Anak Perokok Pasif Berisiko Alami Serangan Jantung

Anak-anak yang hidup dengan orangtua perokok aktif berisiko mengalami kerusakan permanen pada pembuluh darahnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 05 Mar 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2014, 13:00 WIB
Daily Mail
Anak-anak yang hidup dengan orangtua perokok aktif berisiko mengalami kerusakan permanen pada pembuluh darahnya.

Liputan6.com, Sydney Anak-anak yang hidup dengan orangtua perokok aktif berisiko mengalami kerusakan permanen pada pembuluh darahnya. Dalam sebuah studi disebutkan bahwa paparan asap rokok yang berasal dari kedua orangtua mengarah pada penebalan dinding arteri anak, yang berisiko pada serangan jantung dan stroke di kemudian hari.

Penelitian ini melibatkan 2.401 anak-anak dari Finlandia dan 1.375 anak di Australia, berusia antara tiga sampai 18 tahun. Saat melakukan survei tersebut, para peneliti mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan merokok kedua orangtua dan para peneliti menggunakan ultrasound untuk mengukur ketebalan dinding arteri anak-anak setelah dia mencapai usia dewasa.

Studi ini merupakan penelitian pertama yang melibatkan anak dan orang dewasa, untuk meneliti adanya hubungan antara paparan asap rokok dari orangtua, dan peningkatan karotid intima media atau pengukuran ketebalan terdalam dua lapisan dinding arteri saat anak itu dewasa.

"Studi kami menunjukkan bahwa paparan asap rokok pasif pada anak menyebabkan terjadinya kerusakan langsung dan permanen pada struktur arterinya," kata salah seorang peneliti di Epidemiologi Kardiovaskular di Menzies Research Institute di Tasmania dan University of Tasmania, Dr. Seana Gall.

Seperti dikutip Daily Mail, pada Rabu (5/3/2014) orangtua selalu berpikir bahwa ketika ia tua, ia harus menghentikan kebiasaan merokoknya. Namun sayang, apa yang dilakukan para orangtua itu dinilai telat, karena tidak akan memulihkan kesehatan dirinya sendiri dan anak-anaknya di masa yang akan datang.

Para peneliti memerkirakan, perokok pasif menyebabkan terjadinya peningkatan lebih cepat 3,3 tahun ketika anak itu dewasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya