Liputan6.com, Kigali - Sejarah bendera Rwanda tidak hanya mencerminkan perubahan politik negara tersebut, tetapi juga perjalanan panjang menuju kemerdekaan, konflik etnis, dan upaya rekonsiliasi nasional.
Laman Britannica yang dikutip Selasa (28/1/2025) menyebutkan bahwa di bawah rezim kolonial Belgia, minoritas Tutsi mendominasi kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Rwanda. Ketidakpuasan mayoritas Hutu terhadap sistem feodal ini memicu pemberontakan yang dimulai pada 1 November 1959 dan berujung pada perang saudara.
Baca Juga
Pada 28 Januari 1961, Republik Rwanda diproklamasikan dengan bendera vertikal tiga warna: merah, kuning, dan hijau. Ketiga warna ini merupakan simbol pan-Afrika dengan makna khusus bagi Rwanda. Merah melambangkan darah yang tertumpah demi kemerdekaan, kuning untuk perdamaian dan ketenangan, serta hijau untuk harapan dan optimisme.
Advertisement
Namun, pada September 1961, bendera ini ditambahkan huruf “R” berwarna hitam di tengah. Huruf ini melambangkan nama negara Rwanda, revolusi, dan referendum yang mengakhiri sistem monarki Tutsi. Ketika Rwanda meraih kemerdekaan dari Belgia pada 1 Juli 1962, bendera ini tetap digunakan.
Ketegangan Antar Etnis Berlanjut
Meski demikian, setelah kemerdekaa ketegangan antara etnis Hutu dan Tutsi terus berlanjut, hingga puncaknya pada 1994 ketika ratusan ribu etnis Tutsi tewas dalam genosida. Setelah genosida, bendera Rwanda yang lama menjadi simbol kekuasaan Hutu ekstremis dan dipandang tidak lagi merepresentasikan persatuan nasional.
Pada 1999, pemerintah Rwanda mendirikan tugu peringatan genosida dan mengumumkan rencana untuk mengganti bendera nasional.
Pada 31 Desember 2001, Rwanda mengibarkan bendera nasional yang baru. Desain bendera ini bertujuan mempromosikan persatuan nasional, semangat kerja, kepahlawanan, dan keyakinan diri. Warna hijau melambangkan vegetasi subur Rwanda, kuning melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang dihasilkan dari kerja keras, dan biru melambangkan perdamaian. Matahari kuning di sudut kanan atas menjadi simbol harapan dan pencerahan bagi masa depan negara.
Seiring dengan bendera baru, Rwanda juga mengadopsi lagu kebangsaan baru yang mengedepankan perdamaian dan persatuan di tengah luka sejarah bangsa.
Advertisement