Dari Tetesan Darah Hitam, Bisakah Mammoth Dihidupkan Kembali?

Darah berwarna gelap mengalir dari rongga bawah perut mammoth yang membeku selama ribuan tahun.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 31 Mei 2013, 12:43 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2013, 12:43 WIB
mammoth-130531b.jpg
Mammoth si gajah purba sudah lama punah. Diduga akibat tabrakan meteor raksasa pada akhir Zaman Es yang memicu perubahan iklim dan memaksa banyak spesies beradaptasi atau mati. Namun jejak keberadaannya masih ditemukan.

Kini para ilmuwan bahkan bergerak selangkah lebih maju untuk menghidupkan binatang itu, setelah menemukan cairan yang diyakini darah dari bangkai mammoth yang diawetkan relatif baik dalam dinginnya es di Siberia.

Peneliti dari Northeast Federal University menemukan bangkai mammoth betina berusia 10.000 tahun yang terkubur di lapisan es di Pulau Lyakhovsky di lepas pantai timur laut Rusia.

Para ilmuwan menusukkan tongkat tajam ke bangkai beku itu, menarik keluar cairan darah berwarna hitam.

"Darah itu sangat gelap, ditemukan di dalam rongga bawah perut yang membeku. Saat kita menusuknya, darah mengalir keluar," kata Kepala Ekspedisi Mammoth Museum Semyon Grigoriev seperti dilansir dari CNN, Jumat (31/5/2013).

"Menariknya, suhu pada saat penggalian adalah -7 sampai -10 derajat Celcius. Ini dapat diasumsikan darah mammoth memiliki beberapa sifat krioprotektan (cryoprotective)."

Krioprotektan adalah zat yang ditemukan pada ikan modern dan amfibi yang tinggal di Kutub Utara dan Antartika -- yang berfungsi meminimalkan kerusakan pada jaringan dalam suhu beku.

Para ilmuwan juga menemukan fragmen jaringan otot. "Fragmen jaringan otot, yang kami temukan dalam jasad itu memiliki warna merah alami serupa daging segar. Alasan sedemikian awet adalah bagian bawah mammoth berada di lapisan es murni," tambah Grigoriev.

Ini adalah kali pertamanya darah mammoth ditemukan. "Kami menduga, mammoth itu terjatuh dalam air atau terjebak dalam rawa dan tak mampu meloloskan diri. Karena inilah, bagian bawah tubuh, termasuk rahang bawah, dan jaringan lidah terawetkan dengan baik.

Grigoriev mengatakan cairan darah mahluk purba itu adalah "material tak ternilai harganya". Selanjutnya, bekerja sama dengan ilmuwan Korea Selatan, mereka akan menghidupkan kembali mahluk berbulu itu. Dengan cara kloning.

Mengkloning Mammoth

Kunci untuk melakukannya ada pada keberadaan sel hidup mammoth. Caranya, para ilmuan akan mengganti sel telur gajah India dengan inti sel mammoth.

Sehingga menghasilkan embrio baru dengan DNA mammoth. Embrio itu kemudian akan ditanamkan ke gajah. Diharapkan, seekor mammoth bisa terlahir dari gajah yang hamil dalam waktu 22 bulan.

Jika usaha itu berhasil, selain namanya tercatat dalam sejarah, penghargaan menunggu siapapun yang bisa menghidupkan kembali binatang yang telah punah, yakni "penghargaan Jurassic Park", konsep yang dimiliki X Prize Foundation yang pada 2004 memberikan penghargaan pada pembuat pesawat ruang angkasa swasta pertama. (Ein/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya