Misi Perdagangan Inggris-ASEAN Hubungkan Pengusaha Perempuan Dua Negara

Di Jakarta, misi dagang ini akan memfasilitasi peluang business ke business antara perusahaan Inggris dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan di berbagai sektor.

oleh Tim Global diperbarui 24 Nov 2024, 00:55 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 20:59 WIB
Misi perdagangan Inggris-ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).
Misi perdagangan Inggris-ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).

Liputan6.com, Jakarta - Misi perdagangan Inggris-ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) akan menghubungkan para pengusaha perempuan dari Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Inggris pada tanggal 21 dan 22 November di Jakarta, Indonesia.

Diselenggarakan dalam kemitraan dengan International Trade Centre (ITC) SheTrades Initiative dan SheTrades Indonesia Hub oleh Womanpreneur Community, misi perdagangan ini mengikuti pameran yang sukses di Phnom Penh, Kamboja, yang menampilkan 75 bisnis yang dipimpin oleh perempuan dari Kamboja pada awal pekan ini.

Kegiatan yang merupakan bagian dari kolaborasi Inggris-ASEAN ini didanai oleh Pemerintah Inggris untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.

Di Jakarta, misi dagang ini akan memfasilitasi peluang business ke business antara perusahaan Inggris dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan di berbagai sektor, seperti tekstil dan pakaian jadi, kerajinan tangan, dan alas kaki.

Tujuh perusahaan Inggris dan 25 perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan akan berpartisipasi dalam pertemuan business-to-business.

Misi perdagangan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan antara Inggris dan negara-negara ASEAN serta memberdayakan perempuan dalam bisnis di kawasan ini melalui Program SheTrades yang didanai oleh Pemerintah Inggris di ASEAN.

Pada acara tersebut, ITC juga akan meluncurkan 'buku panduan prosedur ekspor' yang telah diperbaharui untuk mendukung usaha-usaha yang dipimpin oleh perempuan Indonesia dalam mengekspor tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan kerajinan tangan ke Inggris, termasuk informasi mengenai Skema Perdagangan Negara Berkembang Inggris (UK Developing Countries Trading Scheme (DCTS)).

 

Ekonomi Inklusif

Duta Besar Inggris untuk ASEAN, H.E. Sarah Tiffin mengatakan memberdayakan pengusaha perempuan ASEAN sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan.

Misi Perdagangan Inggris-ASEAN menyediakan platform praktis bagi bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan untuk terhubung, berkolaborasi, dan berkembang di pasar-pasar baru.

Inggris berkomitmen untuk mendukung pengusaha perempuan yang dinamis karena mereka berkontribusi pada kemakmuran dan ketahanan ekonomi Inggris dan ASEAN.

"Misi perdagangan ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi kita, tetapi juga menggarisbawahi komitmen bersama kita terhadap kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi perempuan," jelasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, Satvinder Singh menyebut pengusaha perempuan bukan hanya partisipan dalam perekonomian kita; mereka adalah pendorong penting bagi inovasi dan pembangunan berkelanjutan.

"Dalam hal ini, saya sangat menyambut baik peran aktif Program ITC SheTrades di ASEAN, yang didanai oleh pemerintah Inggris," katanya.

Menurutnya ITC telah menjadi mitra penting dalam membuka akses pasar dan informasi bagi para pengusaha perempuan, memperkuat kapasitas kelembagaan AWEN dan lembaga-lembaga penyelenggara SheTrades Hub di ASEAN, serta mendukung pemerintah dengan bantuan teknis kebijakan bisnis dan perdagangan yang inklusif gender.

"Berdasarkan keberhasilan ini, kami berharap dapat memperluas inisiatif ini ke negara-negara anggota ASEAN lainnya, mendorong integrasi ekonomi yang lebih besar," ujar Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, H.E. Satvinder Singh.

Sementara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Mardyana Listyowati menyampaikan pihaknya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para pelaku usaha dari Inggris dan Indonesia yang terus berupaya untuk meningkatkan bisnis dan secara aktif terlibat melalui pertemuan bisnis antar perusahaan.

"Misi perdagangan ini akan semakin memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Inggris. Saya melihat misi perdagangan ini sebagai hal yang krusial, karena berfokus pada sektor-sektor kunci yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

Dalam misi perdagangan ini, bisnis yang dipimpin oleh wanita Indonesia akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan delegasi Inggris melalui pertemuan bisnis satu lawan satu.

Pada hari kedua, perusahaan-perusahaan Inggris akan mengunjungi lokasi bisnis yang dipimpin oleh wanita di sektor tekstil dan pakaian, kerajinan tangan, serta alas kaki di Jakarta, Bandung, dan daerah sekitarnya, yang menawarkan kesempatan untuk diskusi bisnis lebih lanjut.

Dalam misi perdagangan ini, para pelaku usaha yang dipimpin oleh perempuan Indonesia akan berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan delegasi Inggris melalui pertemuan business-to-business.

Pada hari kedua, perusahaan-perusahaan Inggris akan mengunjungi lokasi-lokasi bisnis yang dipimpin oleh perempuan di sektor tekstil dan pakaian jadi, kerajinan tangan, dan alas kaki di Jakarta dan sekitarnya, yang menawarkan kesempatan untuk diskusi bisnis lebih lanjut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya