Bendungan Raksasa China Buat Bumi Lebih Lambat, Begini Faktanya

Bendungan Tiga Ngarai membentang sepanjang sungai terpanjang di Eurasia, yaitu Sungai Yangtze. Bendungan ini memanfaatkan aliran air dari tiga ngarai terdekat, yang dikenal sebagai Qutangxia, Wuxia, dan Xilingxia, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Sep 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 01:00 WIB
Planet Bumi
Planet Bumi (Sumber: Pinterest/moris)

Liputan6.com, Jakarta - Bendungan Tiga Ngarai merupakan bendungan hidroelektrik terbesar yang di bangun China. Menariknya, bendungan yang terletak di provinsi Hubei ini bisa memengaruhi rotasi bumi.

Bendungan Tiga Ngarai membentang sepanjang sungai terpanjang di Eurasia, yaitu Sungai Yangtze. Bendungan ini memanfaatkan aliran air dari tiga ngarai terdekat, yang dikenal sebagai Qutangxia, Wuxia, dan Xilingxia, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

Melansir IFL Science pada Jumat (27/09/2024), bendungan tersebut berdiri dengan tinggi 181 meter dan lebar 2,33 kilometer. Bendungan ini menampung air pada ketinggian 175 mdpl dengan berat melebihi 39 triliun kilogram.

Seorang ahli geofisika di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA menyebut, bendungan raksasa China itu mampu menampung air sebanyak 10 triliun galon. Bendungan itu mampu mengendalikan banjir Sungai Yangtze dan menghasilkan listrik dengan kapasitas 22.500 megawatt untuk wilayah China.

Kapasitas itu tiga kali lebih besar dari bendungan terbesar di AS. Pembangunannya memakan waktu hampir dua dekade.

Lebih dari satu juta penduduk sepanjang Sungai Yangtze pindah karena pembangunan itu. Pada 2005, NASA yang tengah meneliti peristiwa gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia menemukan Bendungan Tiga Ngarai mampu memperlambat rotasi Bumi.

 

Berbagai Faktor

Ada berbagai faktor yang memengaruhi rotasi bumi, seperti angin, gempa bumi, perubahan iklim, dan bahkan posisi bulan. NASA mengungkapkan, guncangan gempa di Samudra Hindia pada 2004 mengubah distribusi massa bumi.

Perubahan distribusi massa itu bahkan dapat mengurangi laju rotasi. Berdasarkan teori tersebut, ilmuwan menemukan Bendungan Tiga Ngarai yang sangat berat mampu mengubah ditribusi massa sehingga berdampak ke rotasi.

Bumi pun kehilangan sedikit momentumnya saat berputar. Hal ini terjadi pada momen inersia.

Momen inersia merupakan kecenderungan sebuah benda melawan percepatan sudut ketika sedang berotasi atau disebut dengan kelembaman. Secara sederhana, semakin jauh suatu massa dari porosnya, semakin tinggi momen inersianya.

Momen inersia yang tinggi pada gilirannya bisa memperlambat kecepatan rotasi. Massa air yang sangat besar di atas permukaan laut bisa meningkatkan momen inersia bumi.

 

Perubahan Rotasi Bumi

Akibatnya, terjadi perubahan rotasi Bumi selama 0,06 mikrodetik. Perubahan tersebut juga dapat menggeser posisi kutub Bumi sekitar dua sentimeter.

Fenomena ini membuat bumi berputar lebih lambat. Hari-hari pun berlangsung lebih panjang karena setiap hari terjadi lebih lama 0,06 mikrodetik dari hari sebelumnya.

Bendungan Tiga Ngarai juga membuat bumi berbentuk hanya sedikit lebih bulat di bagian tengah dan datar di bagian atas. Meski begitu, para ilmuwan NASA mencatat rotasi bumi berfluktuasi karena berbagai peristiwa lain termasuk bencana alam dan pengaruh Bulan.

Karena itu, perubahan yang disebabkan bendungan relatif tidak signifikan dalam skema yang lebih besar. Walaupun benar bahwa Bendungan Tiga Ngarai dapat memengaruhi rotasi Bumi, namun dampaknya sangat kecil dan tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan yang terjadi sangatlah kecil dan sulit diukur secara langsung. Meski begitu, fakta membuktikan Bendungan Tiga Ngarai adalah satu-satunya obyek buatan manusia yang hingga saat ini memiliki kapasitas khusus memengaruhi rotasi bumi.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya