada di sekitarnya. Ketika sebuah objek, seperti asteroid atau komet, mendekati Saturnus, gravitasi planet ini dapat menangkapnya dan menjadikannya sebagai bulan.

2. Sabuk Asteroid dan Penangkapan Objek

Saturnus terletak di luar sabuk asteroid utama, namun ia masih dapat menangkap objek dari sabuk ini. Sabuk asteroid yang terletak antara Mars dan Jupiter dapat mengirimkan objek-objek kecil ke orbit planet raksasa seperti Saturnus.

Proses ini sering kali melibatkan interaksi gravitasi yang kompleks, di mana objek-objek ini ditangkap oleh Saturnus dan menjadi bulan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Pembentukan

3. Proses Pembentukan Planet dan Bulan

Selama proses pembentukan tata surya, Saturnus kemungkinan memiliki banyak materi yang mengelilinginya. Proses akresi ini terjadi ketika materi luar angkasa berkumpul dan membentuk benda-benda langit.

Hasilnya adalah menghasilkan bulan-bulan kecil yang kemudian menjadi satelit Saturnus. Beberapa bulan Saturnus mungkin merupakan fragmen dari proses ini, yang kemudian tertangkap oleh gravitasi Saturnus.

4. Dinamika Orbital dan Interaksi Bulan

Bulan-bulan Saturnus tidak hanya saling berinteraksi dengan gravitasi Saturnus, tetapi juga dengan satu sama lain. Beberapa bulan Saturnus juga mungkin telah terbentuk atau ditangkap dalam gaya gravitasi yang membuat mereka saling memengaruhi.

Interaksi ini dapat menyebabkan pembentukan sistem bulan yang lebih kompleks, dengan beberapa bulan mungkin menjadi satelit dari bulan lainnya atau bahkan terpecah menjadi beberapa bulan lebih kecil.

5. Fenomena Circumplanetary dan Rintangan Orbit

Saturnus dikelilingi oleh sistem cincin yang merupakan sisa-sisa materi dari waktu pembentukannya. Cincin-cincin ini dapat menciptakan zona-zona di orbit Saturnus yang berfungsi sebagai "zona penangkapan" bagi objek-objek luar angkasa.

Objek-objek ini, ketika berada di dalam zona ini, mungkin terjebak oleh gravitasi Saturnus dan akhirnya menjadi bulan.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya