Kisah Ritual `Rahasia` Buzz Aldrin di Bulan yang Dipetieskan NASA

Edwin 'Buzz' Aldrin adalah yang pertama, dan mungkin satu-satunya orang yang pernah melakukan ritual di atas Bulan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 22 Jul 2013, 11:26 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2013, 11:26 WIB
dokumen-nasa-130722b.jpg
Mantan astronot Edwin 'Buzz' Aldrin mungkin "hanya" jadi manusia kedua yang menjejakkan kaki di Bulan. Namun ia adalah yang pertama, dan mungkin satu-satunya orang yang pernah melakukan ritual di atasnya.

Hari itu, 20 Juli 1969, di dalam modul bulan, beberapa jam sebelum mengikuti Neil Armstrong menjejakkan kaki di satelit bumi itu, Aldrin melakukan sakramen Kristiani, menggunakan hosti (roti) dan minuman anggur -- sebuah fakta yang sengaja tak diungkap Pemerintah AS saat itu.

Niat astronot Apollo 11 itu, yang ingin mengumumkan kegiatan relijius yang ia lakukan di atas Bulan, dilarang oleh NASA. Menyusul gugatan yang diajukan kelompok atheis yang mengeluhkan tindakan serupa pada misi Apollo 8 -- yang membaca Injil saat mengorbit.

Komuni kudus, yang dilakukan Aldrin, adalah bagian dari ibadah Kristiani yang meniru hal yang dilakukan Yesus dan murid-muridnya dalam Perjamuan Kudus.

Dan sebelum melangkah ke luar modul, Aldrin mengeluarkan wadah plastik berisi anggur dan beberapa potong roti yang ia bawa dari Gereja Webster Presbyterian, dekat Houston, di mana ia menjadi penatua di sana.

"Saya minta untuk mengheningkan cipta pada semua orang... dan mengundang siapapun dan di manapun orang yang mendengarkan ini, untuk menghentikan aktivitas sejenak, merenungkan sejenak peristiwa beberapa jam terakhir, dan bersyukur dengan cara sendiri," demikian isi pesan radio Aldrin pada NASA kala itu seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (22/7/2013).

Ia lalu memakan dan meminum barang bawaannya itu. Ritual itu dideskripsikan Aldrin dalam kopian majalah Guidepost.

"Aku menuangkan anggur dalam cawan yang diberikan gereja. Pada gravitasi Bulan yang hanya seperenam Bumi, anggur perlahan jatuh ke sisi cangkir. Dipikir-pikir ini sangat menarik, karena cairan pertama yang dituang di Bulan dan makanan pertama adalah elemen komuni," kata Aldrin.

Ia juga sempat membaca kutipan Injil. Ayat-ayat Injil yang ia baca ditulis dalam sebuah kartu, yang menurut USA Today, laku dalam pelelangan di Texas pada 2007.

Sementara, Armstrong, yang dilaporkan seorang deist -- percaya Tuhan tapi tak memeluk agama -- memilih tak ikut serta.

Belakangan, Aldrin mengatakan dalam bukunya, Magnificent Desolation, keputusannya menyelenggarakan komuni di Bulan adalah sebagai bentuk rasa syukur. Namun ia tak akan melakukannya lagi.

"Meski itu sangat berarti bagiku, tapi itu adalah ritual Kristiani. Sementara, kami kami ke Bulan atas nama semua manusia -- baik Kristiani, Muslim, Yahudi, animis, agnostik, bahkan atheis," kata Aldrin.




Ramadan Pertama

Sementara, meski bukan astronot muslim pertama di luar angkasa, dokter ganteng asal Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor adalah yang pertama menjalankan ibadah Ramadan di luar Bumi.

Perjalanan selama 11 hari di luar angkasa, yang sungguh berarti bagi Sheikh Muszaphar, juga kebanggaan untuk Malaysia, dimulai pada 10 Oktober 2007. Ia menaiki Soyuz TMA-11 bersama dua angkasawan lain Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS).

Di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang tanpa bobot, Sheikh Muszaphar menjalankan salat 5 waktu, membaca Alquran, dan mengumandangkan takbir. Ia juga merayakan Lebaran di sana, dan menjadi saksi dari sebuah keajaiban: mendengar suara azan. (Ein/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya