9 Kondisi Orang Tak Boleh Olahraga

Meski olahraga banyak manfaatnya, terkadang Anda tak boleh berolahraga sama sekali dalam kondisi tertentu.

oleh Melly Febrida diperbarui 28 Mei 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2014, 14:00 WIB
Tren Fitnes-Freestyle Masih Digemari di Asia
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York Olahraga merupakan salah satu cara agar tubuh tetap fit. Meski olahraga banyak manfaatnya, terkadang Anda tak boleh berolahraga sama sekali dalam kondisi tertentu.

Situs Lifespan, Rabu (28/5/2014), berbagi beberapa alasan yang menghentikan seseorang untuk olahraga:

1. Sakit

Jangan berolahraga jika Anda merasa tak sehat bahkan jika itu hanya pilek. Olahraga bisa memberikan lebih banyak tekanan pada sistem kekebalan tubuh Anda dan memperlama penyakit. Akibatnya, Anda bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk tak melakukan aktivitas fisik.

Berolahraga ketika sakit juga menjadi penyebab utama cedera lain karena Anda jadi lebih sulit berkonsentrasi pada situasi yang tidak fit.

2. Belum sembuh

Jangan buru-buru kembali ke rutinitas olahraga Anda setelah sakit. Terlalu cepat berolahraga hanya menyebabkan munculnya kembali gejala penyakit Anda.

Ketika Anda memutuskan kembali ke tempat gym, pastikan Anda memulai latihan dengan hati-hati. Mulailah latihan setengah dari beban normal Anda dan secara bertahap ditingkatkan.

3. Merasa stres

Kadang-kadang ada hari di mana Anda tak ingin pergi ke gym, tapi kadang-kadang tubuh mungkin memberitahu Anda untuk istirahat. Pulanglah dan makan makanan yang sehat dan jangan terbebani mental Anda karena tidak ngegym. Ingatlah kesehatan menggabungkan kesejahteraan spiritual.

Meskipun olahraga bisa mengurangi stres Anda dengan meningkatkan endorphin, terkadang Anda perlu bersantai.

4. Cedera

Apapun cederanya, pastikan Anda sudah benar-benar sembuh sebelum kembali berlatih. Memaksakan berolahraga hanya bisa menyakiti diri Anda dan bahkan cedera menjadi jauh lebih buruk.

Mintalah nasihat dari profesional untuk setiap olahraga dan luka yang masih menyakitkan.

5. Tak punya peralatan memadai

Apapun olahraga Anda, pastikan Anda membeli peralatan terbai yang Anda mampu. Jangan mengikuti mode.

Tak memiliki peralatan yang tepat bisa mengakibatkan cedera. Pilih sepatu yang pas. Sebuah toko olahraga yang baik memiliki staf yang bisa membantu Anda memilih sepatu dengan tepat.

6. Mabuk

Apabila Anda mabuk di malam hari, berpikir ulang sebelum menghadiri kelas aerobik di pagi hari. Alkohol membuat Anda dehidrasi sehingga pastikan Anda minum cukup air untuk mengimbangi efeknya.

Tanyakan pada diri Anda jika Anda masih di bawah pengaruh alkohol. Tubuh membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk memproses alkohol.

Apabila Anda minum 4 pint bir, itu tak akan keluar dari tubuh Anda selama 11 jam. Jangan berolahraga apabila demikian karena Anda masih mabuk.

7. Hamil

Anda masih bisa berolahraga selama hamil apabila dokter dan bidan Anda mengizinkan. Anda tentu disarankan tetap fit selama kehamilan dengan menjaga kebugaran.

Apabil Anda memutuskan berolahraga selama kehamilan, cobalah meminta nasihat profesional setelah bulan ketiga serta ketahui apa yang tidak boleh dilakukan.

8. Setelah bayi lahir

Berapa banyak selebriti yang membual bahwa mereka langsung 400 sit up per hari usai satu hari melahirkan? Anda tak harus mempercayainya.

Apabila Anda baru melahirkan, tunggu enam minggu sebelum Anda bisa memulai berolahraga dengan pelan atau 11 minggu apabila Anda memiliki c-sectio.

Setelah waktu ini, Anda perlahan-lahan bisa mulai secara bertahap latihan rutin. Selain itu mintalah nasihat dari profesional tentang latihan perut yang seharusnya dilakukan setelah memiliki anak.

9. Kurang motivasi

Apabila Anda tak termotivasi untuk berolahraga, Anda mungkin menemukan latihan membosankan. Cobalah mengikuti latihan yang menarik perhatian Anda seperti kelas tari, aerobik, atau zumba.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya