Kasus Langka Pembelot Korea Utara Nekat Curi Bus di Korsel untuk Kembali ke Negaranya, Alasannya Kangen Keluarga

Seorang pembelot Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan mencuri bus dan mencoba menyeberangi perbatasan, kata polisi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Okt 2024, 15:04 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 15:04 WIB
Ilustrasi bendera negara Korea Selatan.
Ilustrasi pembelot Korea Utara di Korea Selatan. (Photo by Daniel Bernard on Unsplash)

Liputan6.com, Seoul - Ulah seorang pembelot Korea Utara yang kini tinggal di Korea Selatan tengah jadi sorotan. Pasalnya ia dikabarkan hendak kembali ke negara asalnya dan mencuri kendaraan.

"Seorang pembelot Korea Utara yang melarikan diri ke Selatan lebih dari satu dekade lalu ditahan setelah mencoba menyeberang kembali ke Korea Utara dengan bus curian," kata polisi seperti dikutip dari CNN, Jumat (4/9/2024).

"Pria itu berkendara sekitar 800 meter di Tongil Bridge (Jembatan Tongil), pos pemeriksaan perbatasan terakhir tempat warga sipil dapat pergi tanpa izin khusus, dan menabrak barikade," kata Polisi Provinsi Gyeonggi Bukbu Korea Selatan kepada CNN.

Daerah itu dijaga ketat oleh pasukan militer karena kedekatannya dengan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, salah satu perbatasan yang dijaga paling ketat di dunia.

Sejak pindah ke Korea Selatan pada tahun 2011, pria berusia 35 tahun itu telah bekerja sehari-hari tanpa tempat tinggal yang stabil. Dia mengatakan kepada polisi merindukan keluarganya di Korea Utara.

"Dia tinggal sendirian di Korea Selatan dan mengalami kesulitan ekonomi," kata polisi kepada CNN. "Namun, ia gagal untuk menetap di Korea Selatan dan merindukan keluarganya di Korea Utara," sambung mereka.

Kasus pria itu langka, karena sudah membelot tapi ingin kembali lagi ke negara yang ditinggalkannya.

Menurut data resmi, lebih dari 34.000 pembelot Korea Utara telah tiba di Korea Selatan sejak pertempuran berakhir dalam Perang Korea pada tahun 1953.

 

 

Sulitnya Warga Korea Utara Berasimilasi dengan Korea Selatan

Ilustrasi Korea Utara dan Korea Selatan
Ilustrasi Korea Utara dan Korea Selatan. (Dok. Pixabay/kirill_makes_pics)

Dalam dekade terakhir, sekitar 30 pembelot telah kembali ke Korea Utara.

Para pembelot dan advokat mengatakan fakta bahwa beberapa pembelot Korea Utara mencoba untuk kembali ke rumah menunjukkan betapa sulitnya bagi mereka untuk berasimilasi ke dalam masyarakat Korea Selatan.

Pembelot, yang belum disebutkan namanya oleh pihak berwenang, sedang diselidiki atas kemungkinan tuduhan termasuk pencurian kendaraan, mengemudi tanpa SIM yang sesuai, pelanggaran perlindungan pangkalan militer, dan pelanggaran Undang-Undang Keamanan Nasional, kata polisi.

Rekaman CCTV yang dirilis oleh polisi setempat menunjukkan seorang pria mengenakan celana pendek dan hoodie berkeliaran di sekitar bus yang diparkir. Ia terlihat memeriksa beberapa bus sebelum lampu salah satu bus menyala. Tak lama kemudian, ia mengemudikan bus itu pergi.

Bukan Kasus Pertama Pembelot Korea Utara Ingin Kembali

Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Menurut polisi, ini bukan pertama kalinya pembelot Korea Utara mencoba menyeberangi jembatan untuk kembali ke negara asal mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya ada tiga upaya serupa yang gagal, meskipun ini adalah yang pertama yang melibatkan bus curian.

Pada September 2021, seorang wanita berusia 60-an mencoba menyeberangi jembatan yang sama dengan berjalan kaki tetapi ditangkap.

Pada Agustus 2018, seorang pria berusia 30-an mengendarai mobil melintasi jembatan, melewati pos pemeriksaan, tetapi ditangkap oleh pasukan di Area Keamanan Bersama – bagian dari demilitarized zone (DMZ) tempat pasukan Korea Utara dan Selatan saling berhadapan.

Pria itu sebelumnya telah menyeberangi perbatasan ke Korea Utara melalui Tiongkok tetapi dikembalikan oleh otoritas Korea Utara.

Infografis Hasil Utama KTT Korea Utara Korea Selatan
Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya