Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat adu mulut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ada hari Jumat (28/2/2025).
Zelenskyy dianggap bersikap tidak sopan dalam sebuah pertemuan luar biasa di Ruang Oval, Gedung Putih.
Baca Juga
Ia lalu tiba-tiba membatalkan penandatanganan kesepakatan mineral dengan AS yang menurut Trump akan membawa Ukraina lebih dekat untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina.
Advertisement
Dikutip dari laman NBC pada Minggu (2/3/2025) pengamat menyebut bahwa peristiwa yang mengejutkan ini dapat mengacaukan hubungan internasional di Eropa dan di seluruh dunia.
Selama kunjungannya dengan Trump, Volodymyr Zelenskyy sejatinya berencana untuk menandatangani kesepakatan yang memungkinkan AS mendapatkan akses yang lebih besar ke mineral tanah jarang Ukraina, lalu mengadakan konferensi pers bersama.
Berikut ini adalah fakta-fakta adu mulut Trump dan Zelenskyy:
1. Trump: Anda Mempertaruhkan Perang Dunia III
"Anda mempertaruhkan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini, negara yang mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya," kata Donald Trump kepada Zelenskyy.
10 menit terakhir dari pertemuan yang berlangsung hampir 45 menit itu berubah menjadi adu pendapat yang menegangkan antara Trump.
2. Wapres JD Vance Sebut Zelenskyy Tidak Sopan
Hal-hal pertama kali menjadi panas setelah JD Vance menantang Zelenskyy.
"Tuan Presiden, dengan hormat, saya pikir tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval untuk mencoba mengajukan gugatan ini di depan media AS."
Mendengar ini, Zelensky mencoba untuk menolak, mendorong Trump untuk meninggikan suaranya dan berkata, "Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang."
3. Trump Sebut Zelenskyy Tak Siap Untuk Berdamai dengan Rusia
Beberapa saat kemudian, Trump memposting di situs media sosialnya dan mengatakan bahwa Zelenskyy "tidak siap untuk Perdamaian."
"Ia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval. Ia dapat kembali ketika ia siap untuk perdamaian," tulis Trump.
Advertisement
4. Partai Demokrat AS Kritik Adu Argumen Trump-Zelenskyy
Sementara itu, partai Demokrat langsung mengkritik pemerintahan atas kegagalan tersebut.
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan Trump dan Vance telah menjalankan pekerjaan kotor Putin.
Pertukaran pendapat yang memanas itu sangat mengejutkan karena terjadi sehari setelah Trump bersikap lebih lunak terhadap Ukraina, menyebut dukungan AS untuk negara itu terhadap invasi Rusia sebagai hal yang sangat layak untuk dilakukan.
5. Pemimpin Negara Eropa Dukung Zelenskyy
Para pemimpin Eropa mendukung Volodymyr Zelenskyy setelah Donald Trump beradu argumen dengan presiden Ukraina tersebut di Gedung Putih.
Para pemimpin Jerman, Prancis, Spanyol, Polandia, dan Belanda termasuk di antara mereka yang mengunggah pesan media sosial yang mendukung Ukraina.
Zelenskyy bahkan menanggapi langsung setiap pesan untuk berterima kasih atas dukungan mereka.
