Liputan6.com, Jakarta - Melalui Indonesia Youth Development Program (IYDP), Perhimpunan Perserikatan Bangsa-Bangsa Indonesia (PBB/United Nations Association Indonesia) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia dengan dukungan dari Kedutaan Besar Denmark di Indonesia mengadakan konferensi internasional bertema "Uniting Youth: Youth-led Actions on a Global Scale for Sustainable Development".
Tema ini menekankan pentingnya kepemimpinan pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Konferensi ini berhasil menjangkau lebih dari dua ribu pemuda dan calon pemimpin dari lima benua, demikian disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kantor PBB di Indonesia, Minggu (12/1/2024).
Baca Juga
"Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sangatlah penting," ujar Miklos Gaspar, Direktur UNIC Indonesia dalam pidatonya.
Advertisement
"Ini mengingatkan kita pada tindakan yang komprehensif dan kolaboratif serta pentingnya partisipasi pemuda," tambahnya.
Menurut Miklos, PBB menganggap keterlibatan pemuda sangatlah krusial dalam agenda keberlanjutan.
Banyak implementasi proyek PBB yang didedikasikan untuk memastikan pemuda terlibat dan menjadi bagian dari perubahan. Miklos juga menekankan bahwa pemuda memiliki kekuatan untuk membawa perubahan di komunitas mereka.
Hal ini bisa dimulai dari kehidupan pribadi, dimana pemuda harus mampu menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Sementara itu, Jessica Lane, Miss Earth 2024, sepakat bahwa pemuda memainkan peran penting dalam program pembangunan berkelanjutan.
"Pemuda bukan hanya bagian dari diskusi, tetapi juga memiliki peran dalam memimpin," ujar Jessica Lane.
"Dan kita memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan." Hal ini menegaskan urgensi tindakan pemuda secara global untuk pembangunan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal UNA Indonesia, Bhagasjati Kusuma, juga hadir dalam konferensi hari ini. Dalam pidato pembukaannya, Bhagas menyampaikan rasa antusiasnya melihat banyak pemuda dan calon pemimpin dari seluruh dunia bergabung dalam konferensi ini.
Ia berharap konferensi ini dapat memberikan jaringan yang lebih luas bagi pemuda untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Upaya Pemuda Suarakan Isu Pembangunan
Lebih lanjut, Romeo Matthew Pantouw, Hub Manager, percaya bahwa pemuda harus menyuarakan suara mereka dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui tindakan nyata sehari-hari dan terus berupaya menjadi individu yang berdampak.
IYDP mengangkat tiga topik diskusi penting dalam konferensi ini: "Youth and Environment: Cooperation in Water and Waste Management", "Navigating Challenges and Embracing Opportunities for Women in Education", dan "Youth Diplomacy as Catalyst in Cultural Exchange and Sustainable Development".
Ketiga topik ini sangat penting untuk didiskusikan bersama mengingat kaitannya yang erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), dan SDG 13 (Aksi Iklim).
Erika Torres Liquin, Environment Sector Councillor Kedutaan Besar Denmark, menekankan kolaborasi Denmark dan Indonesia dalam pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan, didukung oleh inisiatif pemuda dan media sosial sebagai alat mencapai solusi yang berdampak.
Rivalni Septiadi, Edukator dan UN Volunteer Australia, serta Een Juliani, National Gender Youth Activist UN Women Indonesia, menyoroti pentingnya literasi digital, kemitraan lokal, dan penghapusan hambatan seperti norma sosial-budaya serta kesenjangan ekonomi untuk memberdayakan perempuan dan mendorong kesetaraan gender.
Ari Adipratomo, climate reality leader menyoroti peran diplomasi pemuda dalam mempromosikan pertukaran budaya dan praktik berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Advertisement
Antusias Peserta Konferensi
Menutup konferensi, Vinicius Manfredini, seorang mahasiswa dari Paraíba State University di Brasil, menyatakan rasa antusiasnya berpartisipasi dalam konferensi ini.
"Saya satu-satunya orang Brasil di sini. Jadi, saya merasa sangat terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia".
Selain itu, para peserta lain merasa sangat termotivasi setelah konferensi ini dan sangat merekomendasikannya kepada rekan-rekan mereka.
Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang peran kepemimpinan pemuda dalam agenda keberlanjutan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam diskusi konstruktif dan menginspirasi mereka untuk membuat perubahan di komunitas masing-masing.