Liputan6.com, Budapest - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyampaikan pujiannya untuk Donald Trump yang ia nilai secara berani memperjuangkan perdamaian di Ukraina, menyusul adu argumen antara Trump dan Zelenskyy di Gedung Putih.
"Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang. Hari ini Presiden @realDonaldTrump dengan berani memperjuangkan perdamaian. Meskipun sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Presiden!" tulis Orban dalam sebuah posting di X.
Advertisement
Viktor Orban sejauh ini menjadi kepala negara di Eropa yang memihak kepada Trump, dikutip dari barrons, Minggu (2/3/2025).
Advertisement
Sebelumnya, Presiden Donald Trump adu mulut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang dianggap bersikap tidak sopan pada hari Jumat (28/2/2025), dalam sebuah pertemuan luar biasa di Ruang Oval.
Ia lalu tiba-tiba membatalkan penandatanganan kesepakatan mineral dengan AS yang menurut Trump akan membawa Ukraina lebih dekat untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina.
NBC yang dikutip Sabtu (1/3) menyebut bahwa peristiwa yang mengejutkan ini dapat mengacaukan hubungan internasional di Eropa dan di seluruh dunia.
Selama kunjungannya dengan Donald Trump, Zelenskyy sejatinya berencana untuk menandatangani kesepakatan yang memungkinkan AS mendapatkan akses yang lebih besar ke mineral tanah jarang Ukraina, lalu mengadakan konferensi pers bersama.
Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih
Sebaliknya, pemimpin Ukraina itu malah meninggalkan Gedung Putih tak lama setelah Trump meneriakinya, menunjukkan penghinaan terbuka.
Gedung Putih mengatakan delegasi Ukraina diperintahkan untuk pergi.
"Anda mempertaruhkan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini, negara yang mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya," kata Donald Trump kepada Zelenskky.
10 menit terakhir dari pertemuan yang berlangsung hampir 45 menit itu berubah menjadi adu pendapat yang menegangkan antara Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Zelenskyy, yang telah mendesak skeptisisme tentang komitmen Rusia terhadap diplomasi, dengan mengutip komitmen Moskow selama bertahun-tahun di panggung global. Momen adu mulut tersebut terekam kamera wartawan.
Advertisement
